cinta salah ini

33.1K 93 1
                                    

Part III
Setelah aku dan putriku bercinta kami melewatkan malam seperti biasa,pikiranku masih tidak percaya bagaimana aku bercinta dengan airin disiang hari sampai sore,kami bahkan melewatkan makan siang dan langsung tertidur dan bangun ketika waktu sudah malam.

Namun hari ini segala pikiran berkecamuk dihatiku, aku tak tau apakah ini penyesalan, atau karena sekarang aku sadar kalau dihatiku, aku menganggap airin bukan lagi anak tapi seorang wanita.
Seharusnya ini tidak terjadi,walaupun aku mencintainya bagaimana dengan istriku, lagipula umur kami terpaut jauh dan semua orang tau dia putri..angkatku.
Tapi semua penyangkalan dikepalaku sudah terlambat, aku sudah mengambil kesuciannya.
Memikirkan itu buat aku murung seharian ini, dan airin bisa merasakan perubahan sikapku yang saat ini sedang nonton tv tapi pikiranku entah kemana.

"Ayah..yahh"

"Hah..iya,kenapa??"

"Ayah kenapa sih,dari tadi airin panggilin gak jawab"

"Oohh..ayah gak denger karena suara tv"

"Tapi airin udah matiin tvnya dari tadi,ayah masih gak sadar juga??ayah kenapa??"

"Ohh..ayah gak fokus kecapean kali ya"

"Sama,airin juga ayah,dibawah juga agak sedikit ngilu"

"Sakit sayang??maafin ayah ai"

"Gak apa apa ayah sayang,airin suka"

Aku hanya diam mendengar perkataan airin,berusaha mengalihkan pembicaraan aku bertanya apa yang dia masak buat siang nanti tapi seakan tau aku menghindar airin memelukku erat.

"Airin sayang ayah"

"Ayah juga baby"aku membalas pelukannya dan mengecup keningnya.

"Sekarang ayah mau pergi ke bengkel dulu ya,minggu ini jadwal servis mobil"

"Ayah makan siang dirumah kan?"

"Iya..gak lama kok,paling 2-3 jam,ayah pigi dulu ya sayang" mencium pipi airin aku pun keluar rumah yang hanya alasan saja, aku hanya ingin berpikir sebentar,sambil berputar putar dijalanan aku kembali kerumah, didalam rumah aku melihat airin memasak, melihat airin dengan apron, rambut yang diikat kuda,lehernya yang jenjang dan mahirnya dia memasak,aku berpikir tak ingin kehilangan airin.

Berjalan pelan kearahnya,aku memeluknya dari belakang,kepalaku diceruk lehernya mencium wangi tubuhnya.

"Eh..setan!!!ayah..ngagetin aja sih,masuk kok gak ada suaranya."

"Ayahnya dikatain setan..gak sopan"kataku sambil terus mencium leher airin.

"Siapa salah ngagetin..iihh geli yah,jangan diciumin terus"

"Kamu wangi sayang"masih terus mencium lehernya dengan ciuman basah dan sedikit melumat leher putih airin.

"Ahh..udah ayah,nanti masakan airin gosong"airin mencoba melepaskan pelukanku.

"Sabar ya masku..adek masak dulu biar kita bisa makan siang"lirihnya.

Akhirnya aku melepaskan airin,panggilan "mas"benar benar buat aku sange. Tidak lagi menganggu aku menganggukkan kepala.

"Ok..kalau gitu MASmu ini ganti baju dulu".
Mmuuuacchh..kucium pipi putih airin dan berlalu dari dapur.aku berniat untuk tidak melepaskan airin.

Kami sudah selesai makan dan karena ini hari minggu tidak ada kerjaan,kamipun hanya bersantai didepan tv,tiba tiba airin menangis dipelukanku.

"Ayah..selama ini ayah udah baik banget sama airin,dari awal ayah menjemput airin dipanti asuhan,ayah juga selalu membela airin saat ibu jahat sama ai,jadi airin harap ayah jangan buang airin ya?airin tau ayah menghindar dari airin pagi ini..please ayah jangan jauhin airin..please"airin bekata dengan lirih.

Cinta Putri AngkatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang