GARVIN 2 (02)

193 20 6
                                    

Kak ai up nihh!🥳


Happy reading and sorry for typo🤗




____________________


Minggu pagi ini udara cukup sejuk membuat beberapa orang memilih beraktifitas di luar ruangan, beberapa dari mereka memilih ber olahraga seperti jogging, senam dihalaman rumah dengan anggota keluarga atau kerabat ada juga yang memilih ber yoga di rooftop rumah. Tak terkecuali Arvin yang bermain basket ditemani para abang serta kakaknya dan tak lupa teman berbulunya yang sibuk dengan dunia mereka sendiri. Tapi Arvin hanya bermain sebentar karena dirinya yang lelah mendongakkan kepala untuk melihat arah bola, jangankan merebut bola dirinya bahkan tak bisa mengejar langkah para abang serta kakaknya, jadi dirinya lebih memilih bermain dengan teman berbulunya.

"Lihat mereka, lupa kah kalo adeknya ini pendek! Pake segala lompat-lompat pula mereka bawa bolanya, kan gue pendek, mana bisa ngambil bolanya njir. Ngejar pun percuma karena langkahnya kalah jauh, cape banget punya tubuh pendek" cerocos Arvin panjang lebar karena kesal. 

Dirinya yang duduk ditepi lapangan basket mansion Livingston untuk mengistirahatkan kakinya yang lelah di temani jus buah segar yang dibuat kan Vera untuk mereka menatap abang serta kakaknya dengan pandangan jengkel. Niat hati ingin bermain-main setelah sarapan untuk mengusir kebosanannya malah kini mereka yang asik bermain basket dan mengabaikannya, jadi dirinya mengalah dan mundur dari lapangan karena lelah.

Sedangkan suasana di lapangan tampak serius Rayyan, Brian, Melvin serta Ricky terlihat tak mau mengalah. Mereka berambis untuk mencetak skor sebanyak banyaknya agar sipemenang bisa bersama Arvin selama 24 jam penuh. Yap, benar mereka menjadikan Arvin sebagai bahan taruhan ide itu berawal dari Ricky yang mendadak ingin mengasah skill bermain basketnya setelah sekian lama tak pernah ia asah lagi setelah dirinya memilih mengurus perusahaan. Mereka yang mendengar itu ikut berambis untuk mencetak skor sebanyak yang mereka bisa dan skor saat ini Ricky 3, Brian 2, Melvin 2, Rayyan 4. Peraturannya simple mereka hanya perlu memasukkan bola ke ring sebanyak yang mereka bisa dalam kurun waktu 30 menit, disini mereka terbagi menjadi 2 tim tapi yang membedakannya disetiap tim tak ada namanya bekerja sama, mereka saling merebut bola dan mencetak skor di ring lawan. Di ring sebelah kiri milik tim Rayyan dan Melvin, sedangkan di ring sebelah kanan milik tim Brian serta Ricky.

Kini bolanya berada di tangan Ricky dan sebagai partner in crime Brian mengambil tak tik untuk merebut bola dan memasukkanya kedalam ring untuk mencetak skor, tapi tak hanya Brian yang mencari celah untuk merebut bola, Rayyan maupun Melvin tak ingin kalah. Jadi meskipun dalam satu tim yang sama mereka masih harus tetap bersaing untuk merebut bola dan mencetak skor.

"Permainanmu meningkat pesat Melv" Ucap Ricky pada Melvin yang kini berada dihadapannya.

Melvin yang mendengar itu tersenyum miring mengejek sang kakak.

"Tentu saja, karena aku sering bermain di kampus saat tak ada jadwal matkul" Balasnya.

Ricky tak bisa bergerak bebas karena ia di kepung, meskipun dirinya berhasil melewati celah tak menutup kemungkinan bola ditangan nya dapat di rebut oleh salah satu dari mereka. Dirinya mulai was was karena waktu mereka hampir habis, hanya tinggal 5 menit saja sebelum timer yang mereka pasang berbunyi sebagai pertanda waktu habis.

Arvin yang duduk dipinggir lapangan mulai merasa bosan.

"Ini beneran gue diginiin? Kenapa mereka mainnya serius banget sampe lupa ada gue disini" Ucap Arvin sembari menatap lelah abang serta kakaknya yang masih sibuk saling merebut bola.

GARVIN 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang