Kadang baik tidak cukup,
Kadang sempurna hal rumah tidak cukup,
Kadang memahami tidak cukup,
Semuanya tidak cukup, jika kau tiada rupa.Diluar dia lupa siapa engkau di rumah,
Yang cuba habis baik cukupkan semua,
Menjaga dari awal hingga habisnya,
Dia tidak lihat semua itu pabila temu yang lebih berupa,
Dia tetap manusia,
Punya hati, punya rasa yang berubah senantiasa.Pabila dalam sendu menyanyi "Perempuan gila",
Berapa lama lagi kau kan mencintaiku?Aku sedar ia tidak lama,
Lama-lama aku dibuang, ditinggal di tepi jalan,
Dengan segala hina tiada rupa.Patut dari awal aku sedar,
Semua kata dilontar tidak boleh percaya,'Masakan pandang yang lain, aku sudah ada yang sempurna'
'Oh tidak, aku setia. Mataku tidak melilau memandang'
Tuhan, itu semua penipuan yang nyata!
Mengapa aku percaya?
Mengapa aku biar suara ini bermain di kepala?
Selama ini, aku percaya aku cukup indah untuk dia.
Tapi tidak.Aku letih Tuhan.
Karena senantiasa mencuba.
YOU ARE READING
Bicara, Nihara
RandomBukan puisi, ianya hanya kata-kata yang berselirat di dalam kepala seorang Nihara. Hendak dicerai-ceraikan dengan bercerita tetapi tidak tahu dengan siapa. Dia hanya menekan-nekan papan kekunci dan berharap hari-harinya akan tenang seperti masa keci...