2

2.8K 183 18
                                    

         Siwon melonggarkan dasi yang terasa mencekik di lehernya. Tubuhnya dia senderkan di kursi kebesarannya. Dia lelah dan rasa penasaran yang amat besar atas kejadian yang menimpanya seminggu lalu masih membayanginya. Mata pelayan itu mengingatkannya pada seseorang. Tapi, dia tidak ingin gegabah dalam mengambil kesimpulan. Maka dari itu dia berusaha untuk mencari tahu siapa pelayan itu. Sialnya selama seminggu ini pelayan itu selalu menghindarinya. Mengerjakan pekerjaan nya selalu dia lakukan sebelum Siwon bangun dan saat Siwon masih di kantor. Kalu Siwon sudah pulang dia akan masuk ke kamarnya. Siwon mengacak rambutnya frustasi. Mengapa urusan 'mata' lebih menyulitkan dari transaksi. Siwon menghebuskan nafasnya lelah mungkin pulang ke rumah bukan pilihan buruk.

"Monkey, aku masih ada pekerjaan lagi atau tidak?." Siwon berkata lewat interkom di ruangannya.

"Monkey, siapa yang monkey?." Siwon terkekeh mendengar sahabatnya marah. "Sudah tidak ada. Kau boleh pulang. Jika kau ingin." Hyukjae berkata seperti itu karena, dia sudah hafal sifat Siwon yang tidak betah dirumah. Tidak ada jawaban dari sahabat sekaligus bosnya. Dia hanya mengedikkan bahu acuh dan kembali fokus dengan kerjaannya.

"Hyuk aku pulang y. Bye." Ucap Siwon yang tiba-tiba sudah ada di depan nya. Rahang Eunhyuk berpindah ke lututnya karena terkejut dengan sifat Siwon yang tiba-tiba ingin pulang ke rumahnya secepat itu.

     Donghae berjalan santai menuju ruang kerjanya yang berada di lantai 20. Rencananya hari ini dia akan mengajak kedua sahabatnya pergi ke pub yang baru buka di sekitar rumahnya. Tawaran yang pasti tidak akan ditolaknya. Terutama Siwon. Karena dia adalah orang yang paling malas pulang kerumahnya sendiri.

Tingg. Pintu lift terbuka. Donghae melihat Siwon melangkah keluar dari lift itu.

"Eh Won bagaimana kalau ki-."

"Hae. Aku pulang duluan yah." Siwon tersenyum sebelum akhirnya berbalik badan meninggalkan Donghae yang masih dalam mode terkejutnya.

       Donghae menggelengkan kepalanya. Dengan tangan yang gemetar dia mencoba menelfon seseorang.

"Hyuk..... Siwon pulang. TIDAKKK BUMI AKAN JADI KOTAK."  Teriak Donghae yang membuat Eunhyuk harus menjauhkan handphone itu dari telinganya.

=∞=∞=∞=∞=∞=∞=∞=∞=∞=∞=∞=∞=∞=∞

   Semua pelayan yang ada di rumah itu terkejut saat melihat sang tuan muda pulang lebih awal tidak seperti biasanya. Seorang pelayan dengan tergopoh gopoh menghampiri Siwon.

"Ada yang bisa saya bantu tuan muda?."

"Aku ingin olahraga sebentar. Ah renang sepertinya menyenangkan. Jangan lupa kopi." Sang pelayan mengangguk mengerti dan membungkukan badan meninggalkan Siwon yang kembali berjalan ke sayap kanan rumahnya.

        Kyuhyun tidak tau keributan apa yang terjadi di bagian utama rumah, dia tidak peduli. Mengurus anak-anakn(tanaman) yang menurutnya lebih penting. Gaya Kyuhyun dalam merapikan bunga membuatnya beratus kali lipat lebih manis dari biasa. Tangannya yang putih kini kotor terkena tanah. Wajah putih berkilau tersorot sinar matahari. Mungkin, karena dia terlalu fokus merapihkan bunga dan tidak menyadari ada orang yang sedari tadi memperhatikan setiap aktivitasnya.

        Siwon masih memperhatikan seseorang yang kini ada di dalam rumah kaca. Wajah damainya semakin manis saat merapihkan tanaman. Dia ikut tersenyum saat pria itu berganti-ganti ekspresi dengan cepat. Merasa dirinya konyol Siwon menghampiri pria itu menyapanya perlahan agar tidak mengagetkannya.

"Hai." Siwon mengernyit kenapa dia tiba-tiba menjadi canggung.

Kyuhyun tersentak. Dia mengenali suara ini . Suara tuan muda dan tuan di hatinya.

"Sudah puas menghindariku?." Siwon bertanya. Entah kenapa dadanya berdebar menatap Kyuhyun. Seperti ada dorongan besar untuk merengkuhnya meraihnya kedalam dekapan hangat dan melindunginya dari apapun.

