Seketika meja yang ditempati oleh 7 orang itu hanya diam, Satang sendiri langsung meminta maaf atas ketidak sopannya itu berteriak heboh.
"Uhm Sa kamu kenal dia" tanya Zeya untuk menghilangkan keheningan yang terjadi saat ini.
"Dia ketos di sekolah aku Zey yang sering gua ceritain"
"Ohh yang ngeselin-" Satang langsung membekap mulut Zeya untuk tidak melanjutkan kata kata itu.
Mami Zeya langsung tertawa melihat kelakuan mereka berdua.
"Sebaiknya kita lanjutkan acara ini"
Ucap mami Zeya yang membuat orang tua Winny langsung tersenyum kecil.Di acara makan malam ini hanya banyak diam dan mendengarkan pertikaian antara Satang dan Zeya yang membuat papi Zeya geleng geleng kepala karena pening mendengar mereka ribut.
"Jadi gimana?" Tanya mami Zeya pada Winny dan Zeya.
Winny menggelengkan bertanda ia tidak ingin di jodohkan.
"Saya masih terlalu muda untuk menikah mungkin ada saatnya saya memikirkan itu lagian saya masih bersekolah" jawab Winny yang jelas tidak ingin di jodohkan.
Mami Zeya mendengar itu tersenyum tapi terlihat dari mukanya ia tampak sedih mendengar perkataan Winny.
Akhirnya acara makan malam itu diakhiri dengan obrolan kecil dari masing masing pihak.
Phuwin sedang duduk di sebuah taman,bersantai di siang hari sebenarnya ia tidak santai juga ia sedang menunggu kedatangan temannya siapa lagi kalo bukan Dunk.
Yang datang bukan Dunk melainkan kakanya Dunk yaitu Pond, Phuwin terlihat bingung padahal ia berjanji pada Dunk bukan kakanya.
"Sorry ade gw gabisa nemenin elu jadinya gantiin dia"
Phuwin menghela nafas ini bukan kali pertamanya ia seperti ini, padahal jika Dunk tidak menemaninya ia bisa menelpon teman lainnya kalo mereka tidak bisa yasuda ia pergi sendiri.
Phuwin akhirnya berdiri lalu berjalan meninggalkan Pond, Pond yang melihat itu mulai mengikuti Phuwin yang berjalan entah kemana.
Mereka sampai di sebuah festival yang dekat dengan taman.
"Lo ngajak kesini?" Tanya Pond pada Phuwin
"Dih siapa yang ngajak lo kan gua ngajaknya Dunk kenapa lo disini"
"Ga gua temenin lu"
"Yodah sono sapa juga yang mau ditemenin ama lo, lagian gua bisa minta Satang buat kesini"
Pond geram melihat kelakuan teman adiknya rasanya ia ingin melempar orang disebelahnya, memang salah dia menerima permintaan adiknya.
Saat mereka menyusuri semua pedagang mereka bertemu dengan First dan Khaotung.
Phuwin langsung memanggilnya, Khaotung yang melihat itu langsung berjalan mendekati mereka berdua.
"Eh kalian tumben berdua, lagi pdkt iyaa, ciee phuu" Tanya Khaotung pada Phuwin.
Phuwin yang mendengar itu langsung mengejar Khaotung, Khaotung sendiri sudah berlari entah kemana.
"Gimana lancar ga?" Tanya First pada Pond yang masih memperhatikan Phuwin berlari mengejar Khaotung.
"Ga ada tanda tandanya bro" First yang mendengar itu tertawa
First yang sibuk menertawakan Pond tidak sadar bahwa Khaotungnya telah diambil alih oleh Phuwin.
"Lah Khaotung mana, woe Phuwin balikin"
Phuwin yang mendengar itu langsung menarik Khaotung jauh jauh dari mereka.
First yang melihat Phuwin membawa Khaotung kabur ia langsung mengejarnya, Pond sendiri awalnya bingung harus apa akhirnya ia ikut mengejar Phuwin.
Akhirnya Phuwin dan Khaotung sngos ngosan karena berlari dari First yang mengejar mereka juga sudah tidak terlihat, jadi mereka memutuskan untuk duduk, saat sedang duduk mereka melihat seorang yang mereka kenal.
"Lah itu Dunk, tadi dia gabisa pergi sama gua malah sama Satang sama Fourth coq"
"Wah phu harus di datengin si"
Akhirnya Phuwin dan Khaotung menghampiri mereka bertiga yang membuat Satang terkejut atas kedatangan mereka berdua secara tiba tiba.
"Woe Dunk parah banget lu batalin janji kita malah digantiin sama abang lo"
"Ya sorry sekalian pdkt wkwkwk"
"Najong gua sama dia"
Saat mereka sedang asyik mengobrol seorang perempuan menghampiri mereka.
"Uhm Ta ini temen kamu" Tanya Zeya pada Satang dan Dunk
"Wkwkw iya Zey ini temen temen gua" Jawab Dunk pada Zeya
Mereka berdua yang baru datang langsung menghujani pertanyaan pada Dunk.
"Itu temen Satang jir bukan cewe gua" jawab Dunk tegas pada mereka berdua (Phuwin sama Khaotung kalo lupa)
"Oh kenalin iyaa aku Zeya aku temen masa kecilnya Satang" jawab Zeya yang tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Phuwin.
Haiii, ini bisa gasi langsung konflik gitu males banget mikirin mereka pdkt.
sebenernya aku punya draft cerita PP si tapi kaya freak menurutku makanya aku publish nya cuma WS karena lagi mabok juga sama ni kapal, terus juga aku belum nemu yang aku pengenin, makanya aku buat ni cerita.
bingung si pas di tengah tengah kaya pengen hapus karena ngerasa aneh gitu.
tapi ngeliat banyak yang baca jadi aku urungkan niatku untuk menghapus, tengkyu banget yang udah vote jujur aku terharu sumpah kaya gua kira ga ada yang vote gitu terus juga ada yang komen kan jadi tambah semangat😢😢
ohh iya disini cp nya ada lima tapi lebih ke fokus ke WS jadi kalo kalian mau nambahin cp lain, aku mempersilakan saja aku nanti bakal kasih perannya.
terus juga aku bakal update biasanya hari senin kalo telat sekitaran hari selasa atau ga rabu, jadi mohon bersabar guys aku punya kesibukan lain malah aku jarang buka wp😓
segitu dulu deh tengkyu banyak banyak yang udah vote dan nyempetin waktu buat mau baca ni cerita.
enjoy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever
Teen FictionMenceritakan Satang di hari pertama masuk sekolah menengah harus berurusan dengan ketos yang bernama Winny