"Perasaan ini tidak bisa
Saya hentikan."_Sean Andara_
Edric turun dari tangga untuk mengambil segelas air minum dicafenya.Namun ia melihat seorang gadis kecil yang menabraknya 1 bulan lalu.Edric pun menghampirinya dengan pandangan lurus ke depan meja yang gadis itu duduki.
"gadis kecil yang kemarin,bukankah ini sebuah kebetulan?." monolog Edric berpikir sejenak dan melanjutkan langkah kakinya.
"Hallo,bolehkah saya duduk disini?."Ucap Edric menarik kursi dan duduk didepan gadis kecil itu.
Annora kaget tiba-tiba pria asing itu duduk didepannya dengan bahasa yang formal.Annora merasa sangat ketakutan tapi pria itu sangat tampan dan karismatik.Walaupun tampan tapi jika dia adalah seorang penjahat bagaimana?.
Annora mendongakkan kepalanya keatas" Eeeee.. iya silahkan d-duduk disini oo-om."ucap Annora gugup dan berkeringat dingin tangannya juga sedikit gemetar."Eh maksud saya k-kak".Lanjut Annora dengan senyum terpaksa.
"Apakah kamu yang bernama Annora Akira?saya Edric."Edric pun menatap Annora dengan intens tanpa berjabat tangan."iya betul,kenapa yaa kak?kenapa bisa tau saya?ada perlu apa ya?."Tanya Annora sekaligus membuat Edric kebabalakn mendapat banyak pertanyaan dari Annora.
"Ternyata gadis kecil ini tidak ingat saya sama sekali?setelah menabrak saya 1 bulan yang lalu."Ucap Edric dalam hati dan masih menatap Annora.
Sebenarnya Annora tidak terbiasa berbicara secara formal terhadap orang baru maupun teman lama.Menerutnya itu sama sekali tidak asyik jika berbicara terlalu formal.Tapi jika itu adalah orang yang lebih tua darinya Annora akan bersikap formal karena menurutnya jika dipakai bahasa yang gaul bukan itu termasuk tidak sopan apa lagi yang lebih tua beberapa tahun darinya.
"Tidak sama sekali.saya hanya menebak saja jika kamu adalah Annora Akira,saya hanya ingin berkenalan."Ucap Edric dengan nada dingin,namun entah kenapa Edric akhir-akhir ini sering sekali memikirkan gadis kecil didepannya ini."Pesanan kamu telah tiba saya permisi dulu". Lanjut Edric beranjak dari kursinya meninggalkan Annora sendiri dan kembali menaiki tangga.
"I-iya kak."Annora seketika menundukan kepalanya kebawah, tatapan pria itu sungguh membuatnya merinding kenapa bisa setajam itu pikirnya.
Pesenan Annora telah tiba dimeja.Annora memesan coffee latte dan cake rasa cokelat.Annora sangat suka sekali yang berbau cokelat moodnya akan membaik jika memakan cokelat apalagi jika di barengi dengan membaca buku dan menggambar suasananya akan lebih baik lagi.Ketika sedang sedih Annora akan melakukan dengan kegiatan yang positif karena jika menyakiti diri sendiri bukanlah solusinya.
_____🦋_________🦋_____🦋_____
Edric masih bingung dengan dirinya sendiri kenapa harus jauh-jauh kemari hanya untuk bertemu dengan gadis kecil yang menabraknya itu.Selama ini Edric tidak pernah sama sekali memikirkan seseorang perempuan dihidupnya.Ibunya pernah berkata jika nanti dia telah tiada tidak perlu untuk memikirkan terlalu dalam.Entah kenapa ibu Edric selalu berkata hal yang kadang mengusik hatinya.Jujur saja Edric benar-benar ingin tahu tentang gadis kecil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
🦋Aquality🦋 (REVISI)
Teen Fiction"Nah ini sama saja seperti pemikiran, jika hati belum benar tidak usah berhijab dulu."Ucap Edric yang merapikan anak rambut Annora dengan begitu lembut.Edric tidak menyangka bahwa istrinya sangat cantik, walaupun belum sepenuhnya ingin menutup aura...