Its You!

11 3 0
                                        

*Alarm Berbunyi*

"Hufft... Aku benci suara ini, Selalu dan tak pernah berubah!"

Jadi hari ini adalah hari sekolah yang kedua. Setelah aku selesai bersiap-siap, aku turun dan mencari ibuku. "Dia mungkin sudah berangkat kerja." Aku mengambil kunciku dan mulai berjalan ke sekolah.
"Pagi, Bintara!" Tidak ada reaksi. Dia benar-benar fokus membaca buku yang dipegangnya. Setelah sekitar 10 menit dia menyimpan buku itu dan Berbalik untuk menatapku. "Pagi. Siap untuk memulai pelajaran pertama?"
"Kurasa begitu. Kalau tidak, aku tidak akan duduk di sini." Aku tertawa aneh sebelum dia berbalik lagi. Tak lama kemudian guru memasuki ruangan yang menyebabkan kelas menjadi sunyi.

Saat istirahat makan siang, Bintara dan aku pergi ke Kantin lagi di mana Gevan mulai melambaikan tangannya begitu dia melihat kami. Kami duduk dan mulai berbicara. Oke, lebih tepatnya Gevan dan aku sedang berbicara. Bintara membawa bukunya dan melanjutkan membaca.
"Tunggu sebentar, Kak Aru!" Gevan bangkit dan kini berdiri di depan seorang anak laki-laki berambut coklat."Kak Benua, Kakak bisa gak berlatih denganku nanti? Aku butuh seseorang untuk menerima Spikeku."
"Maaf tapi Aku gak punya waktu untuk itu. Sepertinya kamu perlu mencari orang lain, Maaf ya." Anak laki-laki berambut coklat bernama Benua Asmadara menjawab dan terus berjalan. Gevan kembali dan menghela nafas. Lalu dia melihat ke arah Bintara, "Gak, Jangan tanya lagi." kata Bintara sebelum Gevan sempat mengatakan sesuatu.

"Kak Aru, kamu dulu bermain voli sebagai libero kan?" Gevan bertanya padaku dengan semangat di matanya.
"Gak usah panggil 'kak' dong, aku berasa tua banget. Ya, Aku main voli, Kenapa kamu bertanya?''
"Baiklah-Baiklah!, uhm...Maukah kamu menerima beberapa Spikeku sepulang sekolah? Aku benar-benar perlu latihan dengan orang-orang yang bukan bagian dari tim!!"
"-ehhhhh."
"Kamu bisa mengatakan tidak jika kamu tidak mau." Bintara menambahkan. Aku kembali menatap Gevan yang menatapku dengan mata termanis yang pernah ada.
"Tentu, Aku gak punya hal lain yang lebih baik untuk dilakukan. Tapi alangkah baiknya jika kamu bisa menjemputku di kelas karena aku tidak tahu di mana gymnya." Aku tertawa gugup ketika tiba-tiba Gevan memelukku.

"TENTU!! Kamu yang terbaik!!! Jauh lebih baik dari Kak Bintara." Dia membisikkan bagian terakhir dan mulai tertawa.
"Aku mendengarnya kau tahu?" Setelah Bintara mengatakan itu, Gevan bangkit dan berlari keluar kantin.
"Kamu gak perlu melakukan itu lho..." Bintara memberi tahu. Kami bangkit dan mulai berjalan ke sana kelas kami.
"Tapi aku ingin, Aku yakin itu lebih baik daripada hanya duduk di rumah tanpa melakukan apa pun." Setelah itu kami kembali ke kelas kami dalam diam.

"Terima kasih sekali lagi karena telah berlatih bersamaku!!" kata Gevan sambil berjalan ke bawah lorong.
"Tidak masalah!! Kalau kamu butuh bantuan, tanyakan saja padaku." Dia mengangguk dan membuka pintu gym. Aku meletakkan tasku di bangku cadangan dan membantu Gevan menyiapkan Net. Kami melakukan pemanasan sebelum dia mulai melakukan spike. Aku tidak bisa Menahan yang pertama, tetapi dia masih belum berusaha sekuat tenaga. Dan anak laki-laki ini baru kelas satu? Setelah aku berhasil menerima beberapa spikenya, aku meminta waktu istirahat dan berjalan ke arahnya.

"Bagaimana Spike dariku Kak Aru?"
"Bagiku Spikemu terlihat bagus. Kamu tampaknya memiliki Teknik yang bagus. Aku kesulitan menerimanya." Jawabku.
"Aku tahu itu!! Aku akan menjadi ace suatu hari nanti!!" Dia berteriak dan melompat kegirangan. Tiba-tiba pintu terbuka dan seseorang memasuki ruang gym.
"Gevan!! Lu liat Jaket gw gak!?" Kami berbalik dan melihat seorang anak laki-laki berambut Hitam Legam berjalan ke arah kami.
"LO SI POHON BERINGIN!!!" teriakku.
"Gw? Pohon Beringin?''
"Lo yang udah curi Coklat Kesukaan Gw satu satunya!!!"
"Ohhhh lo si Toge yang mau jeblosin gw ke penjara. Lo udah lapor polisi, Toge?" Dia menjawab dan mulai tertawa.
"Kalian saling kenal?" Gevan bertanya dengan wajah terkejut.
"Kurang lebih." Anak laki-laki berambut Hitam Legam itu menjawab sambil meraih jaketnya.
"Dia mencuri coklatku dan melarikan diri..." Aku menjawab dengan nada Geram.

"Ayolah, Kalau Lo bilangnya kayak gitu, Gw jadi gak enak." Ucapnya dan tertawa lagi.
"Harusnya Lo kayak gitu!! Lo seharusnya merasa sedih dan gak enak sama gw sampai lo-ehhh...sampai lo...GAK BISA NINGGIIN BADAN LO LAGI!!" Aku bisa saja memukul diriku sendiri, Aku begitu bodoh. Segera setelah aku mengatakan itu dia mulai tertawa dan memegangi perutnya.
"Gak, Gw mohon, Gw belum mau mati!!" Dia berkata saat Gevan dan aku hanya memperhatikannya. Butuh waktu tiga menit baginya untuk berhenti tertawa.
"Lo lucu banget, Sumpah!"

"Oh-" kata Gevan. "Ini Aru, anak baru di sekolah ini, dia anak tahun kedua. Aru itu Kak Agara, anak tahun ketiga. Dia juga bagian dari tim voli."
"Oh gitu. Lo lucu, Ruu. I think I want to adopt you for good." Kata Agara sambil berjalan menuju pintu keluar.
"Dih gak jelas lo!" kataku lalu menjulurkan lidahku saat dia pergi, aku menghela nafas dan kembali ke Gevan. Kami terus berlatih sampai malam sebelum meninggalkan sekolah.
"Itu Seru banget!! kalo kamu butuh bantuan lagi, katakan saja padaku!"
"aku akan melakukannya, Kak Aru!! Dan terima kasih lagi. Sampai ketemu besok!" Ucapnya lalu pergi.

Aku pergi ke arah yang berlawanan sampai aku sampai di rumahku, "Kenapa kamu pulang terlambat? Kamu tau kan sekarang jam berapa?" Tanya ibuku setelah dia mendengar suara pintu.
"Gak apa-apa, aku Capek. Selamat malam."
"Aru-!!'' ibuku berteriak memanggilku namun aku sudah kembali ke kamarku dan berbaring. "Gevan benar-benar keren. Masih tahun pertama tapi sangat berbakat. Dan Si Agara-Agara itu, aku bahkan tidak ingin memikirkannya. Dia dengan senang hati bisa masuk neraka dan terbakar."




BERHENTII INI PEMBEGALANN!!bercanda guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BERHENTII INI PEMBEGALANN!!
bercanda guys...

maaf jika banyak penulisan ku yang memiliki kesalahan, aku masih pemula...
SEMOGA KALIAN ENJOY!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Chocolate BuddiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang