𝙇𝙄𝘽𝙀𝙍𝙏𝘼𝙍𝙄𝘼𝙉!; Kaiju no 8

𝟎𝟏𝟏

━━━━𝐋 𝐈 𝐁 𝐄 𝐑 𝐓 𝐀 𝐑 𝐈 𝐀 𝐍━━━━

¦Oke gas, maju maju!

•☽───✧✦✧───☽•

DRAP! DRAP! DRAP!

Bulir-bulir keringat membasahi pelipis mereka. Genggaman pada senjata mereka juga tak kalah erat, melebihi perasaan takut dan khawatir yang memeras hati mereka berdua.

"###### ###### ###### ####### #######!" (Posisi mereka persis setelah belokan!)

Kafka mengangguk, "[Name]! nanti kau yang mengevakuasi Ichikawa dan Furuhashi, ya? Biar gweh yang betot tuh kaiju."

Sontak kerutan kecil terbentuk di dahi sang dazai.

"Excuse me? Lo bilang gitu and gw bakal nurut? Hell nah man! Sorry sorry sorry dek, tapi gw suka nantang maut." Respon [Name] disertai seringai menyebalkannya.

Kak? Hus hus

Perempatan imajiner tercetak di wajah si om setelah di balas permintaannya.

'Udah ngomong pake nada sopan lho!'

Biasalah!

"Yakin deh kata gw nanti misalnya lu join war, wujud aslimu akan terungkap begitu saja hanya karena kesalahanmu," Cibir Kafka yang menyadarkan [Name] dari pikiran anehnya.

'Fak gw lupa..'

Si mbak menghentikan langkahnya dan menunduk sambil mencengkeram erat kedua belati pungutannya yang berada di masing-masing tangannya. Doi pundung, lupa kalau dirinya ini termasuk anomali yang juga diburu.

'Ngerasa bersalah gw sering ngejek si om jadi makhluk abnormal otot-'

"[Name],"

Si om berjalan kearahnya dan menepuk kepalanya dengan lembut yang sekarang sudah menjadi kebiasaannya terhadap sang banci. Walaupun cuman wig, jangan meremehkan duta sampe rejos yang bisa bikin rambut berkilau dan tidak lepek.

Lah kok malah iklan?

"Sumpah, andai aja wujud kaijuku ini bisa dalam bentuk wujud lain kayak misal e bayangan gitu.." [Name] cemberut alay dalam mode chibi.

"Susah gak sih? Ya, itu bisa aja kalo kamu punya kekuatan imajinasi," Tanggap si om.

Si banci menepuk-nepuk jarinya didagu, tampak berfikir. Perkataan si om bener juga sih.. coba aja dia bisa kayak Luffy yang pakai imajinasinya buat kacamata dari rambut-

'Andai aku bisa se-bebas itu..'

"Andai ada sepiring seblak di tangan gw sekarang!" Serunya dengan cengiran lebar.

"Imposibel sih... HAH?!"

"Lah lo ngapain kaget... HOH?!"