#1 Salam Pertama

102 5 0
                                    

Hey aku Kin, mungkin ini adalah cerita asmaraku tapi aku akan kembali ke masa pada waktu SMA yang dimana ini adalah cerita yang penting aku ceritakan karena hanya dicerita ini aku bisa mengubah kenyataan menjadi sebuah kebahagiaan yang mungkin hanya ada dipikiran. Semoga aku tidak lupa walau tidak semuanya ini nyata tapi aku pikir ini adalah hal yang menarik untuk aku tulis sebelum aku memasuki usia pernikahan, kira-kira mungkin tahun depan.

Cerita ini bermula saat aku menginjakan kaki di sekolah yang cukup terkenal saat itu karena sebagai role model disekolah lain pada umumnya, Sekolah Swasta Bina Mulia Utama.

Sekolah ini tidak begitu besar tapi memiliki dua lantai. Nah, saat itu ketika namaku tertera di papan pengumuman bahwa aku lulus dan ditempatkan ruangan kelas XE. Kelas ku berada dilantai dua

Aku ingat waktu itu pagi hari sebelum dimulainya upacara, saat aku menaiki tangga untuk menyimpan tas, aku menoleh ke kanan bawah yang disana ada empat orang wanita berdiri sedang menunggu di depan kelas sembari menunggu waktu masuknya upaca pertamaku di sekolah ini.

Aku sedikit memperhatikan, tapi diantara keempat wanita itu ada seorang wanita yang juga menolehkan wajahnya sambil memperhatikanku menaiki tangga, aku langsung menolehkan wajahku ke depan untuk mengalihkan perhatian.

Aku pikir, ini adalah perjumpaan pertama yang baru aku sadari sambil menulis ini yang ditemani segelas kopi susu hangat, sebentar aku hirup dulu selagi hangat.

Teng .. teng .. teng ..

Bunyi bel upacara dimulai, jam 7 pagi teng seluruh siswa berkumpul dihalaman tengah untuk memulai upacara.

Sembari berbaris dan aku selalu suka berada paling belakang, upacara dimulai dan saat amanat upacara dimulai oleh kepala sekolah, aku menoleh ke sisi kanan dari barisku, disudut belakang barisanku, aku kembali melihat wanita yang tadi aku lihat saat menaiki tangga tadi.

Tidak begitu tinggi, tapi dari wajahnya dia orang yang sedikit ceria dan yang menarik untuk diperhatikan, sesaat aku sesekali mencuri pandangaku kepadanya, dia sepertinya menyadari aku memperhatikannya kemudian aku kembali fokus apa yang dibicarakan kepala sekolah.

Saat kepala sekolah berbicara untuk melarang sebuah pacaran dilingkungan sekolah, aku sedikit tidak setuju mungkin wajar karena usia ku saat itu adalah sedang labil-labilnya dalam urusan asmara walau sebenarnya itu baik jika aku berada diusia dewasa seperti sekarang ini, hahaha dasar ya ternyata aku dulunya.

Upacara pun selesai, aku kembali ke kelasku. Mata pelajaran pertama pun dimulai dan aku saat itu duduk dimeja baris ketiga urutan ketiga, aku duduk dengan seorang teman yang berbadan tegap dan memiliki tinggi yang begitu kentara denganku saat itu, Sankun namanya. Aku pikir jika dilihat-lihat dia orang yang paling ganteng dikelas ini diikuti aku menurutku saat itu hahaha

Oke jam mata pelajaran pertama selesai, yah aku pikir aku anak baru mungkin tidak begitu terlalu akrab dengan dunia perkantinan jadi aku masih mengurung diriku saat itu dikelas.

Aku ingat ada beberapa temanku yang tidak juga pergi ke kantin dan lebih memilih bawa bekal sendiri, walau saat itu hari pertamaku tapi aku masih kuat untuk tidak makan kantin yah makanya waktu masa SMA aku begitu kurus yah bisa dikatakan kurus iya kurus, mungkin nanti aku bisa perlihatkan fotonya atau aku gambar saja ya.

Kemudian tak lama berselang, datang seorang wanita masuk ke kelasku walau aku tak begitu menghiraukannya tapi aku sedikit memperhatikan dan aku kenal wanita ini bukan dari kelasku tapi dari kelas lain karena dari suaranya berbeda.

Aku terus melanjutkan aktivitas tak berarti ku dengan menulis-nulis hal yang tak begitu dimengerti.

"Kin .. Kin .." ada seorang yang memanggiku dari arah dekat pintu masuk meja baris kedua, aku langsung menolehkan wajahku karena aku kenal dia teman sekelasku, Tata.

"Iya kenapa Ta?" sahutku sembari dengan nada Tanya

"Dapat salam dari anak kelas bawah" katanya dengan sedikit tertawa dan menggoda

"Oh ya, waalaikumsalam. Tahu darimana Ta?" Tanya ku lagi

"Ini dari teman sekelasnya yang bilang" sahutnya dengan menunjuk yang disebelahnya

Aku melihat dan dia adalah wanita yang aku perhatikan saat naik tangga dan upacara tadi.

"Oh itu temannya, bilangin terima kasih ya" aku sampaikan padanya dan dia cuman angkat jempol dan senyum yang kubalas dengan senyum juga padanya.

Kira-kira hari pertamaku sekolah cukup terkesan jika berhubungan dengan perasaan. Tapi ini baru saja permulaan dan aku masih penasaran siapa orang ini dan siapa wanita yang suka menyampaikan salam itu kepadaku, dua wanita yang membentuk pikiranku selalu bertanya-tanya dengan sendirinya setiap aku menaiki tangga cerita ini.

Qidi StoryWhere stories live. Discover now