"Tu tuan muda. Maaf, saya harus permisi." Kyuhyun berusaha lari. Tapi, kali ini Siwon lebih cepat untuk menahan Kyuhyun. Tangannya dia lingkarkan di sekitar pinggang Kyuhyun. Memeluknya dan meletakan dagunya di bahu Kyuhyun

"Aku merindukanmu... love" Mendengar kata-kata Siwon. Kyuhyun terpaku. Tidak ini tidak boleh terjadi. Kyuhyun masih terus memberontak di dalam dekapan Siwon.

"Tuan muda. Anda dimana?." Mendengar ada yang memanggilnya refelks Siwon memutar badannya dan membuat pelukannya mengendur. Kesempatan ini langsung diambil oleh Kyuhyun yang berlari meninggalkan Siwon

"Ya." Siwon meneriaki Kyuhyun. Percuma. Kyuhyun sudah menghilang

    Malamnya mereka berdua tidak ada yang bisa tidur. Entah karena apa? Mereka berdua terlalu sibuk dengan pikiran mereka sendiri hingga dengan mudahnya mereka melawan kantuk yang datang.

     Di satu sisi seorang Choi Siwon yang sangat baik hati. Oh tenang saja dia tidak seperti kebanyakan ekspektasi masyarakat tentang orang berada. Dia sangat baik meskipun dia sering ke club atau apapun itu. Tapi, dia tidak pernah yang namanya bermain perempuan. Hey! Dia masih punya agama. Tapi, sekarang saat melihat Kyuhyun dan wajah indahnya Siwon merasakannya. Merasakan bahwa tidak hanya hati nya yang bergetar tetapi juga bagian pusat dirinya yang sering kali berdenyut minta dipuaskan. Siwon menggelengkan kepalanya. Dia kembali berguling-guling di atas tempat tidur. Membuat ranjang besar itu kusut berantakan. Dia menggeram. 'Shit. Kyuhyun. Kau membuatku gila!' Sentak siwon dalam hati. Dengan sekali gerakan dia bangun dan mulai menjelajah seisi rumahnya yang gelap. Siwon berjalan menuju sayap rumahnya disana terdapat ruang musik yang menurut siwon kecil- sampai sekarang- ruangan itu sangat tenang sehingga ruangan itu menjadi kamar tidur nya yang kedua.
     Kaki panjangnya melangkah pasti. Perlahan dia menuju ke ruangan favoritnya. Ruang musik. Saat tiba di ujung pintu dia mengernyit melihat pintu dalam keadaan sedikit terbuka. Sedikit mengintip takut jika di dalam ada maling. Benarkan!!! Maling. Maling yang pencuri hati nya.
    Siwon tersenyum saat melihat jari-jari halus kyuhyun sangat telaten dalam memetik harpa. Menyentuh alat musik itu dengan lembut seperti tidak ingin merusaknya. Menghasilkan nada indah yang menenangkan hati. Dengan perlahan Siwon melangkahkan kaki nya ke dalam ruang musik tersebut. Sangat perlahan karena dia takut mengagetkan Kyuhyun -nya. Siwon sedikit terkikik geli dengan pemikiran yang mengatakan Kyuhyun-nya yang secara tidak langsung menegaskan bahwa Kyuhyun sudah resmi jadi milik nya.
    Alunan merdu dari Kyuhyun masih terus mengalun seiring dengan langkah kaki yang membawa Siwon mendekat pada Kyuhyun.

"Kau tau aku bisa saja menuduhmu mencuri karena ini." Kyuhyun merinding saat mendengar kan suara yang menyapu tengkuk lehernya.

"Hhh apa yang kau lakukan hmmm?." Siwon bertanya dengan mendekatkan dirinya ke Kyuhyun. Menghirup wangi dari tubuh Kyuhyun.

"Ttttuan m-muda. Maaf maaf kan saya. Saya tidak akan melakukannya lagi. Saya mohon permi-"

"Sssttt dengar terus saja mainkan musiknya. Ini perintah." Kata Siwon cepat memotong perkataan Kyuhyun

Kyuhyun menghela nafas panjang. Dia tidak punya pilihan lain selain melaksanakan perintah tuan muda nya bukan.

Dengan perlahan tangan lentik itu memetik harpa dengan lembut menciptakan Alunan musik indah membuat Siwon perlahan mendekatkan dirinya ke arah Kyuhyun. Mendekap pinggang Kyuhyun dan bersandar di bahu Kyuhyun, membuat tangan Kyuhyun gemetar namun masih bisa di tutupi nya dengan baik.

"Kau. Apa yang telah kau lakukan padaku?." Ucap siwon seiringan dengan badannya yang bergerak maju mengikis jarak antara dirinya dan Kyuhyun.

Tbc
------------------------------------------------------

I'm back wkekekekeke. Trget yg bca udh trcapai jdi aku cusss update part ini met baca and VOMENT guys

A GoobyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang