Bab 0,9: Perkenalan

148 0 0
                                    

"Waktunya untuk masukkan tetesan darah kalian, benih kalian, air liur kalian dan sedikit air seni kalian ke dalam gelas!" Perintah sang dukun membuat kelima tetua melakukan ritual. Pertama mereka mengiris sedikit di telapak tangan kiri, lalu mengeluarkan tetesan darah ke dalam cangkir berisi teh, kemudian mengeluarkan air liur ke dalam gelas, kemudian mereka mengambil sedikit air seni yang mereka sudah bawakan sebelum ke dukun dan memberikan sedikit air seni kedalam gelas.

"Saat kalian mengocok, bayangkan kalau kalian sedang di kocok oleh cewek yang kalian sukai." Ucap si dukun.

"Ahhhh bolehh ambil fotonya?" Tanya Manto sambil mengocok.

"Boleh."

"Ahhhh dokter Ivonne......ahhh teruss terusss.....boleh tidak bapak hamilin dokter Ivonne......" Pak Tono langsung mengambil foto Ivonne di atas sesajen dan langsung mengocok membayangkan dirinya sedang bercinta dengan Ivonne dan ingin MENGHAMILI nya.

"Ahhhh Renata... kamu cantik sekali membuat bapak ingin menggenjotmu setiap hari... ahhh ahhh.... Sampai kau Terkencing-kencing....." ucap Ki Wongso juga memegang foto Renata dan mencium foto nya seperti sedang bercinta dengan Renata.

"Vica ahhh...... kamu mirip seperti artis bkep..... Mau ku three some atau 8 some.....Bapak akan iket kamu sampai kau puas... ahhh..." ucap pak Manto membayangkan dia mengikat Yuvica di kasur berbentuk X dan di genjot seperti BDSM.

"Tiarahhh Tiarahhhhh..... Akan aku hamili kauuu... ahhh....." Desah Agus seperti sedang menggenjot dengan kasar.

"Ahhh tasyaaa ahhhh... meski kau tomboy... tapi soal bercinta galak juga yaaa..." Desah Waluyo.

Kelima tetua melakukan ritual masturbasi, sementara sang dukun pun melemparkan bunga ke kelima tetua. Beberapa menit kemudian, cairan benih keluar dari penis nya dan menembak ke dalam teh hangat.

Sang dukun mengaduk-aduk tehnya hingga menghilangkan aroma tehnya.

"Sekarang. Kalian berikan teh pada gadis yang kalian inginkan." ucap tetua.

"Siap Mbah."

Ritual pun berakhir.

Kelima tetua membawa masing-masing teh dan meletakkan di ruang rapat dan menunggu kehadiran kelima gadis itu. Sementara Pak Aris dan Bu Sari memanggil kelima gadis itu yang sedang asik bercanda di kamar.

"Selamat malam semua." ucap Bu Sari.

"Selamat malam." Ucap kelima gadis.

"Kalian semua langsung ke ruang rapat. Para tetua sudah menunggu ."

"Baik bu."

Karena mereka harus ke ruang rapat dengan segera, mereka tak mengenakan pakaian sopan seperti kemeja.

Renata mengenakan daster bermotif bunga tanpa lengan untuk tidur, sementara Ivonne dan Tasya mengenakan baju biasa polos dan celana pendek, dan Tasya serta Tiara mengenakan kaos tanpa lengan dan celana sangat pendek.

Pak Aris dan Bu Sari mempersilahkan kelima gadis itu untuk duduk di depan para tetua. Dan benar saja, para tetua duduk di hadapan gadis yang mereka pilih.

Kelima Tetua menatap kelima gadis itu dengan sangat kagum. Pak Tono dan Pak Wongo diam-diam tangan kirinya memasuki celana dan memijat-mijat, karena berapa kagumnya wanita yang mereka berdua pilih.

Ivonne dan Renata yang berada di sebelah kiri tak menyadari tatapan nakal dari Pak Tono dan Pak Wongso yang terus memandangi tanpa kedip sedikit pun. Kedua tetua nya membayangkan betapa empuknya 2 gunung dan manisnya liang laharnya seperti tak sabar untuk melahapnya.

Pak agus langsung bergumam "wowwww..."

"Wow apa!?" Tanya Tiara dengan sedikit keras ke pak Agus membuat Pak Agus kaget.

KKN Gadis Persembahan SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang