Seorang tentara tidak lebih adalah pembunuh yang terbunuh. Bagimu, ini tidak ada artinya. Tapi bagiku, ini sangat berarti...
.
.
.Sinar jingga telah memenuhi seluruh alam raya, membuat keadaan semakin gelap menuju gulita yang mengembara. Tapi, hal itu tidak mengubah kedua orang yang masih berada di stasiun kota. Saling terdiam sebab pengaruh amarah dan benci menyatu walau tidak saling menyapa.
Ileana, masih mempertahankan tubuhnya agar tidak goyah dari serangan panik yang akan menimpanya. Dia menahan itu semua, sambil terus menarik nafas dengan keras agar tidak keluar teriakan menggema di depan Normandd yang masih menatapnya. Pria itu, kini pasti sedang menertawakan perilakunya. Dan dia, sama sekali tidak ingin menggubris lagi. Dengan keberanian dan kekuatan yang telah dikumpulkannya dari kesabaran, dia segera berdiri, menegakkan tubuhnya menatap Normandd yang berseringai tajam padanya.
"Bagiku, seorang tentara tidak lebih adalah pembunuh yang terbunuh. Dan kamu, adalah pembunuh yang akan terbunuh itu ..." rintihnya sambil menahan air mata, walau bergelombang penuh pada pelupuknya.
"Nona Ileana, apa kamu pikir tentara akan berperang dengan saling berbaik hati?"
"Tidak, kamu tidak mengerti Tuan," tandasnya.
"Nona Ileana ..." Normandd kini menyilangkan kakinya, seakan membentuk sosok seorang pria yang sedang menahannya. "Apa kamu tahu seperti apa itu seorang tentara?" tanya Normandd padanya, bersenandung dan seringai tajam yang menyertai.
"Aku tahu, karena Ayahku ... dia juga adalah seorang tentara."
Normandd kali ini tidak membalas ucapannya, justru terkekeh hingga membuatnya sedikit malu. Namun, Normandd kembali terdiam lagi, seperti sedang menunggu kelanjutan dari perkataannya.
"Ayahku, adalah seorang tentara. Dia lebih mementingkan negara daripada keluarganya. Dia tidak peduli dengan hidupnya, dia lebih memilih mati dalam keadaan yang mengenaskan, dia pembunuh yang terbunuh. Dan dia, tidak bisa melindungi Ibu dan aku."
Dia menarik nafas beratnya, kemudian perlahan melerai air mata dengan jari-jarinya. "Ibuku mati saat melindungiku. Tapi dimana Ayahku? Dia tidak ada di samping kami, lebih memilih perang yang tidak henti. Dan aku, harus kehilangan mereka."
Dia menatap kembali kepada wajah Normandd yang masih terdiam. "Bagimu, ini mungkin tidak ada artinya. Tapi bagiku, ini sangat berarti. Orang yang melindungi orang lain, ternyata tidak bisa melindungi dirinya sendiri. Padahal, diri sendiri adalah yang paling penting untuk diutamakan ... dan Ayahku, adalah orang itu."
Dia tidak peduli lagi bagaimana saat ini dirinya sangat berantakan dan terlihat hancur. Biar Normandd terus menatapnya seperti itu. Seakan menertawakannya dalam bentuk tanpa ucapan. Tapi terlihat jelas dari mata yang menghunus tajam. Dan dia, harus tertunduk malu, telah mengatakan hal-hal yang tidak akan berarti bagi pria itu. Normandd, pasti sedang mencelanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nona Ileana
Любовные романыPemberitahuan, novel ini HIATUS di wattpad ya. Dan sedang berlangsung di AU tiktok aku @ruangtitik_official dengan judul terbarunya "Rosa Lilien" *** "Because love never looks at the throne, Ileana. If the answer is you, then it has to be you." -Nor...