Nomor yang anda tuju tidak menjawab silahkan tinggalkan pesan suara..
"Freen tolong angkat teleponku, apakah kamu baik-baik saja?"
Sudah 1 minggu sejak malam itu, dia menghilang, dia tidak menjawab panggilanku, dia tidak membalas pesanku dan aku bingung dengan semuanya. Aku tahu aku tidak memaksanya melakukan apa pun, tapi aku merasa bersalah karena mungkin aku telah membawanya ke situasi yang tidak bisa dia atasi dan sejujurnya aku juga tidak bisa, sial!
Freen menginginkannya sama sepertiku, kan?... atau itu hanya keinginanku, Haysshhhh! Aku kacau dan yang terburuk adalah aku tidak memiliki dia untuk membantuku mengurai pikiranku.Aku tak tahu harus berbuat apa, jika sebelumnya itu orang asing yang meninggalkanku di tempat tidurku tanpa jejak sedikit pun atas apa yang terjadi, aku akan baik-baik saja, namun Freen berbeda, Aku tahu malam itu bukan sekadar seks, aku tahu itu. Freen bukanlah orang asing yang tidur bersamaku secara tiba-tiba, ini jelas merupakan situasi baru bagiku, aku belum siap melepaskan Freen, aku tidak rela melepaskan tangannya, dalam duniaku, dialah yang terbaik yang kumiliki, aku takut kehilangannya.
Aku sudah memutuskan untuk memberinya ruang, mungkin dia hanya butuh itu untuk berpikir, aku akan membiarkan dia mengambil alih situasi karena sejujurnya aku merasa akan kehilangan lebih banyak lagi, jadi lebih baik fokus pada passionku, fotografi.
Aku memasuki kelas dengan tekad untuk mencurahkan seluruh konsentrasiku pada fotografi bagiku itu adalah pelarian terbaik dari segalanya.
Ketika aku meninggalkan sekolah menengah bersama Freen dulu, aku memutuskan untuk mengikutinya di sekolah hukum, hahaha itu adalah tahun yang buruk, satu-satunya hal yang baik adalah bersama Freen dan sejujurnya banyak hubungan seksual yang aku alami di sana, bagiku tahun itu adalah tahun mengungkapkan jati diriku, dengan cara yang baik. kemudian aku mencoba administrasi bisnis untuk sementara tetapi sekali lagi itu adalah sebuah kesalahan. Sial, aku tidak bisa membayangkan hidupku di kantor dan frustrasi karena aku telah mengambil keputusan yang salah, sekarang aku tahu bahwa kesalahan terbesarnya adalah ingin menyenangkan orang tuaku dalam pemilihan terpenting dalam hidupku, jadi di pada saat yang sama setelah aku mengaku kepada mereka bahwa aku menyukai wanita, aku memutuskan untuk belajar fotografi, aku memilih hal yang aku sukai. Hasilnya, keluargaku mengusirku dari rumah dan mereka menarik bantuan untuk aku belajar, untungnya aku berhasil mendapatkan beasiswa untuk mewujudkan impianku. Armstrong memutuskan untuk memberiku uang saku, aku kira itu karena mereka tidak ingin orang-orang tahu kalau mereka membuangku dan penyimpangan seksual ku terungkap, aku bisa membayangkan wajah ketakutan ibuku. Walaupun uang saku tidak seberapa, aku tidak mengeluh, semuanya berjalan baik bagiku, aku tidak memiliki kekayaan di tanganku, tetapi aku belajar bahwa ada hal-hal yang lebih penting daripada uang, fotografi bukan sekadar profesi lain, ini adalah kebahagiaanku.
"Becky... becky..." Nona Jensen mengulurkan tangannya di depan wajahku berulang kali mencoba menarik perhatianku.
"Eh... ya... Maafkan aku." Seluruh orang diruangan memperhatikanku.
"Kamu tidak apa apa?" Nona Jensen
"Ya aku baik-baik saja"
"Aku sudah bilang padamu untuk mengurus ruang konferensi untuk hari Senin, bisa? " Nona Jensen
"Ya, tentu saja, selalu Rebecca yang memimpin." Si idiot Brahm berbicara dengan nada ironisnya, sejak aku masuk universitas dia memperhatikanku, dia tahu bahwa aku lebih baik darinya dan dia iri.
"Ada masalah?" Aku melihatnya dengan alis terangkat.
"Brahm, aku selalu menanyakan hal-hal seperti ini kepada Becky karena aku percaya padanya" Nona Jensen turun tangan.
"Yah, itu saja untuk hari ini, manfaatkan waktu luang kalian" lanjutnya, sambil menatap Brahm hingga dia menghilang dari ruangan, perlahan-lahan aku mengemasi barang-barangku, segera aku menyadari bahwa aku tidak sendirian, Andrea mendekat dengan celana pendek ketat itu, disertai dengan penampilan genit dan gaya berjalan sensual yang membuatku bergairah, yang bisa kuceritakan tentang dia, mmm katakanlah kita memiliki chemistry yang luar biasa dan kami sudah lama kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Promise (Beckfreen)
Fanfiction"I always keep my promises" Not G!P • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan.