05 : The Proposal

1.4K 187 9
                                    

Renjun yang semula tengah sibuk berkutat dengan kuas di tangannya pun seketika menolehkan kepalanya ke arah Haechan yang baru saja keluar dari dalam kamar mereka.

"Bukannya kau sedang libur?" Haechan yang mendapati kekasih manisnya tengah berada di ruang tengah dengan kanvas besar di depannya pun melontarkan pertanyaannya. Seingatnya setelah lukisan Renjun kemarin, kekasihnya itu mendapat libur dua minggu sembari menunggu pameran selesai.

"Memang libur, aku harus menyerahkan lukisan ini tiga bulan lagi. Tapi karna aku sedang bosan, ditambah kekasihku yang sibuk jadi lebih baik aku cicil dari sekarang." Sahut Renjun dengan nada sarkasnya, tanpa memalingkan pandangannya dari kanvas di depannya. Membuat Haechan yang mendengar ucapan Renjun pun mendengus.

"Mau ikut ke klub?" Tawar Haechan yang sontak membuat Renjun melirik sinis kekasihnya itu.

"Lalu melihat kau menggoda wanita-wanita klub mu begitu? Cih, tidak minat." Ketus Renjun yang mengundang helaan nafas Haechan.

Tanpa membuka suaranya, si pemuda tan bergegas menghampiri kekasihnya tersebut dan tanpa aba-aba mengangkat tubuh Renjun yang membuat si pemuda Huang membulatkan kedua matanya.

"Yak yak!!! Kau mau apa hah?!! Turunkan aku atau aku tinju wajah jelekmu itu!" Ancam Renjun sembari mengepalkan tangan kirinya ke arah Haechan.

"Serius Huang, kau harus mengurangi ancaman kdrt mu itu. Tapi omong-omong..." Haechan menjeda ucapannya yang membuat Renjun mengerutkan keningnya.

"Apa?" Bingung Renjun yang tengah berada dalam gendongan Haechan.

"Kau...tidak sedang hamil kan? Tubuhmu makin beri-...YAKK HUANG!!! JANGAN MENARIK RAMBUTKU!!!" Ucapan Haechan seketika digantikan teriakan kesakitannya saat Renjun dengan tanpa perasaan menjambak kuat surai hitamnya.

"HAMIL HAMIL KAU YANG AKU HAMILI SINI! AKU INI LAKI-LAKI TULEN BRENGSEK!!!" Emosi Renjun yang masih menganiaya kekasihnya tersebut. Hingga beberapa detik kemudian kedua matanya membulat saat mendapati Haechan menjatuhkan tubuhnya di atas sofa, disusul dengan si pemuda tan yang menimpa tubuhnya.

"Jangan menarik rambutku terus sayang. Kalau aku botak bagaimana?" Lembut Haechan sembari menarik pelan tangan Renjun yang masih setia menjambak rambutnya. Sedangkan Renjun sendiri kini tengah membeku ditempatnya.

Lima tahun sudah ia menjadi kekasih Haechan, tapi sampai detik ini ia masih tidak terbiasa dengan panggilan sayang milik Haechan. Entah kenapa mendengar suara Haechan yang memanggilnya dengan sebutan sayang, ditambah tatapan penuh puja dan cinta. Membuat Renjun menjadi lemah seperti saat ini.

"Renjun." Panggil Haechan tiba-tiba yang mengembalikan kesadaran Renjun, membuat si pemuda Huang segera berdeham sebagai jawaban.

"Mau menikah denganku?" Tanya Haechan yang tengah menatap lekat iris cantik milik Renjun.

"H-hah??" Renjun tergagap dengan jantungnya yang berdetak tidak karuan, wajahnya bahkan sudah mengalahkan merahnya tomat.

"Menikah, denganku? Bagaimana?" Tanya Haechan lagi yang seketika dihadiahi tamparan di pipi kanannya.

"Yak! Aku sedang melamarmu?!!!" Syok Haechan.

"BELAJAR CARA MELAMAR YANG BAIK DULU SANA!! BARU MELAMARKU LAGI!" Semprot Renjun sembari mendorong kuat tubuh Haechan, membuat si pemuda tan pun hanya mengusap tengkuknya dan terkekeh pelan.

"Berarti kalau aku melamarmu lagi pakai cara yang benar kau mau menerima lamaranku?" Tanya Haechan sembari menopang dagungnya dan menatap lekat wajah cantik milik Renjun. Membuat yang dipandangi pun hanya berdeham kencang dan beranjak ke arah kursi lukisnya lagi.

Devil's Triangle : ESCAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang