8 - Pertemuan yang dibenci

51 35 27
                                    

11 Tahun kemudian ...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pada musim-musim yang telah berganti, aku masih membencimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada musim-musim yang telah berganti, aku masih membencimu ...
.
.
.

Festival kerajaan Hohenzollern, yang diadakan untuk memeriahkan musim dingin adalah kegiatan yang selalu dilakukan. Dan pada festival ini, panggung akan dimeriahkan dengan penampilan pemain orkestra terbaik dari rakyat Hohenzollern. Terutama yang paling mencolok di antara yang lain, adalah satu pemain Cello terbaik lulusan Akademi Musik Stuttgart, Ileana Katharina Bahr.

Waktu yang terus berlalu, membuat Ileana pada masa dewasanya sekarang. Usianya yang ke - 22 tahun ini, membawanya pada ketenaran sebagai Cellis ternama kebanggaan kerajaan. Dan dia, sepenuhnya dipercaya untuk selalu mengisi acara kerajaan yang bermainkan orkestra.

Begitu pula hari ini, akhirnya festival kerajaan musim dingin telah selesai. Penampilan yang membuatnya harus sangat fokus ketika bermain Cello. Dan tidak boleh membuat kesalahan sedikit pun ketika memainkannya. Tapi, dia adalah Cellis terbaik. Tentu dia dapat dengan mudah menghindari hal buruk seperti itu. Demi menjaga nama baiknya tetap utuh sebagai Cellis kerajaan.

Saat sudah bersiap untuk kembali pulang, dia mulai merapikan pakaiannya. Berganti dari pakaian panggung kepakaian biasa sehari-harinya. Dan langsung menggendong kembali tas Cello di pundak untuk berjalan keluar dari istana.

Pada setiap langkah kakinya yang turun melalui tangga, dia menatap seorang wanita seperti sedang menunggunya di bawah. Wanita itu, adalah Lady tercantik yang dikenalnya. Seorang Lady yang katanya memiliki wajah dambaan hati para bangsawan. Dan dia, juga mengakui itu. Lady Adelle Von Braun, adalah wanita tercantik dari yang pernah dilihatnya.

"Lady, senang bisa bertemu denganmu!" sapanya ketika sudah berada tepat di depan Lady Adelle.

"Apakah, kamu pemain Cello tadi?" tanya Lady Adelle padanya, dan dia segera mengangguk untuk membenarkan ucapan Lady Adelle.

"Aku sangat menyukai alunan Cello-mu. Kuharap, kita bisa bertemu lagi difestival kerajaan selanjutnya," ujar Lady Adelle padanya.

Sungguh, pembawaan Lady Adelle sangat menentramkan hatinya. Ucapan dari setiap kata yang dilontarkan Lady Adelle, adalah yang paling berbeda dari biasanya. Anggun dan sempurna, benar-benar menonjolkan sosok seorang putri dari Duke ternama.

"Baik, Lady. Aku akan menampilkan yang terbaik difestival berikutnya."

Lady Adelle menyanjungkan ucapannya, kemudian pergi diikuti beberapa pelayan di belakang. Dia kembali menatap Lady Adelle yang berjalan pergi meninggalkannya. Dia telah mendapatkan sebuah kesan penyambutan yang manis ketika bertemu dengan Lady untuk pertama kalinya.

Nona IleanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang