[ COMPLETED ]
Renzino seorang berdarah campuran, campuran antara vampir dan juga manusia serigala. Ia lahir dengan dua pasangan yang berbeda dunia, dan mereka ketahuan. Kedua orang tua Renzino melaksanakan hukuman di kerajaan masing-masing
Renzino y...
' {} = tanda untuk bicara dalam hati ' ' <> = tanda bicara dalam benak/fikiran '
──────────────────────────────
Renzino sudah sampai di kawasan sekolah, ia segera bergegas menaruh tas di kelas dan menghampiri karin yang sedang membahas masalah pembunuhan
Renzino diam di samping Karin, ia mendengarkan pembahasan karin dan teman teman nya
" Karin ,aku kurang yakin kalau ini vampir, vampir kalau bunuh meninggalkan jejak tapi ini tidak sama sekali, aku tahu dari buku sejarah vampir "
" Tapi, di leher nya terdapat gigitan seperti vampir, Wina. Aku 1000% yakin kalau ini perbuatan vampir yang 'katanya' haus darah "
" Aku percaya sama Wina, Rin, vampir itu akan ceroboh, kalau vampir memang membunuh, pasti ada jejak jejak nya "
" Mendingan kita ke belakang sekolah saja, kebetulan sekolah pelajaran pertama tidak ada, guru sibuk urus masalah ini "
Mereka berempat terkejut dengan kedatangan Renzino yang tiba tiba saja ada di belakang Karin
" Loh Ren, kapam kamu ada di belakang ku? " Tanya Karin kepada Renzino yang diam dan menatap mereka berempat
" Waktu Wina kasih tau kalau vampir bunuh meninggalkan jejak " jawab Renzino. Mereka hanya mengangguk dan berangkat ke belakang sekolah
Mereka telah sampai di belakang sekolah, ia melihat guru guru dan polisi yang berkumpul di belakang sekolah
Renzino mencoba menerobos segerombolan guru dan polisi, Renzino melihat tempat mayat nya ditemukan, ia melihat sekeliling dan tak sengaja mata nya bertemu dengan mata Hazalort
" Haza? " Tanya pada diri sendiri Hazalort pergi dari pandangan milik Renzino
Renzino kembali ke dalam kelas bersama keempat teman cewek nya, mata pelajaran berikutnya telah di mulai
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bel istirahat kedua telah berbunyi, mereka semua berhamburan keluar kelas dan menuju kanti yabg telah buka kembali
Renzino dan Jehan duduk di salah satu bangku kosong yang posisinya pojok kantin, Jehan yang telah diceritakan oleh Renzino pun juga ikut berfikir