CHAPTER 2

177 32 21
                                    

Hai sayang, jangan lupa vote dan komen ya ❤️

Selamat membaca ☀️🌻

.
.
.



Miu mengulas senyuman teduh, saat ia melangkah keluar dari kamar.

Di sana, dari jarak yang tak jauh dari pandangan matanya— Miu mendapati sosok Kana yang tengah sibuk di dapur. Hal ini adalah salah satu pemandangan yang juga sangat ia suka, membayangkan bagaimana jika dia benar-benar hidup bersama dan menikah dengan Kana suatu hari nanti.

Namun, apakah itu mungkin?
Miu cukup tau diri, dia takut jika Kana justru menolaknya atau bahkan menjauh darinya jika ia jujur tentang perasaannya itu.

Menghela nafas lembut, Miu melanjutkan langkah untuk mendekati Kana—— seraya menggosok kepalanya dengan handuk kecil, Miu baru selesai mandi.

"Hai." Miu membuka suara, membuat si manis menoleh ke arahnya.

"Khun Miu." Ucapnya dengan senyuman khas yang selalu mampu membuat Miu berdebar.

Sejenak, Miu terdiam bersama perasaannya, yang lalu tersenyum seraya menatap sup di depan si manis. "Hmm, aromanya sangat lezat."

"Um! Ingin mencobanya?"

Miu mengangguk, dia bahkan sudah berdiri di sisi Kana dan berhadapan dengan masakan si manis yang masih ada di atas kompor.

Di mana setelahnya, Kana menyodorkan satu sendok makan dengan sup di atasnya. Membuat Miu tersenyum saat melihatnya meniup sup tersebut.

"Aa..." Titahnya, membuat Miu membuka mulut, yang lalu mencicipi sup buatannya itu. "Bagaimana?" Kana dengan antusias, menunggu.

"Seperti biasa, masakanmu selalu lezat."

Kana mengukir senyuman cerah, ia senang jika masakannya bisa di nikmati orang lain. Kembali memutar tubuh setelahnya, untuk mengaduk sup di atas kompor—— dengan tangan Miu yang mengusap pucuk kepalanya.

"Ada yang bisa aku bantu?"

Si manis mengangguk, "boleh aku memintanya?"

"Tentu."

"Umm, bisa tolong bantu aku pindahkan sup ini ke dalam mangkuk itu?"

Miu mengangguk pelan. "Siap manis.'

"Lalu letakan di atas meja makan ya."

Kembali mengangguk paham, sebelum akhirnya mengambil mangkuk yang Kana maksud.

"Tolong ya, aku akan kembali." Kana berlalu dari dapur, usai ia mematikan kompor dan melepas celemek di tubuhnya—— di mana hal itu tak terlepas dari pandangan mata Miu.

.
.
.

Tak lama setelahnya, Kana kembali ke meja makan—— di mana sebelum sup matang, ia memang sudah menghidangkan menu lain dan beberapa alat makan yang di butuhkan untuk sarapan pagi ini bersama pria yang belum ia tau pekerjaan sebenarnya itu.

Ya, sampai detik ini, Kana belum mengetahui jika Miu adalah seorang CEO dan keturunan dari salah satu konglomerat di Negerinya.

Bagi Miu, itu tidak perlu. Miu sangat membenci keluarganya, tapi dia juga menyayangi mereka. Terdengar sulit? Tapi itulah yang terjadi. Ada banyak hal yang terjadi dan itu membuat Miu memiliki banyak tekanan dan hal lain di dalam hidupnya.

Di sisi lain, selama mengenal Kana—— Miu hanya selalu mengatakan jika dia adalah salah seorang pekerja dari salah satu perusahaan di Negerinya, meski Miu cukup terbuka pada Kana dengan masalahnya—— tapi ia selalu membalutnya dengan kata lain agar tidak terlalu mencolok. Seperti dia membuat perumpamaan dan lain sebaginya, Miu cukup pandai membuat kata dan Kana tidak pernah lancang menekan atau ikut campur terlalu banyak.

Semicolon || MiuKanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang