𝙇𝙄𝘽𝙀𝙍𝙏𝘼𝙍𝙄𝘼𝙉!; Kaiju no 8

𝟎𝟎𝟕

━━━━𝐋 𝐈 𝐁 𝐄 𝐑 𝐓 𝐀 𝐑 𝐈 𝐀 𝐍━━━━

¦Pengumuman

•☽───✧✦✧───☽•

"[NAME]!"

Setelah tes terakhir telah selesai, para peserta sudah meninggalkan arena dari beberapa menit yang lalu dan hanya tersisa beberapa peserta sisa yang syukurlah mereka selamat.

Bebeb Reno segera mendatangi si mbak yang sedang ngemil santuy di dekat pintu keluar jalur evakuasi.

"????"

Merasa dirinya terpanggil, [Name] menoleh kearah pemilik suara dan menemukan si uban bermarga Ichikawa yang berlari kearahnya.

"WEH HALO REN-"

GREP!

Si Reno ini tanpa aba-aba langsung memeluk dazai palsu yang membuat gadis itu seketika membeku sampai cemilan dengan merek n*abat*i nya terjatuh ke tanah.

'MAKANANKU!!!!'

[Name] sempat loading beberapa jam- detik sebelum rona merah muda merambat, menghiasi pipinya.

'OEMJI OEMJI OEMJI AKU DI PELUK RENO!!!' batinnya fuwa-fuwa

Si ganteng sedikit mundur agar bisa melihat wajah tampan dari pria jadi-jadian di depannya. Ekspresi nya yang sebelumnya penuh dengan kekhawatiran perlahan berubah menjadi lega.

"Beruntung kau itu kaiju. Kalo gak, udah mati pasti." Ucap Reno sedikit kesal dan menjitak dahi gadis itu.

"Hehe~ ya sorry, lagian toh aku cuman pake kekuatan buat rege doang. Ngebunuh kaiju nya mah EZ bos!"

Berlagak sok keren berakhir tepar mengenaskan.

Siapa itu? Yang pingsan pas pelatihan pertama.

Pacar author hanya bisa menghela nafas, lelah batin dan mentalnya yang sering dicobai sama gadis asal negara konoha satu ini.

Nyari mati tu anak-

"Yowes, tu senior udah nungguin di pintu keluar sambil ngegendong Shinomiya-san."

Mata [Name] menggelap dalam sekejap sehabis mendengar perkataan dari ayang- sahabatnya.

'KU KIRA HUBUNGAN KITA SPESIAL!'

Pundung sudah tu [Name]. Jongkok di tanah sambil ngitungin pasir.

'Sabarkan hambamu yang baik hati dan suka menabung ini yang diatas...' batin Reno berkata.

Gapapa, Reno masih sayang kok.

•☽───✧✦✧───☽•

Dua orang saling bertatapan. Seorang petugas medis yang sudah siap dengan jarum bius dan seorang [Surname] [Name] yang sehat lahir batin sambil cengar-cengir gugup.