3. Mendaftar demi tujuan

67 14 0
                                    

Malam hari nya.
Kini Eli berada di depan rumah Freya.

"Gila! gede amat ini rumah." gumam Eli.

"Untung aja ada alamat rumah nya kartu itu, jadi gampang deh." gumam Eli.

Namun tiba-tiba kucing yang kemarin Eli tolong mengeong ke arahnya, seketika Eli panik.

"Heh! sut! nanti aku di anggap maling heh." ucap Eli pada kucing tersebut, namun kucing itu terus mengeong.

Tak ada pilihan lain karena Eli pun sedang di kejar waktu, ia pun merobek tiket yang ia pegang dan langsung berlari melompati pagar tersebut. Terlihat sebuah sosok pria di belakang Eli yang merupakan pria yang di juluki sebagai dewa pendaki.
(Derek Hersey dewa pendakan 1956 - 1993)

Saat ia melihat kediaman Freya, ia terkejut melihat banyak sekali penjaga yang tengah berjaga di luar rumah itu.

"Aish~ kalau gini, gimana cara masuk nya hadeuh." gumam Eli.

Akhirnya Eli memutuskan untuk pulang saja.

Keesokan harinya.
Di kediaman Freya, tengah terjadi keributan.

Terlihat ayah dari Freya dengan memarahi bawahannya.
orang itu bernama Hedi Damara Jayawardhana.

"Apa kau bilang! orang sebanyak itu tak bisa mengurus anak gadis sekecil itu? beri mereka pelajaran!" bentak Hedi.

Ia tengah memarahi ketua dari divisi bodyguard yang di sewanya untuk menjaga anak nya.

"Baik tuan, saya akan melaksanakan nya." ucap bodyguard bernama Celine.

"Gara-gara pembunuh keji itu! aku harus selalu waspada terhadap keselamatan anak ku." ucap Hedi.

Tak lama telfon milik Hedi berdering, terlihat telfon dari anak nya yaitu Freya.

"Hallo nak? ada apa?" tanya Hedi.

"Ayah! aku gak butuh pengawal! ngerepotin tau gak!" jawab Freya.

Hedi menghela nafas

"Maaf sayang, mungkin kali ini ayah tak bisa mengabulkan permintaan mu." ucap Hedi dan langsung menutup telfon nya.

Freya yang berada di kamar nya terlihat kesal dan memukul mukul bantal.

"Nona? waktunya makan." ucap pelayan dari luar.

"Aku gak mau!" teriak freya dari dalam kamar.

Namun tak lama terdengar suara bungkus makanan yang di buka.

"Nona? itu keripik ya?" tanya pelayan

"Bwukwann!" teriak Freya yang terlihat mulut nya penuh karena memakan kripik itu.

Di ruangan lain

Terlihat Hedi yang tengah kebingungan.

"Bagaimana ini? aku sebenarnya tak ingin mengekang Freya, namun saat ini Freya tengah dalam bahaya!" ucap Hedi.

"Bagaimana kalau misalnya membuka pendaftaran untuk pengawal baru anak tuan?" tanya Celine.

Mendengar itu sebenarnya Hedi setuju - setuju saja.

Namun ia sedikit ragu, apalagi ia tau saat ini Freya rawan untuk di culik.

"Tenang saja tuan, saya sudah menyiapkan pengawal yang sangat hebat, dia merupakan orang kuat." ucap Celine.

Namun tanpa Hedi sadari, Celine menyeringai karena ia mempunyai niat buruk sebelumnya.

Akhirnya Hedi menyetujui usulan pengawal nya tersebut.

Ticket SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang