Bab 4

102 19 0
                                    

Alexsa membuat alasan. Alasan yang akurat agar Helena percaya, tentang dia yang takut dengan agama nya juga gadis itu sedikit 'terpengaruh' akibat dia berusaha untuk mencari tahu seputar muslim di media mana pun. 

Tapi kalau tentang masalah pekerjaan nya yang ia bohong itu. Hmm.. dia tidak membongkarnya.

Sehabis tentang satu kebohongan nya yang terungkap kemudian hubungan mereka berjalan seperti biasanya. Tidak ada masalah apapun yang membuat hubungan persahabatan mereka putus.

Kemudian guru guru mapel baru di kelasnya berdatangan salah satunya mapel Bahasa Indonesia, di suruh maju untuk perkenalan dan menceritakan seseorang dalam artian bukan termasuk untuk menggunjing.

Alexsa maju ke depan dengan percaya dirinya, dia yakin dia pasti akan bisa walau nyatanya di pertengahan Alexsa sepertinya lupa akan kalimat yang menjadikan nya ia lupa. Karena mengarang bukan sesungguhnya.

Pasti akan ditertawakan oleh teman teman nya, memang tidak secara langsung tapi Alexsa yakin di dalam hatinya pasti akan di tertawakan.

Ketika maju foto nya diedit oleh gadis yang sampai sekarang ia benci itu, Marylin. Bukan hanya foto nya yang diedit tapi anak anak lain juga sama halnya seperti itu.

Pernah saat itu ketika Alexsa diam saja di kelas ketika teman yang lain pergi dan gadis itu fokus dengan gadget nya dibandingkan bersama dengan teman teman nya.

Ada acara lain dan hanya beberapa anak perempuan termasuk Alexsa yang tampak menyendiri. Marlyin menghampirinya dan menyuruhnya ikut 'kegiatan itu' tapi tentu karena Alexsa malas jadi alasan dia adalah keputihan.

Tapi Marlyn tetap memaksa dan gantian Alexsa menyuruhnya untuk ikut kegiatan yang ada di sana tapi Marlyn beralasan kalau ia sedang datang bulan.

Dia orang yang tipe mengurusi orang lain dan ini adalah merupakan salah satunya. Padahal mau ikut maupun tidak juga bukan urusan nya, jangan jadi pura pura saleh disini. Alexsa benci dengan orang saleh termasuk dia selalu mengurusi urusan nya.

Ini urusan ia dengan Tuhan-Nya.

Dia pernah di marahi Stephine karena membagikan sebuah nomor ponsel nya pada teman SD nya. Karena Alexsa pikir dan dia tidak tahu jika akan memicu permasalahan hanya membagikan nomor ketiga teman nya pada teman masa lalunya.

Jadi dia memiliki teman bernama Nedhisa, Nedhisa bertanya saat itu tentang SMK nya. Alexsa menjawab kalau ia sekolah di SMK yang berligi agar ia mendalami agama --- padahal itu bohong, kebohongan besar yang ia bilang, dia malu kalau tidak di terima di Negri.

Dia tahu kalau Nedhisa bertanya seperti itu hanya semata mata untuk merendahkan nya dan pamer, lalu dia bertanya tentang kelas lain lalu meminta nomor ketiga teman nya.

Sebetulnya bisa saja dia menolak tapi dia sama sekali tidak mengerti kalau apa yang ia lakukan salah walau dalam faktor umur dia seharusnya sudah tahu, dan pikirnya dia juga ingin membuktikan kalau dirinya punya teman juga di sekolah apalagi dalam bentuk circle. Persahabatan yang kelihatan nya lebih berkesan. Ini mengingatkan nya ketika Alexsa masih SMP kelas 7 walau tidak bertahan lama dan memutuskan untuk menyendiri.

Semoga saja bertahan lama.

Stephine langsung mengirim pesan dan memarahinya lalu Alexsa berbohong kalau sebetulnya dia dipaksa padahal bukan. Bukan karena di paksa tapi karena insiatif nya.

ALEXSA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang