#AYAH_TIRI_DAN_KAKA_TIRI_YANG_NAKAL
PART (9)Malam itu…..,,,,,
Jam sudah menuju pukul 03:15 terlihat Raga,terbangun dari tidurnya karna Ia mendengar suara pintu kamarnya yang terbuka.Dalam gelap, ia melihat bayangan seseorang masuk ke kamarnya
Raga dengan suara mengantuk dan sedikit kaget
: "Siapa di sana? Siapa yang masuk ke kamarku?"
Om Wandi berdiri di ambang pintu, suaranya lembut
: "Ini Om Raga. Jangan khawatir, Om hanya ingin tidur bersamamu malam ini."
Raga bingung dan waspada
: "Om Wandi? Kenapa Om masuk ke kamar raga? Ada apa?"
Om Wandi mendekat ke tempat tidur, suaranya tenang tapi aneh
: "Om hanya merasa kesepian malam ini, Raga. Tidur bersama Om, ya?"
Raga merasa tidak nyaman, suaranya tegas
:”Om, raga tidak biasa tidur dengan orang lain. Lebih baik Om tidur di kamar om Sama mama
Om Wandi mencoba menenangkan
:"Tenang, Raga. Om hanya ingin tidur di sini malam ini. Tidak ada yang perlu kamu takutkan."
Raga merasa tidak nyaman dan cemas dengan situasi tersebut.
Meskipun Om Wandi adalah anggota keluarga, kehadirannya di kamar Raga pada waktu seperti itu sangat tidak biasa dan membuat Raga merasa waspada.
setelah mencoba menjelaskan alasan kehadirannya, mendekati Raga dengan niat untuk menciumnya. Raga, yang sudah merasa sangat tidak nyaman, berusaha menjaga jarak.
Raga dengan nada cemas
: "Om, apa yang Om lakukan? Tolong, jangan seperti ini."
Om Wandi dengan suara lembut namun tegas
: "Tenang, Raga. Om hanya ingin—"
Tiba-tiba, terdengar suara dari luar kamar.
Ibu Raga memanggil nama Om Wandi dengan nada yang jelas dan tegas.
Ibu Raga dari luar kamar
: "Wandi! Apa yang kamu lakukan di sana?"
Suara itu membuat Om Wandi terhenti dan segera menjauh dari Raga.
Ia terlihat kaget dan gugup.
Om Wandi berusaha tenang
: "Eh, tidak apa-apa. Aku hanya memastikan Raga baik-baik saja."
Ibu Raga mendekati pintu kamar
: "Wandi, keluar dari kamar Raga sekarang. Kita perlu bicara."
Raga merasa lega mendengar suara ibunya.
Ia melihat Om Wandi yang tampak gelisah sebelum akhirnya meninggalkan kamar dengan cepat.
**Di Luar Kamar**
*Ibu Raga* (dengan nada serius): "Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Kenapa kamu masuk ke kamar Raga tengah malam seperti ini?"
*Om Wandi* (terlihat gugup, berusaha mencari alasan): "Aku hanya ingin memastikan Raga baik-baik saja. Mungkin aku seharusnya tidak masuk ke kamarnya, maaf."
*Ibu Raga* (tegas): "Ini sangat tidak pantas, Wandi. Kita akan bicara lebih lanjut tentang ini nanti. Sekarang, kembalilah ke kamar."
Setelah Om Wandi kembali ke kamarnya, Ibu masuk ke kamar Raga untuk memastikan anaknya baik-baik saja.
Ibu Raga dengan nada lembut, menghampiri Raga
;”Raga, kamu baik-baik saja? Apa yang sebenarnya terjadi?"
Raga dengan suara bergetar, merasa cemas
: "Aku tidak tahu, Bu. Om Wandi masuk dan... aku merasa sangat tidak nyaman. Terima kasih sudah datang."
Ibu Raga memeluk Raga, memberikan rasa aman yang sangat dibutuhkan saat itu.
Mereka berdua menyadari bahwa situasi ini tidak bisa dianggap enteng dan perlu segera ditangani dengan serius.
*
*
*
Singkat cerita pagi pun tiba….
Setelah malam yang penuh ketegangan, Raga, Om Wandi, dan Ibu Raga duduk di meja makan untuk sarapan.Suasana di meja makan terasa canggung dan tegang karena kejadian tadi malam.
Ibu dengan nada dingin, mencoba mengendalikan emosinya
: "Raga, apa rencanamu hari ini? Apakah kamu akan ke sekolah?"
Raga dengan suara pelan: "Iya,Ma Raga akan ke sekolah. Hari ini ada ujian."
Om Wandi berusaha berbicara dengan nada biasa
: "Semoga ujianmu lancar, Raga."
Ibu memotong dengan nada tegas
: "Wandi, sebaiknya kita bicara setelah ini. Ada hal yang perlu dibahas."
Tiba-tiba, terdengar ketukan di pintu depan.
Ibu bangkit untuk membukanya, sementara Raga dan Om Wandi saling bertukar pandang penuh ketegangan.
Ibu Raga membuka pintu, terkejut tapi kemudian tersenyum
: "Anton! Selamat pagi. Apa kabar?
Kak Anton tersenyum ramah
: "Selamat pagi, Tante. Saya baik. Saya datang untuk menjemput Raga ke sekolah, kalau tidak keberatan."
Raga terkejut dan senang
: "Kak Anton! Raga tidak tahu kaka akan menjemput raga.Terima kasih banyak."
Om Wandi menatap Anton dengan tatapan tidak senang
: "Pagi, Anton. Bagus sekali kamu datang untuk menjemput Raga."
Ibu mengundang Anton masuk
: "Masuklah, Anton. Kami baru saja selesai sarapan. Raga, kamu siap berangkat?"
Raga mengangguk, mengambil tasnya
: "Iya, Ma. Raga siap. Terima kasih, Kak Anton, sudah repot-repot datang."
Kak Anto dengan nada lembut
: "Tidak masalah, Raga. Kaka senang bisa membantu. Ayo, kita berangkat."
Ibu melihat Raga dengan penuh kasih sayang
: "Hati-hati di jalan. Jangan lupa belajar yang baik."
Raga dan Kak Anton keluar dari rumah, meninggalkan Ibu Raga dan Om Wandi yang masih berada di dalam.
Om Wandi dengan nada tegang
: "Apa maksudmu dengan 'kita perlu bicara', Sayang?"
Ibu menatap Wandi dengan tatapan tegas
: "Kita akan bicara nanti, Wandi. Ada banyak yang harus dibahas, termasuk kejadian tadi malam. Kita harus memastikan keselamatan dan kenyamanan Raga di rumah ini."
Saat Raga dan Kak Anton pergi ke sekolah, Ibu Raga bersiap untuk menghadapi percakapan serius dengan Om Wandi.
Kedatangan Kak Anton memberikan sedikit kelegaan bagi Raga, memberikan kesempatan untuk keluar dari rumah dan memikirkan hal lain.
Sementara itu, Ibu mempersiapkan dirinya untuk membuat keputusan penting demi kebaikan Raga dan keluarganya.
Bersambung.jangan lupa untuk flow saya dan vote saya gar tidak
Ketinggalan cerita yang saya buat..
Byteman_baca.
![](https://img.wattpad.com/cover/373196798-288-k127017.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
#AYAH_TIRI_DAN_KAKA_TIRI_YANG_NAKAL
Historia Cortaseorang ayah tiri dan Abang tiri yang sedang melakukan hubungan seksual bersama anak angkat nya.