•✄𝕻𝖗𝖔𝖑𝖔𝖌✾

807 107 33
                                    

•✄𝕻𝖗𝖔𝖑𝖔𝖌✾

Sunoo menggigit bibirnya ketika tahu siapa orang yang ditabrak olehnya. Dia salah satu pangeran yang Sunoo kagumi, pangeran terakhir dari enam bersaudara di kerajaan ini.

“Ma-maaf?” tanya Sunoo gugup. Jantungnya sedari tadi berdetak tidak normal. Apalagi ketika mata yang tajam itu menatap datar ke arahnya.

(𝐁𝐳𝐢𝐫𝐫𝐫 𝐬𝐢 𝐩𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐠𝐞𝐥 𝐤𝐚𝐧𝐚𝐧😭🙏)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(𝐁𝐳𝐢𝐫𝐫𝐫 𝐬𝐢 𝐩𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐠𝐞𝐥 𝐤𝐚𝐧𝐚𝐧😭🙏)

Riki, pangeran terakhir itu hanya mengangguk dan hendak pergi, tetapi lengannya lebih dulu dicekal oleh Sunoo, tapi langsung di lepas kala Riki berbalik ke arahnya dan menatap tajam Sunoo.

“Apa?”

“An-anu, pangku eh! eum, kelas untuk anak baru ada dimana?”

Sunoo menampar bibirnya pelan dengan menunduk. “Ishh ayolah Sunoo Kim! Jangan seenaknya bicara!”

Sebelum menjawab, Riki melihat Sunoo dari bawah hingga atas. Memakai celana sebatas siku kaki berwarna coklat terang dan memakai kemeja putih dengan dasi berwarna coklat susu. Seragam yang dibuat khusus untuk siswa yang akan masuk ke kelas pelayanan. Seharusnya memakai Jas, tapi karena murid baru, mungkin belum di bagi.

“Jaminannya?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jaminannya?”

Sunoo tersentak. Pertama kalinya mendengar Riki berbicara. Karena selama ini dia selalu men stalk melalui smartphonenya. Suara yang begitu indah mengalun di telinganya.

Riki mengerutkan dahinya bingung. Orang di depannya ini, aneh menurutnya. Senyum-senyum tidak jelas. Ah! Riki memiliki ide.

“Hei!”

“Eh iya! Ekhem! Dimana?”

“Jaminannya?” tanya Riki, kembali datar.

𝕰𝖙𝖊𝖗𝖓𝖊𝖑𝖑𝖊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang