|02|

179 15 0
                                    

Heyyo!

Lagi gabut, jadinya otak berfungsi dengan baik hhe tapi kenapa ya kalo niat mau lanjut bikin cerita suka mentok gatau lanjut cerita kaya gimna. Giliran ga niat malah lancar jaya.

Enjoy guys.

***

Ujian akhir sudah selesai, semua pelajar menghela nafasnya lega walaupun ada beberapa yang terlihat gundah karna kurang yakin dengan jawaban yang di isi.

Ezza si santai, pinter.

"Lo jadi lanjut sekolah ke Kinderfield High School Ez?" Ini Rafadhan Julio, bukan kembarannya Rafathar apalagi anaknya Rafi Gigi, jelas bukan.

"Jadi." jawabannya acuh.

"Serius? Yang bener lo?!"

"kenapa si emang? Bukan urusan lo elah gue mau lanjut sekolah kemana."

Adan menarik Ezza mendekat, mengapit lehernya main-main dan menjitak kepala Ezza cukup kuat.

"Gue mau ikut anjg! Tinggal jawab apa susahnya!"

"Anjir Dan, aduh! sakit ege, Lepasin!" Ezza berteriak meminta ampun untuk di lepaskan.

Ngomong-ngomong mereka lagi ada di kantin, duduk berdua sambil jajan batagor favorit. Bukannya pulang, mereka justru lebih memilih untuk sekedar mengenang kebiasaan diam di kantin sebelum pulang seperti biasanya, lulus smp bro nanti gabisa ke kantin lagi.

Elah baru juga beres ujian.

"Serius KHS ga? Ntar gue masuk sana lo ga ada lagi!" ujarnya memicing, menatap curiga pada Ezza

"Asli anjir bawel lo!" Kesal juga Ezza lama-lama.

"Awas lo boong! Gue putusin lo ntar!"

"Najis, dikira gue pacar lo? Tai!"

Belum sempat mengeluarkan umpatan, perkataan Adan harus ia telan kembali lantaran bunyi handphone Ezza berdering bertanda ada panggilan masuk.

"Hallo, knapa Mah?"

"Ez masih di mana? Ini Mama mau berangkat, kamu jagain Gala dulu ya, cepetan pulang!"

"Iya Mah, ini Ez lagi di jalan pulang kok."

"Sekalian beliin Gala cemilan ya pake uang kamu dulu nanti Mama ganti, jangan lama ya Ez!"

Yang kemarin juga belum di ganti elah.

"Iya, Ez matiin ya Mah!"

Panggilan terputus, Ezza menatap layar HP nya yang mati memperlihatkan pantulan wajahnya di sana.

"Nyokap lo? Ngapain, Gala lagi?" Adan bertanya dengan sedikit emosi tapi terkesan malas.

"Balik lah, nyokap gue mau pergi." setelah menyuapkan potong terakhir batagor, ia segera beranjak dan pergi meninggalkan kantin.

Adan mendelik, tau banget sama sifatnya Mama Ezza. Anaknya selesai ujian bukannya di ucapin selamat, di tanya susah apa engga, di tawarin mau hadiah apa atau ditanya mau lanjut sekolah kemana.

Ini ma boro-boro, anaknya juga slengkengan kaya gitu seolah bukan masalah besar, heran kadang Adan tuh ni anak punya hati apa kaga ya? Mayan kalo ada bisa di jual.

"Ngapa si harus jagain si Gala? Udah gede anjir, mau masuk SMP kan dia?"

"Anak kesayangan beda bos!"

Adan meroling bola mata malas "Balik naik apa lo?"

"Kapal jet."

"Oh yauda, gue duluan kalo gitu!" baru mau melangkah, kerahnya udah di tarik kaya anak kucing sama si Ezza.

EZ: LINGKARAN REINKARNASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang