8. Ketua Osis

131 15 1
                                        

Eli terbangun dari pingsan nya. Ia merasa bingung karena berada di rumah sakit. Ia merasa tadi masih di gang.

"Kamu sudah bangun? jangan dulu banyak gerak, tangan mu retak. Jadi istirahatlah terlebih dahulu." ucap seorang perawat.

Eli menatap Freya yang tengah tertidur di sisi nya. Tak lama Freya terbangun dan menatap Eli.

"Ah, maaf aku menganggu tidur mu." ucap Eli.

"Tak apa kok, em, kamu lama banget ih sadar nya." ucap Freya.

Namun Freya tidak melanjutkan pertanyaan nya dan memilih memeluk Eli karena ia merasa bersalah.

Skip..

Sepulang dari rumah sakit, Eli mengurung dirinya di kamar.

Ia mencari data soal orang yang ia lawan kemarin.

"Fiony alveria lestari. Kriminal yang di juluki Sang pembunuh gila. Aku merasa janggal dengan hal ini." gumam Eli.

Namun Eli tak ambil pusing dan memilih untuk mengistirahatkan diri untuk memulai hari esok.

3 hari berlalu.

Kini Eli dan Freya tengah memperhatikan murid lain berolahraga, mereka kebetulan telah selesai melakukan test olahraga.

"Eh, kamu ngerasa ada yang aneh gak sih?" tanya Freya.

"Aneh? apa emang?" tanya Eli.

Saat Eli menoleh, terlihat beberapa orang
yang tengah menatap Eli dengan tatapan aneh.

"Eh? mereka ngapain dah?" tanya Eli.

Freya hanya menggelengkan kepala saja.
Eli tak memperdulikan mereka, namun dari kejauhan terlihat seseorang tersenyum menyeringai seraya menatap Freya.

Skip

Setelah pulang sekolah.
Eli dan Freya bertemu dengan seorang gadis yang tengan memegang papan bertuliskan "TEGAKAN KEADILAN"

Freya tak sengaja menatap mata gadis itu, tak lama ia melihat sosok arwah mengerikan di samping gadis itu.

"Heh! ngapain liat - liat!" tanya gadis itu.

Freya dan Eli sedikit tersentak karena gadis membentak mereka, Eli yang melihat name tag anak itu pun paham siapa gadis itu.

"Oline? kamu sekolah di SMP 46 jakarta kan?"  Eli.

Gadis itu ternyata bernama Oline Vannessa. Dia adalah adik dari seorang gadis SMA bernama Cornelia Vannessa.

"Tenang, kita gak akan jahat sama kamu kok." ucap Freya.

Oline yang awalnya tak percaya, terkejut saat Freya mengusap kepalanya.

"Kami di sini untuk menolong kamu." sambung Eli.

Oline terdiam, namun saat akan berbicara, tiba - tiba seorang siswa datang.

"Eh? ternyata kalian di sini? ada oline juga tertanya." ucap siswa itu yang ternyata Sang ketua OSIS bernama Gracio.

"Eh? kak Gracio." ucao Freya.

Eli pun menyapa Gracio dengan sopan, namun berbeda dengan oline, ia terlihat ketakutan dan bahkan belari dari tempat itu.

Eli melihat itu bingung, namun tak lama muncul beberapa orang yang mengepung mereka.

"Lho? ada apa ini?" tanya Freya.

Gracio mundur untuk melindungi Eli dan Freya.

"Kalian mau ngapain?" tanya Eli.

Namun bukan jawaban, mereka malah semakin mendekat dan mengepung Eli.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ticket SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang