CHAPTER 5

163 39 25
                                    

Hai sayang, selamat membaca ❤️

Kalo rame, aku akan rajin up untuk kalian dan terima kasih untuk kalian yang selalu memberi vote dan komentar. Aku sangat menghargai kalian, karena kalian menunjukan bagaimana menjadi manusia yang berkualitas dengan saling menghargai ❤️

Dan untuk yang belum vote, terima kasih juga. Semoga kalian bisa belajar dari para pembacaku yang berharga tentang apa itu saling menghargai ❤️


☀️🌻


Miu tersentak dari tidurnya, bersama peluh membasahi tubuh yang refleks ia bawa untuk duduk. Kedua netranya beralih, menatap pada ruang di sisinya—— di mana seharusnya ada Kana di sana.

Seperdetik itu, Miu beranjak—— bersama tubuh yang cukup gemetar, mencari keberadaan Kana. Miu sangat ketakutan, sangat.

Sampai akhirnya, ia bisa sedikit menghela nafas—— usai langkah kakinya berhenti tepat di ambang pintu menuju dapur, tempat di mana ia mendapati si manis tengah sibuk merapihkan belanjaan dengan posisi memunggungi arahnya. Ahh, lebih tepatnya, si manis berjinjit untuk meletakan sesuatu pada rak atas penyimpanan di dapurnya.

Memejamkan kedua mata sejenak, mengusap kasar wajahnya di tengah diri yang berusaha menetralkan perasaan. Sebelum akhirnya Miu melanjutkan langkah kembali untuk menghampiri si manis.

"Woa'!" Si manis sedikit memekik, terkejut atas kehadiran Miu yang tiba-tiba berdiri tepat di belakangnya usai ia memutar tubuh. Menarik nafas dalam setelahnya, jujur Kana benar-benar terkejut atas kehadiran pria dewasa tersebut.

"Maaf, aku mengejutkanmu."

Kana menghela nafas lembut, yang lalu tersenyum—— menatap wajah bersalah Miu. Namun, bersamaan dengan itu, Kana juga menemukan pria itu yang terlihat gelisah.

"Khun, ada apa?" Si manis masih bersama kelembutannya, seraya meraih kedua lengan Miu untuk mengusapnya pelan. Membuat pria terdiam dan menatapnya sendu.

"Khun?"

Miu menggeleng pelan, bersama kedua sudut bibir yang sedikit tertarik ke bawah, membuat Kana menghela nafas untuk ke sekian kali—— yang lalu merentangkan kedua tangannya ke samping, mempersilahkan Miu jika mau memeluknya.

Ohh, Kana sudah cukup tau kebiasaan pria dewasa di depannya ini.

Benar saja, seperdetik itu—— Miu segera memeluknya, dengan wajah yang ia benamkan di leher si manis.

"Ada apa? Heum? Kana ada di sini." Ucap si manis dengan lembut, seraya mengusap punggung Miu, membuat pria dewasa itu mengangguk di dalam pelukan.

Seperti biasa, Kana selalu mampu membuatnya tenang dan merasa nyaman. Anak itu seperti sangat memahaminya lebih dari siapapun di dunianya saat ini.

Jujur Miu sangat penasaran, mengapa Kana bisa sejauh itu padanya. Apakah Kana juga biasa melakukan hal itu pada orang lain? Miu sangat ingin mengetahuinya, tapi perasaan lain di dalam hatinya mengatakan untuk mengurungkan niat atas pertanyaan itu.

Entahlah, Miu justru takut jika dia bertanya—— takut jika Kana tidak nyaman dan justru... Ahh, lagi-lagi Miu selalu terjebak dengan ketakutan yang ia ciptakan sendiri di kepalanya.


Kana menggeleng pelan atas tindakan Miu, pria itu masih saja memeluknya bahkan lebih erat.

Hingga beberapa menit setelahnya, Miu menghirup aroma tubuh Kana lebih kuat—— aroma yang sejak tadi ia hirup bersama mata terpejam. Aroma manis yang selalu ia rindukan dan mampu meredam perasaan tak nyaman di hatinya.

Semicolon || MiuKanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang