4/5

1.7K 106 0
                                    

Kurang lebih 30 menit keempatnya sampai pada pusat kota desa ini. Keempatnya memilih mengisi perut lebih dulu baru berbelanja. Haechan jalan lebih dulu disusul Doyoung takut maknae nya hilang di pasar. Mark yang agak mengantuk juga berusaha mengejar sang kekasih, Yuta merangkul adiknya takut terjatuh.

Keempatnya mencari tempat makan yang nyaman sampai menemukan kedai sederhana dimana makanannya terlihat menggoda. Doyoung merangkul Haechan masuk ke kedai itu diikuti Mark dan Yuta di belakang.

Sang pemilik kedai menyambut mereka hangat dan mencatat pesanan dengan baik. Satu set Tteokbokki, satu makgeolli jagung dan kue dadar soba tentu saja.

"Babe."

Mark tiba-tiba memeluk Haechan dari belakang, butuh mencharge tenaganya lagi. Haechan mengusap lengan Mark yang memeluknya. "Lelah? Harusnya tadi dirumah saja Makeu."

"Aku harus menjaga mu."

"Ada para Hyung menjaga ku Makeu."

"Tidak bisa, aku tidak bisa tidak melihat mu dalam waktu yang lama."

"Berlebihan sekali."

Haechan agak tertawa akan sifat berlebihan kekasihnya ini. "Aku butuh mencharge energi ku." Bisik Mark pelan.

"Kau ingin berciuman disini?" Tapi Haechan begitu frontal mengatakan nya membuat staf audio harus men-cut adegan ini tentu saja.

"Bukan seperti itu, aku ingin memeluk mu lebih lama."

"Ku kira kau ingin berciuman disini Hyung."

Mark semakin mengubur wajahnya di bahu sang kekasih merasa malu akan percakapan blak-blakan kekasihnya ini. Mark gigit main-main telinga beruang nakal nya ini.

Makanan pembuka tiba, Mark melepaskan pelukannya dan duduk di depan sang kekasih. Suara Haechan yang terus berbicara memenuhi rungu Mark dengan baik, Mark suka mendengar suara kekasihnya.

Mark melirik makgeolli yang tinggal setengah, ternyata dirinya minum lumayan banyak pantas ia agak pusing.

"Apa kita sudah minum banyak atau belum? Seperti nya aku sudah mabuk."

Mendengar itu Haechan menghentikan suapannya menatap Mark lekat, jika Mark mabuk saat tidak sedang syuting itu akan menyenangkan karena Mark tipe yang clingy jika sedang mabuk. Haechan suka Mark bersikap manja-manja padanya tapi ini sedang syuting ia takut Mark tidak bisa mengendalikan diri.

Haechan melirik manager hyungnya yang pasti punya obat pereda mabuk jadi Haechan bisa lebih tenang.

Selesai makan, baru keempat berbelanja bahan makanan malam ini. Serahkan pada Doyoung tentang perbelanjaan seperti ini.

Haechan berjalan di belakang bersama Mark. "Lebih baik?"

"Hm."

"Syukurlah."

Manager sudah memberi pereda mabuk pada Mark. Haechan mengusap punggung Mark lembut, kekasihnya ini pasti lelah sekali. "Nanti istirahat ya Makeu, aku akan memeluk mu sampai pagi."

"Aku akan tertidur lelap jika begitu."

"Harus, kekasih ku harus tetap sehat."

"Kau juga sayang."

"Jika bersama mu aku akan tetap sehat."

"Eoh, sudah pandai menggombal. Belajar dari mana sayang ku?"

Haechan mengulum senyum dengan pipi memerah. "Itu bukan gombalan tau."

"Aigoo lucunya kekasih ku."

Kedua pasangan love bird itu terus mengobrol membiarkan Doyoung dan Yuta yang berbelanja. Setelah selesai keempatnya kembali ke penginapan. Posisi kali ini berbeda karena Haechan yang menemani Mark dibelakang, Haechan membiarkan Mark tertidur ber-bantalkan pahanya selama diperjalanan.

Home [not] AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang