i.

1.5K 90 15
                                    


Hai hai hai.

Selamat datang semuanya.

Kalian mampir kesini melalui jalur apa guys?

Tapi, sebelum mulai ceritanya aku mau jelasin dulu ya,

Pertama, cerita ini murni dari pikiran aku sendiri.
Kedua, pemilihan tokoh, karakter, nama, semua aku pikirkan sesuai dengan apa yang ada di imajinasi aku
Ketiga, siapapun wajah yang ada dalam cerita ini hanya sebagai visualisasi ya guys, jadi ini bukan mereka asli
Keempat, cerita ini ada dua versi. Versi narasi yaitu disini, dan versi povchat yang aku post di akun tiktok aku.

Kalau kalian ada kritik, komentar, atau saran, kalian boleh komentar disini atau langsung ke akun tiktok aku.

Oke. Mungkin sekian dulu aja dari aku.

Ada yang udah ngga sabar?

Mari kita mulai.

HAPPY READING GUYS

..

.

Laura, gadis cantik itu melangkah pelan memasuki sebuah gedung rumah sakit sembari menenteng sebuah paperbag di tangan kirinya.

Gadis itu menghampiri meja resepsionis untuk menanyakan dimana kamar tempat sahabatnya dirawat. Dan setelah berhasil mendapatkan informasi, Laura pun segera menuju lift untuk pergi menuju ke lantai 6 sesuai dengan petunjuk yang ia dapat tadi.

Ting

Pintu lift terbuka. Saat Laura ingin keluar tak sengaja ia justru bertabrakan dengan seseorang sampai paperbag di tangannya terjatuh.

"Astaga, makanannya." Laura segera mengambil kotak makan serta beberapa buah yang terjatuh ke lantai.

Setelah selesai gadis itu kembali berdiri dan menatap pada pria yang hanya berdiri diam di depannya.

"Lo kalau jalan liat-liat dong!" tegur Laura kesal.

"Lo ngga liat nih makanan gue jatuh semua gara-gara lo?"

Pria dengan tubuh tinggi tegap itu hanya menatap Laura datar. Ia terlihat merogoh saku jasnya, lalu mengambil beberapa lembar uang dari sana.

Laura mengerutkan keningnya bingung ketika beberapa lembaran seratus ribuan itu di sodorkan padanya.

"Cukup?" tanya pria itu.

Laura mendecih. "Dasar orang kaya sombong." cibirnya.

"Gue ngga butuh duit lo!" dengan kasar Laura menepis tangan pria itu sampai uang-uangnya terjatuh ke lantai.

Melihat reaksi Laura, pria dengan setelan tuxedo hitam itu nampak menyunggingkan senyuman tipis.  Masih ada juga orang yang menolak uang di dunia ini, pikirnya.

"Maaf tuan, ada jadwal meeting setengah jam lagi." tiba-tiba seorang pria berbadan kekar di belakang pria itu bersuara, mengingatkan pada tuannya kalau mereka tidak bisa lebih lama lagi berada di sana.

Dan tanpa menunggu apapun lagi, pria itu langsung berlalu pergi setelah pintu lift terbuka. Pria berbadan kekar tadi yang diyakini adalah bodyguard pria itu juga langsung mengekor di belakang.

Laura yang ditinggal begitu saja semakin dibuat heran sekaligus kesal. Bagaimana bisa orang itu berlalu pergi sedangkan urusan mereka belum selesai. Kata maaf pun belum keluar dari mulut pria itu untuknya.

THE INHERITORSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang