03. Over the Horizon

115 9 0
                                    

•••

     Gail tidak asing lagi dengan bangunan didepannya. Sekolah favorit anak-anak remaja kota ini, Sekolah Menengah Atas Primrose. Dulu Gaindra juga bersekolah disini, begitupun dengan semua anggota keluarga Magani yang merupakan lulusan sekolah ini juga.

    Ada banyak hal yang masih Gail pertanyakan, salah satunya adalah bagaimana kondisi tubuh Gaindra? Apakah raga mungil itu masih bertahan atau malah memang benar-benar sudah mati? Kemudian apakah Magani masih memiliki hati untuk menangisi leburnya raga Gaindra.

     Ellea dan Xion tidak tega melihat Gail yang terus termenung sejak berangkat ke sekolah. Maria sempat melarang Gail untuk sekolah mengingat tubuh anak itu masih rentan, namun Gail meyakinkan Maria jika dirinya sudah baik-baik saja. Cibiran pedas Bella juga membuatnya tidak betah berlama-lama dirumah Altair.

     “ Gail, apa perlu kami antarkan kamu ke kelasmu? Kak El hanya takut kamu tersesat.” Tawar Ellea, mereka sudah ada di depan pintu kelas Ellea, sedangkan Xion si budak organisasi itu sudah melesat pergi ke ruangan rapat MPK.

     “ Terimakasih Kak, tapi sepertinya aku tahu dimana kelasnya. 11 MIPA 1, kan?” Ellea hanya mengangguk kecil, ia bingung bagaimana Gail bisa tahu posisinya?

     “ Aku pergi ya Kak El. Belajar yang baik.” Setelah Gail berlalu pergi, Ellea langsung diserbu teman sekelasnya yang sedari tadi sudah mengintipnya dari balik jendela.

     “ Ellea?! Itu siapa? Manis sekali.” Danea atau Nea salah satu sahabat baik Ellea.

    “ Kamu sudah ganti kekasih? Tipemu sekarang adik kelas ya? Bagaimana dengan kekasihmu yang brengsek itu?” Kemudian Arletta ikut menambahkan.

    “ Jika saja dia bukan adikku, sudah aku jadikan kekasihku ketimbang bertahan dengan si brengsek satu itu.” Letta dan Nea menganga mendengar ucapan tanpa minat Ellea, sungguh adik Ellea?

    “ Dia adikmu? Sungguh? Bagaimana mungkin kamu miliki adik selucu itu selain Xion? Ellea, kamu kalah dengan adik-adikmu, Xion yang memiliki wajah cantik dan sekarang adikmu yang ini sangat manis dan menggemaskan.” Letta menahan dirinya untuk tidak memekik.

     “ Siapa namanya? Aku ingin berkenalan juga.” Ucap Nea.

     “ Sebenarnya dia adalah adik sepupuku, anggota termudanya Altair. Nama lengkapnya cukup panjang, Garfield Anzakara Kenzie Altair, kami biasanya memanggilnya Gail kecuali Papanya yang lebih senang memanggilnya Zizi.” Balas Ellea.

     “ Adik sepupu? Apa mungkin dia adik Arash?!” Letta membulatkan bibirnya ketika Ellea mengangguk.

     “ Benar, si brengsek Arash dan dua kakaknya yang juga brengsek merupakan Kakak Gail.” Ucap Ellea dengan sarkas.

    “ Aww rugi sekali ya Ellea. Anak semanis itu harus bergelut dengan Luna, adik kesayangan Arash, katanya.” Balas Letta sembari menggelengkan kepalanya.

    “ Lihat saja mereka pasti akan menyesal karena sudah main-main dengan Gail. Dan Luna si pick me itu juga akan tahu posisinya tidak akan bisa lebih tinggi dari Gail.” Ujar Ellea, wajahnya tiba-tiba berubah sinis.

    “ Dan sekarang, generasi Altair yang ini, pemegang takhtanya adalah Gail.”

•••

On My Way; Soul MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang