PART 9

134 11 2
                                    

Happy reading

_

_

_

_

_


Author POV


Rendra sudah berada di ruang rawat biasa dan sudah tidak ada lagi alat bantu pernapasan yang ada di tubuh Rendra.

Starla dengan setia duduk di samping ranjang Rendra dan menggenggam erat tangan Rendra, Starla juga tidak lupa untuk mengusap wajah Rendra.

Wajah tampan yang tengah tertidur ini bener-bener membuat Starla tidak berhenti tersenyum.

" Sayang , ayok bangun.... Aku ada di sini , di samping kamu ..... " Starla membawa tangan Rendra ke pipi nya.

Di tengah kebahagiaan Starla , Adzam harus menahan rasa sakit di hatinya, saat Starla tidak pernah melepaskan pandangan nya dari Rendra.

( " Lihat gw la.... Sekali aja lihat gw, tanpa embel-embel sahabat la... " Adzam )

( " Kayaknya Adzam suka sama Starla.... " Luna )

Tangan Starla tidak lepas menggenggam tangan Rendra dan masih menunggu Rendra untuk membuka matanya.

Beberapa menit Starla menggenggam tangan Rendra, Starla merasakan jari-jari tangan Rendra yang dia genggam mulai bergerak perlahan.

Starla melihat tangan Rendra dan mata Rendra secara bergantian.

" Sayang.... " Starla langsung memanggil Rendra saat dia benar-benar memastikan bahwa Rendra akan membuka matanya.

Mata Rendra sepenuhnya terbuka, Adzam dan yang lainnya langsung mendekat ke ranjang Rendra untuk memastikan bahwa yang mereka lihat benar, Rendra Sahabat mereka telah siuman.

" Dra... " Dewa

" Rendra...." Azka

" Sayang .... " Starla

Rendra tersenyum ketika orang yang pertama kali dia lihat adalah Starla, wanita yang di cintai nya.

" Gw panggil dokter sebentar ya .... " Adzam memutuskan pergi keluar untuk memanggil dokter, agar Rendra bisa di periksa oleh dokter.

Srek, pintu kamar rawat Rendra terbuka dan masuklah Hutama dan Cantika, semua orang yang ada di ruangan itu langsung menatap ke arah pintu dan mulai memberi ruang bagi Hutama untuk memeluk Rendra putranya.

Hutama yang melihat Rendra telah siuman langsung memeluk anak bungsunya nya dengan perasaan bahagia, dan Cantika tersenyum melihat adegan ayah dan anak itu.

Starla berpindah ke sebelah kiri ranjang Rendra dan memberi waktu Hutama untuk memeluk Rendra, walau tersenyum, tapi Starla bener-bener tidak bisa melupakan apa yang di ucapkan Hutama padanya pagi tadi.

Starla juga menjaga jarak dengan Cantika ibunya saat Cantika memutuskan untuk berdiri di samping putri nya, Cantika merasakan bahwa Starla masih marah padanya akibat ucapan Hutama tadi pagi.

" Papih senang kamu udah siuman nak.... " Hutama

( " Ini pertama kalinya gw denger papih manggil gw nak, bukan nama lagi.... " Rendra )

" Tante senang akhirnya kamu udah siuman dra .... ! Kamu bikin kami semua khawatir dra .... " Cantika

" Makasih Tante... ! Tante sudah khawatir sama Rendra.... " Rendra

Hutama membelai kepala Rendra dengan perlahan, karena luka operasi di kepala Rendra masih belum pulih.

" Kamu tahu...! Kamu buat papih khawatir dra.... ! " Hutama

KEBOHONGAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang