7. Pemburu tanpa identitas.

68 11 1
                                    

"Eli? apa tangan kamu gak sakit?" tanya Freya seraya memperhatikan yang Eli.

Eli hanya tersenyum dan menatap ke arah tangannya.

"Udah biasa, jadi gak ada sakitnya sama sekali." Jawab Eli.

Freya yang melihat perubahan Eli dalam semalam merasa curiga dengan Eli.

"Kamu kerasukan apa sih? kok beda banget." ucap Freya yang langsung berdiri di depan Eli.

Eli hanya tersenyum mendengar ucapan Freya.

"Inilah gua yang sebenarnya Freya, sudahlah ayo kita pulang sebelum terlambat, nanti tuan Hedi bisa marah kalau kamu pulang terlambat." ucap Eli.

Saat tengah berjalan, dari kejauhan terlihat seseorang yang memperhatikan mereka.

"Rupanya bocah itu memberikan informasi yang berguna. Aku bisa memonopoli bocah itu." ucap orang tersebut.

Skip...

Malam harinya.

Para pengawal tengah berkumpul di ruang tengah.
Mereka tengah memikirkan sesuatu yang menganggu pikiran mereka.

Adit yang berada di sana pun membuka pembicaraan.

"Gua jadi seperti ini karena semalam gua ingin nangkap orang mencurigakan, orang itu terus menerus bolak-balik di sekitaran rumah ini, tangan gua cekal oleh orang itu. Dari genggaman tangannya, seperti nya orang itu kuat." ucap Adit.

"Sama seperti waktu berhadapan dengan para penculik, di tangan orang itu terdapat tatto ular, Gua yakin dia pasti salah satu dari mereka." lanjut Adit.

"Berarti kau kehilangan dia? bagaimana penampilan nya? " tanya dedek

"Gua gak liat jelas seperti apa wajahnya, tangan nya juga di ikat oleh semacam kain, namun meski di ikat, ia sangatlah lincah. Lalu dari segi mentalnya, dia kelihatan seperti punya masalah." jawab Adit.

"Sepertinya dia bukan orang biasa deh, apakah orang kabur dari rumah sakit jiwa?" tanya dedek.

"Poin yang utama adalah dia punya tatto ular, terlebih mempunyai kemampuan bertarung di atas rata-rata. Mungkin ia berada di level yang sama dengan ketua tim." Jawab Adit.

Keesokan harinya.

Eli dan Freya tengah berjalan menuju ke sekolah mereka.

"Eh menurut kamu, apa ada yang mencurigakan di sekolah ini?" tanya Freya.

"Soalnya aku kemarin ketemu sama anak SMP yang nangis meminta keadilan atas kematian kakaknya." Lanjut Freya.

"Saat dia menangis, aku liat sosok wanita yang di penuhi dendam di belakang gadis itu." lanjut Freya.

Eli sebenarnya mendengarkan ucapan Freya, namun ia curiga, karena seperti ada yang memperhatikan mereka.

Saat Freya menoleh, ia melihat seseorang tengah menghadang mereka.

"Akhirnya ketemu." ucap orang itu seraya menjulurkan lidahnya.

Eli teringat ucap Adit semalam, bila ia melihat atau bertemu dengan seseorang yang tangan terikat, Eli di suruh untuk lari membawa Freya ke tempat aman.

"Ih.... apa - apaan sih, dia menjulurkan lidahnya, jorok tau gak." kesal Freya.

Eli memperhatikan penampilan sosok itu, tak lama ia terkejut melihat tatto ular di tngan orang tersebut.

Tiba-tiba orang itu melesat ke arah Eli dan Freya dan ingin menyerang, namun Eli dengan cepat menendang tumpukan tong sampah  sehingga menutupi jalan, lalu Eli menarik Freya untuk berlari mejauhi orang tersebut.

Ticket SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang