Happy Reading!
"blaze, ayo ngebut dong! Ketinggalan nih!" Seru taufan. Ia kini duduk pada jok motor dibelakang blaze sedangkan sang empu yang mengemudikan. Netra biru langitnya menatap geram pada lawan yang terlihat lihai dalam mengemudikan motornya, tangannya tanpa disengaja mencengkram bahu blaze guna menyalurkan kekesal sehingga membuat jalur yang mereka tempuh sedikit oleng.
"Aduh! Sabar anjir, ini juga udah 100!" Blaze meninggikan suaranya dikarenakan angin yang begitu kencang di kecepatan tinggi seperti ini cukup mengganggu pendengaran mereka.
"Ah kelamaan! tau gitu aku aja yang ba- "
Belum sempat Taufan menyelesaikan ucapannya, tiba tiba saja sesuatu menyalipi mereka dengan kecepatan tinggi. Sebuah motor melesat melewati Taufan dan blaze yang membuat motor mereka hampir terjatuh dikarenakan efek dari tipisnya jarak sang penyalip dengan mereka berdua dan juga dorongan angin yang kencang, untung saja blaze dengan cekatan menyeimbangkan kemudi.
"Brengsek!"
Tentu saja hal itu membuat blaze tak terima disalip oleh pembalap lain, apalagi dengan cara sengaja ingin menjatuhkan dirinya dengan taufan. Tangannya kembali memutar gas lebih dalam lagi guna mempercepat lajuan dan berhasil menyamakan kecepatan dengan pembalap yang sempat ingin menjatuhkanya. Netra jingga itu menatap tajam pada netra coklat si pembalap, ingin sekali ia melakukan hal yang sama tetapi ia urungkan, namun tiba tiba saja tatapan tajam itu berubah menjadi tatapan tidak percaya. Matanya refleka melebar kala melihat apa yang dilakukan oleh kakak tingkatnya
Brakk
Kejadian yang begitu cepat. Suara motor jatuh terseret akibat dari kecepatan tinggi di tengah dinginnya aspal. Bahkan erangan kesakitan dari si pengemudi menusuk telinganya. Hal itu memanglah risiko dari pembalap dan blaze tahu itu, tapi yang membuatnya terkejut ialah pelakunya adalah Taufan yang dengan sengaja menendang keras motor lawan hingga terjatuh menyamping.
"Mampus masuk rumah sakit! Siapa suruh main kotor duluan!" Teriak Taufan dengan senyum sinis menatap jijik pada pembalap yang kini tertinggal dibelakang.
"K-kak?" Panggil blaze tak percaya, sepertinya ia tidak setuju dengan perbuatan Taufan yang terbilang berlebihan. Walaupun blaze tidak terima diperlakukan seperti itu bukan berarti ia akan melakukan hal yang sama, bukan karena kasihan tetapi dirinya tidak mau menjadi tersangka.
"Apa? Tinggalin si anjing itu! Fokus aja sama 2 orang di depan!" Teriak Taufan mengabaikan blaze yang mungkin ingin bertanya, pandangannya hanya tertuju pada dua motor di depan mereka.
Netra jingga blaze kini kembali fokus kearah depan, sorot matanya menajam serta alis yang mulai mengkerut. Angin berhembus begitu kencang namun tak dapat menggangu blaze yang sedang fokus dengan targetnya. Perlahan ia menambahkan kecepatannya secara bertahap dan kini dapat mengimbangi pembalap nomor dua, sempat terjadinya salip menyalip namun mereka berhasil lebih unggul dengan mudahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Egois •Halilintar & Blaze• |Hiatus|
Random(sedang menyusun cerita) Dia yang selalu berperan sebagai seorang ayah, ibu sekaligus kakak hanya untuk diriku. Cover by: me - Boboiboy milik Monsta. - cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita asli. - siblings relationship jadi aman untuk diba...