3-(Obsesi)

11 0 0
                                    

MV PLAYING~


KU BUAT MAU-CJR
________________________________

Gak perlu aturan, jarak itu akan tercipta dengan sendirinya dengan ketidakpercayaan
______________________________________

👟

Hari ini adalah hari yang membuat lara mendengus kesal. Dia bahkan membanting tas pink miliknya ke bangkunya. Tidak biasanya dia begitu.
Sikap wanita itu membuat pria jangkung di ujung sana mengerutkan kening nya. Kaki pria itu tanpa sadar melangkah mendatangi wanita yang penuh dengan amarah tak terbendung itu. Langkah pria itu membelok ke belakang menempatkan bokongnya pada bangku yang masih kosong di belakang wanita itu.

"Kenapa lagi? Ada masalah?" Tegurnya.

Lara diam saja bahkan untuk membalikan badan pun dia tidak se ingin itu. Lukas tersenyum kecil menyadari pertanyaannya dia anggap angin saja oleh Lara. Tidak sampai di sana usahanya untuk membuat wanita di depannya itu menengok nya, rasanya tidak sopan baginya ketika ada seseorang berbicara, tetapi seseorang itu bahkan tidak menganggapnya ingin berinteraksi. Lukas menarik tas ransel pink milik lara, sontak membuat lara menengok kebelakang memastikan apa yang terjadi tiba-tiba pada barang kesayangannya itu.

"Lo ya, gak sadar apa gw gak mau ngomong sama siapapun, emang gw ganggu lo? Enggak kan, jadi stop gangguin gw". Ucap Lara kesal.

"Iya lo ganggu gw dengan lo kayak gini, jangan-jangan lo marah ya gw duduknya jauh, takut kangen? takut gw gangguin cewe lain setelah ini? atau ketakutan yang lebih dari itu? kasih tau dong ". Lukas menyeletuk dengan santai sambil sedikit tersenyum kecil terhadap respon Lara yang pipinya memerah begitu saja.

"Apasi gak jelas banget, kepedean dasar". Lara memalingkan wajahnya lalu menelungkupkan wajahnya di atas meja untuk menutupi keadaan nya saat ini.

Aned yang dari tadi hanya membiarkan Lukas dan Lara saling beradu mulut memberanikan diri bertanya pada gadis di sebelahnya itu ketika melihat Lukas yang akhirnya menyerah dengan kembali ke tempat duduk nya di ujung sana.

"La, lo lagi kenapa? Mau cerita ke gw aja?" Tanya Aned tulus.

Lara yang mendengar itu sekilas sontak merapikan posisinya menghadap wanita di sebelahnya itu. Dia mengambil cermin kecil di tas ranselnya untuk memastikan wajah tanpa polesan itu tetap terlihat cantik.

"Jadi gini, gw iseng aja nanya Gilang tentang Lukas, lo tau ternyata dia pernah suka sama Dara, iyasi gw tau Dara itu cantik dan cowo-cowo di kelas hampir semua suka sama dia"

"Tapi, kok gw gak pernah lihat Lukas dekat sama Dara bahkan hampir gak pernah lihat mereka ngobrol loh, La. Bahkan menurut gw, dia lebih pengen dekat sama lo". Ucap Aned meyakinkan.

"Gilang juga bilang begitu, tapi ya Aned, pada intinya gw gak mau jatuh hati begitu aja, bisa aja kan dia cuman mau main-main sama gw, buktinya aja dia baru beberapa hari memutuskan kedekatanya sama Fika si cewe sinis itu". Kesal Lara.

Pintu kelas yang terbuka sedikit di susul seorang pria semampai dengan membawa tumpukan buku di tangannya masuk ke dalam kelas membuat Lara menghentikan obrolan nya sejenak.

"Pagi, semua". Sapa pria itu. Dia adalah Pak Harfi, guru termuda di sekolah ini. Jangan di tanya tentang statusnya, bisa di tebak sendiri melalui kebiasaan tidur sendiri setiap malam.

WARNA DIPUTIH ABU-ABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang