bab 1

2.9K 25 2
                                    

#AYAH_TIRI_DAN_KAKA_TIRI_YANG_NAKAL
[part 1]

Siang hari yang sangat begitu pantas dan  cerah

Terlihat seorang anak muda bernama Raga duduk di dalam mobil yang perlahan-lahan mendekati sebuah rumah besar di pinggiran kota.

Rumah itu adalah milik Om Wandi, ayah tirinya yang baru saja dinvikahi oleh mamanya.

Perasavan camvpur aduk menyelimuti hati Raga—antara cembas, penvasaran, dan sedikit takut.

Mamanya, Bu Lina, menoleh ke arah Raga dan tersenyum lemvbut.

"Kamu siap, Nak?" tanya sang mama dengan suara lemvbut yang menenangkan.

Raga mengangvguk pvelan, meskipun hatinya masih berdebar kenvcang.

"Iya, Ma. Raga siap."jawab Raga

Lalu saat mobil mereka sudah benar-benar berhenti di depan rumah,Kini Raga dan juga sang ibu keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu depan rumah.

Om Wandi sudah menunggu di sana, dengan senyum lebar dan tangan terbuka lebar.

"Selamat datang di rumah kita, Raga," sapanya dengan suara hangat.

Raga berusaha membalas senyum itu, meskipun agak kavku.

"Terima kasih, Om Wandi," jawabnya sopan.

Mereka masuk ke dalam rumah. Interior rumah itu terasa nyaman dan hangat, dengan perabotan yang tertata rapi dan suasana yang mengundang.

Mamanya menggandeng tangan Raga, mengajaknya berkeliling.

"Ini ruang tamu, tempat kita bisa bersantai bersama," ucap Om Wandi,sambil menunjuk sebuah sofa besar yang terlihat sangat nyaman.

"Dan di sebelah sana adalah dapur. Kalau kamu lapar, jangan ragu untuk mengambil apa saja."ucap Om Wandi

Raga hanya mengangguk, mencoba menyerap semua informasi dan suasana baru ini.

Setelah itu, mereka naik ke lantai atas, menuju kamar yang akan menjadi kamar Raga.

"Ini kamarmu, Raga," ucap Om Wandi, membuka pintu sebuah kamar yang luas dengan jendela besar yang menghadap ke taman.

"Om harap kamu menyukainya."ucap om Wandi sambil memvgang pundak Raga

Raga melangkah masuk dan melihat sekeliling.

Kamarnya cukup luas dan sudah dilengkapi dengan perabotan yang modern.

Ada meja belajar di sudut, tempat tidur yang nyaman, dan lemari pakaian yang cukup besar.

"Terima kasih, Om," ucap Raga, merasa sedikit lebih tenang.

"Raga juga suka model kamarnya,keren”ucap Raga sambil tersenyum

Mendengar hal itu sang Mama langsung mevmeluvk Raga.

"Kita akan mulai hidup baru di sini, Nak. Semoga kamu betah dan bahagia."ucap sang ibu

Raga membvalas pelvukan mamanya, merasa sedikit lebih nyaman dengan kehadiran dan dukungan mamanya.

Dia tahu, ini adalah awal yang baru bagi mereka, dan dia akan berusaha untuk menerima dan menjalani kehidupan barunya dengan sebaik mungkin.

Selang beberapa lama berpelukan,kini sang Ibu dan om Wandi memberanikan waktu untuk Raga beristirahat,dan pergi meninggal kan kamar Raga,krna mereka tau perjalan menuju rumah om Wandi cukup jau
¥
¥
¥
Sore harinya,

#AYAH_TIRI_DAN_KAKA_TIRI_YANG_NAKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang