CHAPTER 6

143 37 36
                                    

Hai sayang, beri vote dan komentarnya ya setelah membaca, aku mau tau perasaan kalian tentang chapter ini.

Aku tunggu lohh ❤️

Dan untuk sider yang masih berat buat vote, semoga kalian bisa lebih belajar untuk saling menghargai ya, seperti apa yang akan kembali pada diri kalian juga. Thank u.


Happy reading ☀️🌻

.
.
.



"Permisi tuan." Ucap seorang wanita muda di ambang pintu, usai ia mengetuk dan mendapat izin dari sang CEO berupa sahutan.

Miu mengangguk singkat, dengan mata yang masih fokus pada ponselnya. Ohh, dia sedang mengirim pesan pada si manis Kana.

"Tuan Miu, meeting akan di mulai 15 menit lagi. Nona Mook mengatakan jika Tuannya sudah tiba di lobi utama. Umm, maskudku, Tuan Sean tidak bisa hadir, jadi dia mengutus putranya." Ucap wanita pemilik nama Alexa tersebut dengan hati-hati, yang tak lain adalah asisten Miu di perusahaan.

"Hm, tidak masalah. Siapkan saja semuanya." Singkatnya, dengan pandangan yang tidak terlepas dari ponselnya. Miu cukup gelisah sejak ia tiba di perusahaannya, entahlah—— dia seperti memiliki firasat kurang baik tentang Kana manisnya.

Si cantik Alexa mengangguk sopan, sebelum akhirnya ia berlalu dari ruangan sang CEO. Ya, itu adalah salah satu bagian dari tugasnya, terlebih Miu adalah pria yang cukup pelupa jika tidak di ingatkan. Ahh, isi kepala Miu cukup penuh, seperti memori di kepalanya tidak bisa menampung semua hal dengan baik—— kecuali tentang Kana manisnya dan hal-hal sialan yang di ciptakan oleh lingkungannya, lebih tepatnya dari sang ayah dan orang-orang di sekitarnya.

Miu membuang nafasnya, menatap ponsel dengan raut yang masih sama, gelisah.

"Semoga kamu baik-baik saja, Kana." Gumamnya.

.
.
.

Beberapa waktu berlalu setelahnya, di mana pertemuan dengan putra salah satu rekan bisnisnya berjalan dengan sangat baik.

"Terima kasih atas waktunya, tuan Blue." Ucap Miu dengan sopan, bersama satu telapak yang saling berjabat tangan dengan pria muda di depannya.

Tunggu...

Blue?

Ya, dia adalah seorang Blue, satu-satunya pria yang mampu membuat Kana gemetar bersama hal mengerikan di dalam kepalanya.

Dunia mereka cukup sempit 'kan?

Pria bernama Blue itu mengulas senyuman, "terima kasih kembali Tuan Miu, anda sangat menarik dan sangat baik dalam melakukan pekerjaan anda. Meski anda masih sangat muda, tapi anda bisa bersanding dengan para pengusaha lain yang memiliki jam terbang lebih banyak di bandingkan orang seusia kita. Anda jenius, rupanya ayahku benar tentang dirimu."

Miu membungkuk sopan, tidak terlalu rendah, hanya sekedar menunjukan tata krama. "Ohh, tidak tidak. Itu cukup berlebihan tuan, saya juga masih terus belajar dalam bidang ini. Jangan menyanjungku terlalu banyak, karena anda juga sangat luar biasa." Ucapnya dengan rendah hati, membuat Blue menarik smirk dengan singkat. Bukan smirk sarkas, hanya saja kalimat Miu cukup menarik baginya.

"Anda tetap unggul di bandingkan dengan saya."

Miu menggeleng pelan bersama senyuman, "Tuan Blue, titipkan salamku untuk ayah anda. Semoga beliau cepat sembuh."

Semicolon || MiuKanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang