3

681 78 3
                                    

THIS STORY IS JUST FICTION
HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.

****

Pagi hari setelahnya....

Terlihat adel yang saat ini telah terbangun dari tidurnya dengan luka lebam di samping dahinya dan sedikit luka di sudut bibirnya.

Ia yang telah sepenuhnya terbangun pun tampak menghela nafasnya di kala terlintas dalam ingatannya apa yang telah berlaku tadi malam kepadanya.

"Hidup gue kenapa gini amat ya" gumam adel tersenyum ketir.

"Apa gue emang di ciptakan bukan buat bahagia ya, haha"

"Hufftt,,,,iri banget sama orang orang yang bisa ngerasa bahagia" lanjut adel bergumam sembari ia beranjak dari atas kasurnya dan langsusng melangkah menuju ke kamar mandi.

Beberapa menit telah berlalu, kini tampak adel yang sudah keluar dari kamar mandi lengkap dengan seragam yang telah menempel pada tubuhnya.

Tak ingin lagi mengingat kejadian kemarin malam adel pun langsung keluar dari kamarnya dan menuju ke meja makan di kediamannya.

"Pagi bi" sapa adel pada satu satunya orang selain dirinya yang berada di rumah itu.

"Pagi juga den,,,tumben bangun awal banget" balas sapa orang itu yang ternyata adalah pembantu di rumah adel.

"Sarapan apa bi hari ini" tanya adel yang sudah duduk di kursi meja makan tersebut.

"Semur daging sama nugget den" jawab sang pembantu sembari meletakkan hasil masakannya di atas meja.

"Eh itu lukanya mau bibi obatin dulu nggak den" ucap sang pembantu.

"Nggak usah bi luka kecil doang kok, adel mah udah terbiasa jadi nggak perlu di obatin" jawab adel, sang bibi pun hanya pasrah walaupun sebenarnya ia sangat merasa kasihan dengan keadaan majikannya itu.

Setelah itu tak ada lagi perbincangan di antara keduanya, adel yang kini sibuk dengan masakannya sedangkan sang pembantu sudah pergi dari tempat itu untuk membersihkan ruangan lain di rumah itu.

Setelah selesai dengan sarapannya adel pun berniat untuk langsung berangkat ke sekolahnya, namun tak lupa ia pun berpamitan dengan pembantunya.

"Bi, adel berangkat sekolah dulu ya" ucap adel setelah menghampiri pembantunya yang tengah menyapu ruang tamu kediamannya.

"Iya den ati ati di jalan den" ucap sang pembantu, adel pun hanya menganggukkan kepalanya.

"Oiya bi, nanti malem adel nggak pulang ke rumah ya, bibi nanti kalau udah nggak ada yang di kerjain pulang aja nggak papa" ucap adel

"Baik den" jawab sang pembantu

Setelahnya adel pun beranjak meninggalkan rumahnya dan langsung menuju ke sekolahnya dengan mengendarakan mobil miliknya yang akan ia pakai untuk balapan malam nanti.

Beberapa menit berkendara kini tibalah adel di parkiran sekolahnya yang masih tampak sepi karena memang adel berangkat terlalu awal.

Setelah memarkirkan mobilnya kini adel berniat menunggu teman temannya di rooftop tempat biasa mereka nongkrong saat berada di sekolah.

Entah kebetulan atau bagaimana, kini adel kembali berpapasan dengan chika, wanita yang mengingatkan nya tentang orang di masa lalunya.

Chika yang pada dasarnya adalah orang yang ramah dan mudah bergaul pun langsung berbasa basi menyapa adel.

"Hai,,mau ke rooftop ya" sapa chika dengan senyum ramahnya.

"Eg,iyaa" jawab adel sedikit terkejut karena ia sama sekali tak menyangka bahwa dirinya akan di sapa oleh wanita di hadapannya.

He's AdelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang