Bab 3

103 19 0
                                    

Alexsa, Helena, Priscilla dan Stephine mereka merupakan empat sahabat bersama. Bestie lah sebagai istilah sekarangnya.

Mereka sering berfoto bersama dan juga jalan jalan bersama juga sampai pada akhirnya Helena tidak berangkat dan hanya tiga orang yang duduk bertiga di depan kelas.

Priscilla bertanya pada Alexsa mengenai Alexsa yang terlahir muslim begitupula dengan Stephine yang bertanya juga setelah Priscilla bertanya seperti itu kemudian Alexsa menjawab dengan kebohongan.

Kebohongan yang dibuat dengan sangat rapih sehingga membuat mereka percaya. Percaya dengan kebohongan dibuat nyata pula Alexsa bercerita tentang dirinya yang bekerja bersama dengan teman nya tentang mengirim paket juga berpura pura di telpon teman nya perkara alamat yang ditujui tidak kunjung ditemukan.

Biar apa?

Semata mata untuk menarik perhatian mereka, Alexsa ingin mendapat perhatian dari teman nya begitupula ia yang tidak pernah bisa lepas dari namanya kebohongan. Apapun perkataan nya harus berbohong, kecanduan untuk terus berbohong tanpa bisa mengatakan tentang hal yang jujur.

Berbohong sampai sangkut pautnya agama.

Alexsa berbohong juga dengan ia dan keluarganya bisa berbahasa Belanda dan juga keturunan Belanda. Mereka percaya saja, padahal di SMP ia dikenal sebagai orang yang pandai berbual dan di SD hanya sebagian teman nya yang percaya dengan perkataan nya yang asal. Pernah dia minum Bir saja mereka percaya.

Padahal usia untuk meminum Bir minimal 18 tahun, keluarga nya saja tidak ada yang meminum Bir --- meski beberapa --- tapi di keluarga inti tentu tidak sama sekali. Minuman yang disediakan di kulkas setiap harinya adalah minuman sehat atau mungkin bersoda.

Okelah, minuman bersoda itu masih boleh dikonsumsi baik untuk anak maupun orang dewasa.

Terus saja berbohong.

Sampai dia pada akhirnya menarik perkataan nya. Tentang dia bilang kalau ia terlahir sebagai seorang muslim itu bohong walau nyatanya dia sudah kristiani sejak lahir. Pertama dia bilang ke Helena lalu merambat pada Priscilla dan Stephine kalau dia dari awal memang terlahir sebagai Kristen.

Bahkan kepada pacarnya juga, ia juga bilang dengan jujur. Pacarnya itu baik juga dan memperingatkan ia untuk jangan berbohong.

Penyebabnya adalah ketika orang tuanya mengetahui sebuah buku rahasia yang bertuliskan ayat Alqur'an dan mama nya juga tak memarahi nya kalau soal seperti ini dan juga papa nya yang kemudian sabar walau di tahan.

Mereka berdua berpikir kalau Alexsa di cuci otaknya untuk keluar dan Mualaf tapi bukan karena itu. Alexsa mencari sendiri dengan belajar lebih dalam tentang agama yang hampir mirip dianutnya juga agama mayoritas di negri ini. Dia hanya penasaran.

Yang mendorong seperti itu adalah ketika ia memiliki teman online yang berbeda kepercayaan dengan nya sehingga membuat Alexsa penasaran, sama sekali bukan di pengaruhi tapi ia yang ingin mencari sendiri.

Lalu selain tentang ayat Alqur'an juga tentang keseharian ia ketika saat Alexsa masih SD. Tentang perundungan yang dialaminya dulu ternyata papa nya sama sekali tidak menyalahkan si pembully dan memang karena ia yang bodoh.

Hahaha... memang benar Alexsa bodoh. Bahkan mama nya juga pernah bilang kalau memang pantas jika ia tidak memiliki teman atau di risak karena bodoh, mama nya juga tidak mau memiliki anak sebodoh dirinya.

Helena bertanya kenapa dia harus berbohong seperti itu akan dia yang terlahir muslim.

ALEXSA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang