"Baiklah, ini dia"
Aku ingin meraih kotak coklat terakhir ketika tangan lain menyentuh kotak itu pada saat yang sama seperti yang aku lakukan. Aku mendongak dan melihat seorang anak laki laki dengan rambut hitam legam yang menghiasi wajahnya yang mengintimidasi, tinggi tubuhnya seperti mengejeku.
"Itu coklat gw."
katanya dan mencoba mengambil kotak coklat itu dari tanganku.
"Pertama-tama, ini bukan punya lo. Dan juga, gw yang liat pertama kali!". Aku mencoba menarik kotaknya dari tangannya ketika dia juga mengencangkan genggamannya.Kami saling menatap satu sama lain selama beberapa detik, sebelum dia benar-benar merampas kotak itu dari tanganku dan mulai berlari ke kasir.
"WOY BERHENTI LOO!!" teriakku sebelum aku mulai mengejarnya. "GW SERIUS! GW BAKAL PANGGIL POLISI!!"
"Gw gak keberatan, setidaknya gw bisa makan coklat yang enak ini di penjara."
Teriaknya dan mulai tertawa. Ketika aku sampai padanya, dia sudah mengeluarkan uangnya sementara kasir hanya menatap kami. "Ayolah, Pohon Beringin. Lo gak perlu lakuin itu, tahu. Kita bisa bicaraian ini baik-baik." Kataku perlahan sambil berjalan ke arahnya.
"Hmmm?" Dia hanya bergumam, pura-pura memikirkannya.Sekarang aku hampir cukup dekat untuk menyambar coklat itu. Tinggal beberapa langkah lagi. Baiklah, "aku tahu bahwa aku harus melakukan ini..."
Dengan ekspresi wajahnya yang ingin membuatku untuk menamparnya, la memberikan uangnya kepada kasir dan mengambil coklat itu kembali ke tangannya. "See you again, toge, atau mungkin tidak." Setelah itu ia meninggalkan toko. Dengan cokelatku.Aku berdiri di sana, hanya menatap pintu selama beberapa saat sebelum aku juga keluar dan memutuskan untuk pulang.
"Bajingan itu... dia baru saja merebutnya dari tanganku... apa dia gak tau tentang 'Ladies first'?" Aku bergumam dalam hati sambil menendang beberapa batu di tanah.
"Aku pulang!!" teriakku, berharap ibu sudah tidur, atau dia akan mengoceh tentang hal ini sampai pagi. Namun, dia keluar dari dapur dan menatapku tajam."Aru!, aku tahu kamu gak suka tempat ini!, tapi itu gak berarti kamu bisa pergi kapan saja. Terutama kamu harus sekolah besok. Jangan sampai kamu bolos, ya!, alasan ibu masih biayain kamu, biar kamu bisa ngangkat derajat Ibu!"
"Toh aku masih hidup, tapi terkadang segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginanmu." kataku sambil berjalan menuju tangga. Dia mendesah dan hanya menggelengkan kepalanya.Bukannya aku gak suka tempat ini, hanya saja berbeda. Ibu dan ayahku cerai dua minggu yang lalu jadi dia mengemasi barang-barang kami dan membawaku bersamanya. Aku meringkuk di balik selimut dan menatap langit-langit.
"Jadi besok hari pertamaku sekolah ya?" Aku menoleh ke samping dan memejamkan mata
<<Next Chapter>>
Hii semuanya!!
Perkenalkan! Aku Author baru di dunia WP!
Maaf kalo banyak cara penulisanku yang acak adul, karena aku masih pemula guys
semoga kalian enjoy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Buddies
Tienerfictie"LO SI POHON BERINGIN!!!" teriakku. "Gw? Pohon Beringin?" "Lo yang udah curi Coklat Kesukaan Gw satu satunya!!!" "Ohhhh lo si Toge yang mau jeblosin gw ke penjara. Lo udah lapor polisi, Toge?" Dia menjawab dan mulai tertawa. "Kalian saling kenal?" G...