Setelah kejadian penculikan itu, terlihat Eli yang sedang mengobati lukanya sendiri, samar - samar ia mendengar beberapa pengawal mengeluh karena ulah nya mereka yang harus nya libur terpaksa masuk.
Eli berdiri dan meminta maaf pada mereka.
"Kenapa lo minta maaf?" tanya pengawal itu.
"Karena aku, kalian harus masuk ketika waktu libur kalian tiba." jawab Eli.
Mendengar itu, kedua pengawal tersebut memilih mengabaikan Eli dan pergi dari hadapan Eli.
Eli merasa bersalah pada mereka, saat ia tengah menunduk, Medi lewat di samping diri nya.
Dengan segera Eli membungkukkan badanya kepada Dedek.
"Maafkan aku." ucap Eli.
Namun tak ada jawaban dari medi, kemudian Medi menyerahkan sebuah perban pada Eli kemudian melangkah pergi.
"Terima kasih." ucap Eli yang melihat Medi pergi begitu saja.
Saat tangah melamun, tiba-tiba seseorang memegang bahu Eli.
"Hey anak baru, beri salam terkahir sebelum kamu pergi, kau telah membuat kekacauan, aku pun tak bisa membantu mu. Pak ketua memanggil mu." ucap orang itu yang ternyata Dedek.
Setelah itu, Eli pun pergi bersama dedek ke ruangan Hedi untuk menemui nya, lalu Eli pun mengetuk pintu.
"Pak ketua, saya membawa pegawal Helisma." ucap Dedek.
Hedi pun mempersilahkan masuk.
Eli berjalan dengan kondisi yang gugup saat Hedi menatap Eli dengan tatapan serius.
"Kau tau kenapa aku memanggil mu?" tanya Hedi.
Eli menggelengkan kepala nya perlahan.
"Dan apa kau tau alasan ku memilih mu?" tanya Hedi kembali.
"Emm.. untuk mengawal." jawab Eli.
"Begitukah? lalu apa kau sudah menjalani peran sebagai pengawal yang benar?" tanya Hedi lagi.
Eli menunduk karena ia tau bahwa ia penyebab Freya di culik.
"Belum." jawab Eli.
Hedi yang sedari tadi duduk pun bangkit dan menatap Eli dengan tajam.
"Pengawal melindungi keamanan yang di kawal dan memantau keadaan, lalu meminimalisir keadaan yang berpotensi membahayakan orang yang di kawal, bukankah itu dasar dari pengawalan." ucap Hedi.
Eli hanya menunduk mendengar itu, ia tau situasi yang akan terjadi pada dirinya.
"Putri ku bilang, alasan dia bisa keluar rumah itu adalah karena kau. Apa kau punya firasat mengapa aku memanggil mu?" tanya Hedi.
Eli hanya diam tak mampu menjawab pertanyaan Hedi.
*Kenapa tak di jawab? apa kau tau kesalahan apa yang kau perbuat?" tanya Hedi.
"Saya tahu kalau saya bertanggung jawab besar terhadap situasi saat ini. Saya akan menerima hukuman nya." jawab Eli.
"Aku tanya! Apa kesalahan mu!" bentak Hedi.
"Gara-gara saya, nona freya hampir di culik." jawab Eli.
"Bukan! saat ini kau membuat ku seperti orang bodoh! aku hampir saja memecat mu tanpa tau kalau kau adalah orang yang menyelamatkan putri ku!" bentak Hedi.
"Apa kau ini bodoh! aku sudah memberikan mu kesempatan untuk berbicara, kau tetap saja tak mengatakan yang sesungguhnya. Kenapa kau merahasiakan kenyataan kalau kau sudah menyelamatkan Freya!" bentak Hedi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ticket Soul
FanfictionDisclaimer : cerita ini terinspirasi dari webtoon Dengan judul yang sama... "Keluarga ku sudah mati" Ucap seorang gadis yang langsung melompat dari atas jembatan.