05. Light in Darkness

109 8 1
                                    

☘︎☘︎

   Minggu pagi itu terasa begitu dingin, namun Gail tidak mengurungkan dirinya untuk duduk di taman depan rumah Altair. Awan mendung menutupi belahan langit yang biasanya biru, mungkin sebentar lagi akan ada rintik demi rintik yang jatuh membasahi tanah.

   Tangan Gail memegang sebuah sketch book dan juga pensil. Jari mungilnya bergerak pelan membuat sebuah coretan yang saling berkolaborasi hingga menjadi rupa yang indah. Gail memandang penuh makna hasil coretannya, sebuah wajah yang ia rindukan sejak lama.

   “ Kak Gis, aku merindukanmu. Kapan kita bisa bertemu?” Gumam Gail lirih.

   “ Kak Gis tahu? Semenjak Kakak meninggalkan Gain, semuanya berubah. Semuanya jahat sama Gain.” Helaan nafas panjang Gail menandakan ada rasa sesak yang tertahan si dadanya.

   Gail terus termenung hingga tanpa menyadari bahwa rintik hujan mulai turun. Gail sedikit menoleh ketika atensi seorang laki-laki yang tidak ia kenali berjalan sedikit tergesa ke arahnya. Tubuh mungil Gail sedikit tersentak begitu dipeluk secara tiba-tiba oleh laki-laki itu. Wajah bingung Gail terlihat begitu lucu.

   “ Gail, akhirnya kamu pulang juga.” Ucapannya membuat Gail menyergit.

   “ Maaf...,,,kakak siapa ya? Jangan memeluk Gail sembarangan.” Sontak laki-laki itu melepaskan pelukannya dan menatap Gail lekat.

   “ Maksud kamu apa? Kamu lupa sama Kakak, ini Kak Elleon. Kamu lupa?” Tanya Leon dengan tangan yang menangkup pipi chubby Gail.

   “ Kak Leon, Ellea boleh bicara sebentar?” Ellea yang tadi menjemput Leon di bandara buka suara.

   “ Ya bicara.” Ucap Leon, ia mendekati Ellea dan Ellea membawanya sedikit menjauh dari Gail.

   “ Maklum kalau Gail tidak mengingat Kakak. Nenek bilang sekarang Gail kesulitan mengenali orang lain.” Leon menatap Ellea penuh tanya.

   “ Maksud kamu sulit mengenali orang lain? Ya kakak tahu jika ia memang kesulitan mengenali orang baru tapi kakak?” Tanya Leon.

   “ Jadi Gail beberapa minggu yang lalu kecelakaan. Karena trauma, Gail kesulitan mengenali orang lain, terutama mengenali wajah. Saat baru pertama kali sadar, dia bahkan tidak mengenali Nenek atau Kakek. Kakak tidak bertemu Gail selama dua tahun, kemungkinan memori tentang Kakak hilang dari ingatan Gail.” Jelas Ellea secara detail.

   “ Bagaimana bisa Gail kecelakaan? Bisa kamu jelaskan?” Leon menatap penuh selidik pada adiknya.

   “ Jujur Ellea tidak begitu mengetahui detailnya tapi Kakak bisa bertanya pada Nenek. Sedikit yang Ellea tahu, Gail dirundung Kakak kelasnya disekolah lama. Sebelum membuat Gail tenggelam, mereka menganiaya Gail. Gail kritis selama tiga hari dan baru sadar setelah dua hari. Gail tidak mau bicara, dia juga panik dan ketakutan saat bertemu orang lain. Gail mulai berani bicara satu hari sebelum pulang kemari.” Jelas Ellea.

   “ Itu bukan kecelakaan Ellea, itu penganiayaan. Bagaimana dengan pelakunya? Kakak tidak ingin mereka bebas.” Ucap Leon, Ellea jelas tahu jika kakak tertuanya itu marah.

   “ Nenek dan Kakek sudah menuntut mereka, jelas mereka tidak akan bisa kabur. Kemudian Nenek juga menuntut sekolah Gail yang dulu, sekolahnya terancam ditutup.” Ucap Ellea.

On My Way; Soul MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang