Chp. 02 Dunia Lain

18 5 0
                                    

*BRAKK!?!!

Suara denduman keras dari atas langit.. Jatuh di atas sebuah bangunan besar..

Theo terbaring kesakitan karena terjatuh akibat  tenggelam ke dalam lubang hitam sebelum nya.

Ia terus berusaha membuka mata nya, dengan nafas ter engah-engah dan masih shock membuat pikiran Theo berantakan.. Ia sama sekali belum bisa mencerna apa yang terjadi.

Sama sekali

Belum

Bingung, marah atau sedih bercampur aduk di pikiran nya.. Seorang di dalam bus.. Dan.. Orang yang mengirim Theo ke tempat lain yang sama sekali Ia tak tahu..

Apakah ini akhir hidup nya?..

Perlahan nafas Theo melambat... Sangat lambat.. Dan perlahan Ia menutup mata nya.

~

Seketika.. Mata Theo pun terbuka, ruangan putih, sedikit menyilaukan pandangan nya.. Ia pikir sudah di surga.. Namun ini bukan surga...

Tempat seperti dunia manusia?.. Kenapa.. Bukan nya sebelum nya hancur?.. . Terlintas pertanyaan-pertanyaan muncul di kepala nya..

Ia pun terdiam sejenak.. Sedikit menoleh ke lengan kiri nya.. Theo melihat sosok pria berbadan besar tak juga kecil, dengan rambut panjang hitam bercampur merah di ujung rambut nya.. Pria itu menoleh, tak sengaja melakukan kontak mata dengan Theo saat pria itu sedang membaca sebuah buku.

Mereka melakukan kontak mata hanya beberapa detik, lalu pria itu menutup buku nya dan menaruh di meja di samping ranjang, dan berdiri sambil menaruh kedua tangan nya di saku celana nya.. Perlahan berjalan keluar meninggal kan theo sendirian.

Theo tak sempat bertanya.. Pada saat itu.. Tenggorokan nya sangat sakit sekali sama sekali tak bisa menggerakkan tubuh nya.

Theo pun berdiam diri terbaring di atas ranjang, menatap langit langit. Dan bertanya "sebenarnya aku berasa dimana?.. . Apakah aku telah mati.. Aku tak mengerti.. . Kenapa orang itu mengirim ku ke tempat yang tak ku ketahui.. . Aku hanya ingin bertemu Ibu lagi.. Tidak lebih.. Dan... Aku ingin melihat wajah Ayah.. Walau sekali saja.. " Entah berapa pertanyaan di kepala Theo.

Selang beberapa menit.. Pintu terbuka perlahan.. Seorang wanita dengan rambut mint yang sangat panjang.. Dan memakai jubah layak nya seperti ilmuwan.. Dan juga dokter..

Wanita itu pun menghampiri Theo, dan berdiri di samping kiri ranjang.

Theo hanya memerhatikan wanita itu.

"Apa kau manusia? " Tanya wanita itu mengambil sebuah lembaran kertas di atas meja di samping ranjang.

Theo hanya terdiam melihat wanita itu.. Tak ada respon atau apapun.

Wanita itu hanya menghela nafas.

"Ku anggap jawaban mu 'iya'.. Bagaimana kau bisa kemari.. Manusia?. "

Theo kembali terdiam dan tak menjawab.

"Kau di kirim seseorang?.. "

"I-... Iya. " Ucap Theo dengan suara yang sangat pelan.

Wanita itu sontak terdiam beberapa detik.. Dan menatap Theo yang terbaring di ranjang.

"Apakah orang itu memiliki rambut bewarna kuning sedikit gelap.. Dan memiliki tanduk? " Tanya wanita itu dengan nada yang berbeda dari sebelum nya.

Namun kali ini Theo hanya mengangguk saja, setelah mengetahui nada bicaranya berbeda dari sebelum nya.

"Ternyata dia masih hidup. .. " Wanita itu terdiam sejenak dengan ekspresi lega mendapat tanggapan seperti itu.

The Whispers of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang