BAB 19 : Bisakah Aku Jujur?

11 2 0
                                    

Zesail menoleh ke belakang, menatap dua pasangan yang sedang beradu argumen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zesail menoleh ke belakang, menatap dua pasangan yang sedang beradu argumen. Pandangannya teralihkan saat tangan Melody mengelus tangannya dengan lembut.

"Tenanglah, Kak. Jangan terlalu khawatir. Jika Kak Matthew benar-benar marah kepada Rhea, bisakah aku membantumu dengan rencana ini?" ucap Melody dengan suara menenangkan. Zesail menarik napas dalam-dalam, berusaha meredakan kegelisahannya.

Zesail mengangguk pelan. "Terima kasih, Mel," jawabnya.

"Kak Zes, boleh aku bertanya sesuatu? Tapi, jangan marah ya! Anggap aku sebagai adikmu. Aku tidak ada perasaan cinta dengan Melody, paham?" tanya Force dengan raut khawatir.

Zesail menatap Force yang terlihat benar-benar cemas. Anggukan pelan Zesail membuat Force tersenyum lega.

"Baiklah, adikku. Tanyakan saja," jawab Zesail dengan nada santai.

"Apa kamu benar-benar mencintai Melody atau ada sesuatu–"

"Aku benar-benar mencintainya sejak masa sekolah," potong Zesail dengan tegas.

"Kakak bahkan belum mendengarkan pertanyaanku!" sahut Force sambil memukul lengan Zesail dengan pelan.

Force terbilang lebih tua setahun dari Melody. Namun, karena berada di angkatan yang sama, Force menganggap Melody sebaya dengannya. Zesail adalah kakak kelas mereka dulu, dan bahkan setelah lulus pun masih sering mampir ke sekolah hanya untuk mencoba menaklukkan hati Melody.

"Aku benar-benar lelah denganmu, Kak. Bucin banget!" ledek Force, membuat Melody tertawa geli.

****

"Apa kamu mau membohongiku lagi?!" bentak Matthew dengan penuh amarah.

Rhea benar-benar dibuat kesal oleh sikap kekasihnya, Matthew. Sejak tadi, Matthew tidak mempercayai ucapan Rhea dan menuduhnya menyembunyikan sesuatu.

"Baiklah, Kak! Aku dari tadi tidak berbohong! Aku bahkan tidak menutupi apapun. Lihat Kak Zes yang baru saja bergabung dengan kita? Dia tahu juga apa yang dibahas. Jika Kak Zes memberitahu hal yang sama, berarti aku tidak berbohong! Ingat!" ucap Rhea sebelum beranjak pergi dari hadapan Matthew.

Melody menatap Rhea yang kini duduk di dekat Force dengan tatapan penuh keprihatinan. "Bagaimana dengan Kak Matthew?" tanyanya dengan lembut.

"Kak Zes, bisa bantu apa?" tanya Rhea dengan nada memelas, memohon bantuan Zesail.

Zesail segera menaruh minumannya ke meja dan berusaha memahami permasalahan Rhea dengan Matthew.

"Aku sudah berusaha menutupi semuanya. Tentu, aku berbohong.. tapi, tidak mungkin aku menunjukkan semua kejutan ini, bukan? Aku menjelaskan kalau Force meminta kita semua untuk sama-sama menyelesaikan tugas kuliah sebagai musisi. Jika Kak Matthew tau aku dari jurusan seni musik, aku dalam bahaya!" jelas Rhea dengan panik.

Paper Moon [The End✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang