Benar-benar masih belum bisa dipercaya, kini Chiquita harus hidup dengan tidak lagi bisa mendengar.Kini ia harus memikirkan bagaimana caranya ia bisa mencari pekerjaan yang tidak harus menggunakan pendengaran, pasalnya dirinya baru saja di pecat dari pekerjaan sebelumnya karena masalah pendengaran.
Ini baru hari keempat setelah pulang dari rumah sakit, dan hari pertama ia kembali bekerja dan berakhir dari pekerjaan.
Chiquita menghembuskan napas kasar, tidak lagi ingin menangis karena sudah lelah terus menerus menangis. Chiquita menyalakan ponselnya yang sama sekali tidak ada notifikasi apapun. Saat pulang dari rumah sakit 4 hari yang lalu, ia mengganti nomor ponselnya yang baru. Dan Chiquita sama sekali belum menyimpan satu kontak pun. Mengingat dia akan hidup dengan keadaan baru, dan tidak ingin orang-orang terus menghubunginya.
Matanya melihat toko bakpao yang baru buka beberapa hari lalu, mungkin membeli beberapa camilan bisa mengurangi penatnya, pikirnya. Jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya.
Kakinya berjalan pelan menyebrangi jalan, tiba-tiba ia teringat terakhir kali yang terjadi padanya, yang pada akhirnya ia bisa kehilangan pendengaran. Tubuhnya berkeringat, namun rasanya dingin.
Tepat di tengah penyebrangan Chiquita berhenti, lututnya lemas. Akankah dirinya menghadapi hal yang sama seperti sebelumnya? Tubuhnya hampir saja terjatuh, untung saja seorang pria dewasa menolongnya.
Chiquita melihat jelas bahwa pria itu mengucapkan sebuah kalimat dari mulutnya, sayangnya ia tidak bisa mendengar itu. Chiquita hanya membungkuk untuk mengucapkan terimakasih sebelum akhirnya ia memasuki toko yang menjadi tujuannya.
Chiquita mengeluarkan buku kecil dan juga pulpen pemberian So Yeon sebelum ia pulang dari rumah sakit saat itu, melihat beberapa menu sebelum menulis yang ia inginkan. Kemudian ia berikan buku tersebut kepada pria bertubuh jangkung dan sedikit kekar, atau bisa disebut waiters. Pria tersebut menatap dirinya bingung, tapi Chiquita masa bodoh dengan itu.
Chiquita menghirup aroma khas bakpao, ini benar-benar membuatnya rileks. Terlebih dalam beberapa hari ini Chiquita sama sekali tidak menikmati makanannya karena kehilangan napsunya.
***
Hujan benar-benar membasahi kota, sudah 2 jam berlalu sejak Chiquita sampai di rumahnya dan saat itu juga hujan turun dengan sangat lebat.
Chiquita menatap keluar dari jendela rumahnya, semuanya benar-benar sudah basah. Bahkan air sudah sedikit naik.
Napasnya berhembus, entah kapan terakhir kali ia mendengar suara rintikan hujan. Jika tahu akan begini, Chiquita akan mendengarkan dengan seksama rintikan hujan terakhir kalinya. Kemudian ia mengangkat tangan kanannya, menatap telapak tangan yang memiliki bekas jahit. Sudah saatnya ia membersihkan dan mengobati kembali bekas luka tersebut.
YOU ARE READING
Silence [on hold]
FanfictionDunia bahkan akan tetap berputar, walaupun keadaan kita sangat terpuruk. Terlebih saat kita menjadi makhluk paling menyedihkan, dunia tidak akan berhenti barang sejenak hanya untuk membiarkan kita bernapas. Sama seperti hidup yang kita jalani, semu...