•✄𝕰𝖓𝖆𝖒✾

317 37 2
                                    

•✄𝕰𝖓𝖆𝖒✾

Sang Raja menyergai kala tahu siapa tamu yang dianggap spesial baginya. Mendudukkan dirinya di depan orang tersebut lalu menyuruh siapa saja yang disana kecuali tamu, untuk pergi dari ruangan.

Hello Mr. Alpha. Lama tidak bertemu, bagaimana kabar?”

 Lama tidak bertemu, bagaimana kabar?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mr. Alpha tersenyum miring di balik topeng yang ia kenakan sebagai penyamaran. “Sangat baik, bahkan setelah berhasil merebut you're flower.

Tangan Seungcheol terkepal dengan perkataan Mr. Alpha. Berusaha mengontrol emosi agar tidak meledak saat ini. Ingat! Dirinya adakah orang yang buruk dalam mengendalikan emosi.

Seungcheol tersenyum tipis. “Lalu? Kedatanganmu disini, mau apa? Merebut kembali?”

“Tidak. Aku sudah puas dengan terakhir aku merebutnya darimu. Ah! Omong-omong, aku menantikan bulan purnama merah yang terjadi beberapa minggu lagi. Bagaimana? Kau, sudah menemukan-nya?”

Raja dari kerajaan Heraum itu menggebrakkan mejanya. Menatap tajam orang di depannya yang tengah smirk di balik topeng.

Seketika, ia ingat dengan aroma yang pernah menempel pada tubuh anak-anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seketika, ia ingat dengan aroma yang pernah menempel pada tubuh anak-anaknya. Kini, balik Seungcheol yang menyergai. “Aku sudah menemukan-nya. Ku harap, kau tidak mengacaukannya ketika ritual itu terjadi.”

“Dan ku pastikan, aku tidak akan tinggal diam jika Sunoo-ku, kau ambil tanpa seizin ku.”

“Mudah, ku korbankan saja Sunghoon.”

“Kau!”

Jadi mereka, teman atau musuh?

.
.
.

Sunoo menghela nafas pelan kala Riki tidak mau lepas dalam memeluknya. Menoleh ke kasur samping yang orangnya entah kemana. Benar, dirinya sudah di asrama saat ini, bersama Riki yang tidur dengan memeluknya.

𝕰𝖙𝖊𝖗𝖓𝖊𝖑𝖑𝖊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang