Grelia kini sedang berada di motor milik abangnya yang telah dititipkan selama beberapa hari, karena abangnya ada urusan penting untuk beberapa hari kedepan. Grelia membawa motor abangnya ini sudah layaknya pembalap motor yang tak takut dengan kematian. Tetapi beruntungnya ia adalah bisa sampai di sekolahnya tanpa terjadi hal yang buruk padanya, sedikitpun. Grelia yang sudah berada di parkiran langsung turun dari motor itu, lalu melepaskan helm dan meletakkannya diatas jok motornya. Kunci motornya dicabut lalu disimpan disaku kemeja nya.
" woy grel! " panggil seseorang. Grelia menoleh kearah orang tersebut, dia sedang menghampirinya dengan berlari.
Setibanya ia di depan Grelia, ia memilih untuk menormalkan pernafasannya lebih dahulu, " tumbenan banget datang pagi, kenapa lo? "
" gua mau bikin 'temen baru' kita malu di depan semua orang, Fen " ucap Grelia. Ternyata orang dihadapannya ini adalah Feni, Feni yang mendengarnya langsung mengangguk kan kepalanya pelan.
" berarti yang kemarin di vc itu.. " Feni tak melanjutkan ucapannya, namun Grelia mengerti " dia itu sebenarnya mainan baru kita, "
Grelia berjalan bersama Feni menuju ke tempat yang pasti akan di lewati oleh orang bernama Ajisya itu. Grelia ternyata datang begitu pagi karena ada maksud tertentu dan maksud nya itu sedang ia rancang agar sesuai dengan pemikiran nya semalam.
Ketika jam sudah mau menunjukkan pukul 06.30, akhirnya target yang sudah dinantikan oleh Grelia dan Feni kini datang. Tapi dia bersama Shani disampingnya, Grelia pun menyuruh Feni untuk membawa Shani agak jauh sedikit.Rencana itu berhasil, Feni menarik tangan Shani untuk menjauhi area jebakan. Pada saat yang sudah di nanti akhirnya jebakan itu terlangsung-kan membuat Ajisya yang tadi memakai pakaian bersih, kini sudah kotor karena terkena pewarna makanan berwarna hijau. Itulah rencana Grelia, seluruh siswa-siswi bahkan Shani sontak menoleh karena teriakan dari Ajisya. Siswa-siswi itu tertawa ngakak melihatnya begitupun dengan Feni, Grelia dan Olla. Olla sudah tau rencana itu makanya dari itu ia menjaga jarak berjalan nya dari Ajisya dan Shani. Shani dengan cepat langsung menghampiri Ajisya, sedangkan Feni, Grelia dan Olla sudah terkumpul dan tertawa ngakak.
" kalian ini apa-apaan sih!? Kok kayak gitu sama temen baru kita? " tegas Shani yang menunjuk dan menoleh kearah sahabat-sahabatnya.
Feni yang mendengarnya langsung berhenti tertawa lalu menatap Shani dengan senyuman yang terlihat mengejek, " temen baru? Kamu ini mimpi apa Shani? Orang culun kayak dia, gak akan mungkin temenan sama kita "
" apalah kamu ini Feni, kan kemarin gre udah bilang kalau dia itu temen kita, yakan gre? " kini tatapan Shani terarah pada Grelia, namun sayang Grelia terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.
" Gre, kamu apa-apaan banget dah? Kan kamu yang bilang kemarin begitu, " protes Shani. Terlihat sekali kalau rahangnya mengeras dan tangannya terkepal erat sampai-sampai tangannya memutih.
" emang aku bilangnya gitu? Bukannya kemarin aku bilang kalau dia bakal jadi mainan baru kita, yakan guys? " Feni dan Olla mengangguk seraya tersenyum menatap Grelia lalu beralih pada Shani.
Shani diam namun amarahnya tak bisa ia tutupi daripada sahabat-sahabatnya. Grelia pun mendekati Shani dan Ajisya.
" marah ya? Udahlah Shan, toh si Ajisya Ajisya itu juga terima-terima aja, tapi kok kamu yang sewot? Suka ya? " pungkas Grelia yang terus-menerus menatap wajah Shani. Shani yang mendengarnya langsung melayangkan pukulan di pipi Grelia, namun sayangnya Grelia lebih cekatan daripada Shani.
" dasar Poor Shani, di pikir Grelia sebodoh dia? Hadehh, " ujar Olla. Dapat di ketahui dengan mudah kalau ucapan Olla itu memiliki unsur ejekan. Shani yang mendengar semakin tersulut emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take The Picture, then make it a memory
Casuale" lo tuh budeg atau gimana sih? Kita ga mungkin lah mau temenan sama orang culun, kayak lo! " lagi-lagi ucapan Olla disetujui oleh Feni, tapi kali ini tidak dengan Grelia " elu boleh temenan sama kita, btw siapa nama lo? " Feni dan Olla yang mendeng...