8

1K 89 11
                                    

Suara erangan, dan desahan yang saling bersahutan seolah menjadi penanda jika kedua insan didalamnya kini tengah larut dalam lingkaran kenikmatan duniawi. Nafsu yang mereka curahkan untuk satu sama lain terasa begitu manis, begitu indah, dan begitu kuat karena ada cinta didalamnya. Setelah satu erangan panjang lolos… menjadi penanda puncak itu telah mereka raih. Tubuh mereka kini merapat untuk mencari kehangatan, dan kenyamanan pasca percintaan mereka yang luar biasa.

Kyuhyun menatap langit-langit kamar dengan perasaan campur aduk. Perasaan bahagia, cemas, bingung, dan tentu nikmat lebih mendominasi. Dia tersenyum ketika dia merasakan kecupan yang Siwon layangkan di keningnya. Mata mereka beradu sesaat, membuat Kyuhyun merona hebat melihat wajah tampan Siwon yang sedekat itu. Gemas melihat tingkah kekasih barunya Siwon pun mencuri sebuah kecupan di bibir Kyuhyun. Lalu setelahnya dia merebahkan kepalanya diatas dada polos Kyuhyun. Menikmati detak jantung kekasihnya sebagai lullaby untuk dirinya. Untuk sesaat suasana hening. Hanya ada deru nafas mereka yang mengisi ruangan tersebut.
“Siwon..” Panggil Kyuhyun lirih.
“Hmmm.” Sahut Siwon dengan mata yang tetap terpejam

Kyuhyun menarik nafas panjang. Dengan pelan diusapnya kepala Siwon. Lalu dengan mata berkaca- kaca dia berkata. “Jika ternyata hidupku harus berakhir setelah ini karena berkhianat. Aku berterimakasih kepadamu atas pengalaman yang indah ini. A- hmmmphh.” Namun, belum sempat Kyuhyun menyelesaikan kalimatnya Siwon telah mengunci bibirnya dengan sebuah ciuman kasar.

Siwon terus menghisap bibir Kyuhyun dengan liar seolah tidak ada hari esok. ‘Tidak ada yang boleh meninggalkan Choi Siwon. Tidak ada, termasuk kau Kyu. Tidak akan kubiarkan kau meninggalkanku walau itu kematian. Aku tetap tidak mengizinkan.’ Batin Siwon. Setelah dirasa dirinya dan Kyuhyun telah kehabisan nafas dia melepaskan pagutan mereka. Dia menghembuskan nafasnya kearah Kyuhyun. Menggodanya dengan berbagai cara agar Kyuhyun melupakan hal lain yang tidak penting-menurutnya.

“Kau tahu baby? Aku lebih suka mendengar desahanmu daripada hayalan menyedihkanmu itu.” Ucap Siwon. Lalu dia kembali membawa Kyuhyun dalam pusaran kenikmatan….

Lain Siwon, lain Seunghyun. Kedua pria yang sama-sama menaruh hati pada Kyuhyun ini tengah merasakan perasaan yang berbeda. Jika Siwon tengah berbunga-bunga menikmati malam indah dengan Kyuhyun, Seunghyun justru tengah menyimpan amarah yang luar biasa sekarang. Matanya yang tajam berkilat menatap peralatan yang ada dihadapannya. Dengan senyuman misterius dia memasukan beberapa alat kedalam bajunya. “Jika aku tidak bisa memilikimu. Maka tidak ada yang boleh Kyu.’
************************************      
Tidak terasa malam telah berganti dengan pagi. Kamar yang tadinya temaram itu pun perlahan tampak bersinar disinari oleh cahaya matahari yang mengintip malu dari sela jendela. Menampilkan pemandangan dua anak manusia yang tengah terbuai dengan mimpi. Keduanya sangat damai, hingga membuat siapapun tidak tega untuk mengusiknya. Namun, sebuah suara ketukan mengalihkan salah satunya dari dunia mimpi. Itu Siwon, dia yang pertama terbangun ketika mendengar suara ketukan di pintu kamarnya. Perlahan, tidak ingin membangunkan Kyuhyun, dia bangkit lalu berjalan menuju pintu. Tidak lupa dia telah mengenakan celana sebelumnya.

         Pandangan yang pertama kali dia lihat adalah salah satu butler nya tengah berdiri dengan nampan yang diatasnya terdapat surat beramplop putih. Entah kenapa dia memiliki perasaan tidak enak saat melihat surat itu.

“Surat untuk an-“ Belum sempat butler itu menyelesaikan ucapannya Siwon sudah terlebih dahulu mengambil surat tersebut. Dirobeknya amplop tersebut dan ketika dia membaca untaian kata demi kata yang ada di surat tersebut, darahnya mendidih. ‘Kurang Ajar.’  Batinnya sengit.

“Siapa yang mengirimkan surat ini?.” Tanya Siwon pelan yang justru terdengar mengerikan.

“Maaf tuan. Tapi, kami tidak tahu. Tadi pagi surat ini sudah ada diruang kaca tuan beserta kaca yang pecah. Kam-.”

“Tunggu ruang kaca katamu.” Tanya Siwon memastikan

“iya tuan.” Sial. Sial sial. Mendengar jawaban sang butler entah kenapa dia merasa kecolongan. Siwon ingat jika ruang kaca adalah ruang favorit Kyuhyun. Dimana dia akan mencari-cari alasan agar dirinyalah yang bisa membereskan ruang kaca tersebut. Siwon menggigit pipi dalamnya gemas. Seunghyun~ entah kenapa satu nama itu terlintas dibenaknya. Dia yakin ini ulah orang itu.
“Kita keruang kaca.” Perintahnya kepada sang butler namun, sebelumnya dia kembali kekamar untuk mengambil bajunya. Setelah pintu tertutup dia berbalik hendak mengambil bajunya. “Kyuhyun.” Tapi, langkahnya terhenti saat dia menatap Kyuhyun yang kini tengah berdiri dihadapannya yang juga balas menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. “Apa yang kau coba lakukan Siwon?.” Tanya Kyuhyun sembari membawa langkahnya menjauh, menuju tengah ruangan.
“Apa maksudmu?.”

“Kau tau bahwa cepat atau lambat hal ini akan terjadi. Cepat atau lambat mereka akan membawaku kembali.”
“Aku. Tidak. Akan. Membiarkan. Hal. Itu. Terjadi.” Kyuhyun tau Siwon akan melakukan hal itu. Tentu saja dia percaya dengan jawaban Siwon. Siapa yang tidak akan percaya jika dia menjawabnya dengan penekanan disetiap katanya disertai dengan tatapan mata yang penuh tekad. Tapi, Kyuhyun menggeleng. Dia tahu Seunghyun, dia tau peraturan di gengnya. Jika ada yang berhianat itu sama saja dengan mengantarkan nyawa secara percuma. Dan sekarang Kyuhyun adalah seorang penghianat.
“Aku milik mereka Siwon. Mereka ak-.”
“TIDAKKK!!!.” Suara teriakan Siwon yang menggelegar berhasil menghentikan ucapan Kyuhyun.
“Kau milikku, Kyuhyun. Dan apa yang telah menjadi milik Choi Siwon tidak akan ada yang bisa mengambilnya. Bahkan kematian sekalipun.” Setelahnya Siwon langsung menghampiri Kyuhyun dan menciumnya. Menyalurkan setiap perasaan yang dimilikinya untuk Kyuhyun. Ciuman itu begitu berbeda, sarat akan kesedihan, dan tekat dari masing-masing individu. Namun tetap terasa cinta didalamnya. Setelah lima menit lamanya akhirnya Siwon yang terlebih dulu melepas pagutan mereka. Sebenarnya, dia masih ingin melanjutkan tapi, ada hal yang lebih penting yang harus dia urus.

“Tunggu aku.” Katanya kemudian meninggalkan Kyuhyun setelah sebelumnya memberikan kecupan di dahinya. Kyuhyun mengangguk kaku, lalu setelahnya pintu tertutup. Meninggalkan Kyuhyun dalam kamar itu sendirian. Melihat kondisinya sekarang, dia memutuskan untuk berbenah diri. Saat hendak melangkahkan kaki kedalam kamar mandi yang ada di ruangan Siwon tiba-tiba di berpikiran lain. Dia tiba-tiba merindukan kamarnya yang lama. Kamar saat dia baru tiba disini. Maka dari itu dia memutuskan untuk kekamar itu saja.

Setibanya didalam kamar itu mata Kyuhyun menerawang. Seandainya saja dia tidak jatuh kedalam pesona Choi Siwon, pasti… hah sudahlah dia tidak mau berandai-andai. Tepat, saat dia ingin melangkahkan kakinya kedalam kamar mandi. Sebuah benda berwarna putih mengkilat menarik perhatiannya. Itu handphonenya. Dia mengambil handphone tersebut, dan meraih chargeran yang terletak di ujung kasur. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya hp tersebut dapat dinyalakan. Kyuhyun tersenyum melihat hp nya. Jika kebanyakan anak muda akan menaruh beberapa aplikasi, berbeda dengan Kyuhyun yang hanya punya satu aplikasi khusus buatan gengnya.

Dengan ragu Kyuhyun membuka aplikasi tersebut. Sedikit membutuhkan waktu untuk bisa sampai dihalaman utama aplikasi tersebut. Dia harus memasukkan username, dan sandi. Lalu beralih ke scan muka, mata, dan ibu jari. Kyuhyun sendiri tidak berharap banyak, kalau dia masih bisa memasuki aplikasi tersebut. Karena aplikasi tersebut akan langsung menghapus penggunanya jika pengguna tersebut bukan lagi anggota geng. Tapi, saat dia lolos dan berhasil masuk kehalaman utama dia sedikit kaget. Namun, entah kenapa dia juga lega. Dia kembali mengecek aplikasi tersebut. Sebelum tulisan merah, mengalihkan perhatiannya.
“Cho Kyuhyun, kau yang mati atau Siwon yang mati. Pilihan ada ditanganmu. Malam ini datanglah ke markas. Akan ada sedikit pesta untukmu, sayangku.” Lalu setelahnya hp itu hanya menampilkan layar putih kosong.

************************************
Holaaaaa... WKS. Akhirnya aku balik dengan part baru dari a goodbye. Udah seminggu belum? Mudah2n sih belum ya. Tapi, sesuai janji. Gak lama kan. Wkwkwkwk ini part tadinya masih ada lanjutan. Tapi, karena kepanjangan aku cut aja disini. Jadi, semoga kalian puas yah. Enjoy....

A GoobyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang