18 - terkejut

27 1 0
                                    


                           * * * *

                 HAPPY READING!!

                            * * * *

Pagi ini ada seorang gadis yang sedang tengah bersiap-siap. Hari ini adalah hari pertama ia resmi menjadi kekasih dari anggota basket.

  "Huftt, ini gue berasa mimpi udah jadian sama tuh manusia." batin Alleeya dengan wajah yang sedang bercermin di kaca.

Saat tengah bersiap-siap, pintu kamar milik ia di ketuk oleh seseorang.

  Tok.. tok.. tok..

  "Sebentar," pekik Alleeya dari dalam kamarnya.

Ceklek.

  "Mamaa..., kirain lea siapa," ucap Alleeya dengan menghela nafasnya.

  "Memang siapa hm?" tanya Yunita, dengan tangan mencolek hidung milik anaknya.

  "Ga mah.., lea kira bibi," ucap Alleeya dan duduk didepan cermin atau meja riasnya.

Yunita hanya bisa mengangguk kepala. "anak mamah sudah punya kekasih yah, Mamah kira anak mamah ini masih kecil," ucap Yunita dengan tangan mengurai rambut alleeya.

Alleeya yang mendengar itu terdiam, lalu mendongakan kepala.

  "Mamah kenapa bicara gitu? mamah gasuka ya lea punya pacar?" tanya Alleeya.

  "Tidakk, mamah bukan bermaksud seperti itu, hanya saja mamah terkejut karena anak mamah ini sudah mempunyai kekasih," ucap Yunita dengan tangan mencolek hidung pesek anaknya.

  "Mamah ga perlu khawatir dengan lea ya? lea akan jaga diri baik-baik ko walaupun lea berpacaran."

  "Mamah percaya dengan anak mamah, sudah gih siap-siap, mamah tungguin. Nak hesa juga sudah ada di ruang tamu," ucap Yunita dengan kaki berjalan menuju tepi kasur alleeya.

  "Loh, kak hesa sudah dateng?  pasti kak hesa sedang di interogasi sama papah", ucap alleeya dan itu adalah benar, kekasihnya saat ini sedang di interogasi oleh sang papah.

  "Kamu nak, kaya tidak tau papah kamu saja, dulu juga sewaktu papah menemui mamah, papahmu di tanya-tanya persis seperti nak hesa."

  "Tapi kan beda Mamahhhh," rengek alleeya.

Yunita tidak membalas ucapan sang anak, ia sedang sibuk mengamati seisi kamar anak gadisnya.

  "Ayo mah keluar", ajak alleeya. Perasaan dirinya tidak enak, takut jika kekasihnya di interogasi macam-macam.

  "Sttt, sini dulu, Mamah masih ingin mengobrol, ini juga masih pagi bangett, jam masuk kamu hari ini jam 8", ucap Yunita.

  "Mamah tau dari mana?"

  "Kepo banget sih, sudah sini duduk, bunda ingin bicara", ucap Yunita dan alleeya hanya bisa menuruti ucapan sang ibunda.


                          🤍 🤍 🤍

Sementara Mahesa, lelaki itu sudah duduk di ruang tamu milik kekasihnya. Pagi ini, ia harus mengobrol dengan ayah alleeya atau kekasihnya.

  "Pagi om," ucap Mahesa ramah, ia tidak mungkin jika harus bersikap dingin.

  "Pagi juga sa, kamu kesini ingin menjemput putri saya?" tanya Anggara.

  "Iya om, kemarin mahesa sudah bilang kepada dhea," ucap Mahesa.

  "Bagaimana? apakah kamu sudah siap jika kamu bersama putri saya?", tanya anggara kepada mahesa.

Mahesa menghelangkan nafasnya lalu berkata, "siap om."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKHIR KISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang