22 {Dangerously- Charlie Puth}

118 21 2
                                    

Rose mengemas banyak barang bawaannya, termasuk keperluan kelulusannya yang sengaja ia bawa ke apartemen Jungkook. Hal ini merupakan cara yang Hoseok sarankan kepadanya, yaitu menginap di apartemen Jungkook berhari hari. Itu artinya, lusa besok ia akan berangkat upacara kelulusan dari apartemen Jungkook.

Setelah tadi bertengkar dengan Jungkook dan pulang, ia kembali lagi ke apartemen Jungkook. Rose berdiri di depan unit Jungkook dan menekan bel, kemudian tak lama dari itu Jungkook membuka pintu dan menunjukkan ekspresi tidak percayanya.

"Hai." Sapa Rose gugup, sebenarnya dia sedang kesulitan membawa banyak barang barang, termasuk gaun yang sengaja ia bawa terpisah agar tidak kusut.

"Kenapa kemari?"

"Tidak boleh? Padahal aku mau menginap disini."

"All of sudden?"

"Tidak boleh?"

"B-boleh, k-kenapa perlu izin." Kemudian Jungkook mengambil alih koper Rose dan menyuruh gadisnya masuk ke dalam apartemen. Rose bisa melihat gelagat Jungkook yang berubah seperti senang?

Rose masuk ke dalam kamar Jungkook tanpa permisi, menggantungkan gaun dan jubah kelulusannya di dalam walk in closet Jungkook yang sudah seperti butik.

"Kenapa bawa baju seperti ini kemari, kau ada acara apa?"

"Really?" Ungkap Rose tidak percaya. Sepertinya otak Jungkook sudah berkabut cemburu sampai sampai lupa hari apa besok lusa.

"Jungkook... my grad! Kau lupa?"

"Oh my god!" Jungkook menepuk jidatnya sendiri.

"Itulah kenapa aku sibuk, dan lihat ini. Aku sudah membelikanmu setelan jas untuk datang ke acara kelulusanku." Imbuh Rose lagi dan menunjukkan setelan jas yang sudah ia persiapkan untuk Jungkook. Mendadak dan asal pilih saat perjalanan menuju apartemen Jungkook beberapa menit yang lalu.

"Ekhm! Tapi aku tetap marah ya, aku tidak suka kau mengabaikan pesanku." Ucap Jungkook dengan ekspresi marah yang dibuat buat.

Rose terkikik geli dan mendekati Jungkook, memeluk pinggang Jungkook dan menaruh dagunya tepat di tengah dada Jungkook dengan kepala yang menengadah menatap Jungkook dari bawah. "Really? Masih marah ya?"

Jungkook melirik ke bawah, lalu mengangguk. "Aku akan menurut padamu, maaf ya..."

"Benar? Kau mau menurut padaku?"

"I-iya. Tapi... jangan melakukan yang aneh aneh."

"Hahahaha, kau berpikiran apa?"

"Jungkook!"

"Hahaha oke oke. I know, aku tidak akan melakukan yang aneh aneh seperti katamu." Rose kemudian tersenyum lebar.

"Tapi tidak tahu ya jika aku kelepasan." Jungkook mencoba menggoda Rose.

"Ish!! Cepat katakan apa maumu."

"Ehm.... aku mau kau tidur disini. Let's cuddle every hour, every minute." Jungkook mengeratkan pelukannya pada pinggang Rose dan kemudian mengangkat badan mungil Rose ke atas ranjangnya.

"Tapi aku butuh mandi, hei! Turunkan aku hahaha jangan Jungkook!"

"Mandinya nanti, dingin!"

Akhir akhir ini, Rose sulit tidur, tapi tidur kali ini amat sangat nikmat. Sebenarnya ia harus mengirim beberapa email tapi dari sore tadi hingga pukul 8 malam ia masih berada di satu selimut dengan Jungkook. Entah sejak kapan, Jungkook bahkan sudah melepas kaos putihnya dan bertelanjang dada menghadapnya. Rose gugup, tiba tiba ia merasa panas dan berkeringat. Mungkin efek dari selimut yang tebal, begitu pikirnya.

FerulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang