DIANTARA KALIAN

3.9K 88 6
                                    

Pagi hari Lian sudah berpakaian cukup rapi dengan kemeja hitam yang digulung ke siku tanpa dasi dikerah bajunya.

"Ih mas kamu berantakan banget sih, " Sambut Flora ketika Lian menghampiri meja makan. Jari jemari Flora dengan telaten memperbaiki kerah Lian dan entah dasi dari mana dia memakaikannya. "Nah kan makin ganteng, " Katanya mengelus rahang Lian yang sudah duduk menunggu makanannya diambil maid.

"Ehemmm, Lian itu gak suka pakai dasi! " Ketus ibunya Lian, mama Alin.

"Ma... " Tegur papa Lian.

"Gapapa ko om, maafin Flora ya ma tiap datang Flora reflek kalo liat kerah mas Lian polosan, " Dia terkikik manja menutupi mulutnya dengan satu tangannya, "gapapa kan sayang?" Katanya sambil mengelus pelan dada Lian. Yang ditanya hanya mengangguk.

"Hari ini mama pulang malam, mau lihat anak teman mama pulang dari studynya."

"Siapa ma?" Tanya papa Lian sambil menikmati aroma kopi kesukaannya, buatan mama Lian yang pasti.

"Salsa," 1 kata mama Lian mampu membuat Lian terbatuk-batuk.

Uhuk uhukk

Dengan cepat Flora mengambilkan minum tapi kalah cepat dengan Lian sendiri. "Kamu kenapa bang?" Tanya sang mama. Ya, Abang panggilan Lian dikeluarganya, mama Alin sangat mengharapkan anak ke-2 tapi takdir berkata lain, rahimnya harus diangkat karena suatu penyakit.

"Gapapa cuma keselek, abang ke kantor pa ma," Lian pergi begitu saja berbeda dengan Flora yang bersaliman dan pergi mengikuti Lian.

Ya, Flora Arneysa merupakan sekretaris Lian. Mereka saling mengenal sejak SMA hingga dalam setahun ini mereka akhirnya bertunangan, dan dalam waktu dekat akan menikah, mungkin.

"Sayang, aku boleh nanya?" Flora sudah bergelayut manja di tangan kekar Lian dalam mobil.

"Hemmm" Sahut Lian.

"Kamu gak akan ninggalin aku demi Salsa kan?"

Tiba-tiba Lian memberhentikan mobilnya, untung saja Flora berpegangan erat pada lengan Lian.

"Gausah ngomong macem-macem. Sekali lagi gue denger nama itu dari mulut lu, kita udahan, gue benci dia." Katanya tajam seraya meremas setir mobilnya meluapkan amarahnya.

Flora menegang, Lian yang diam saja menakutkan dan ini lebih menakutkan.

***

"Eh, ada siapa tuh yang datang?"

Semua orang di ruang tamu melihat sosok tampan walau dengan rambut dan jas yang sedikit berantakan sedang bergandeng...lebih tepatnya digandeng oleh seorang perempuan.

"Lian siniiii!" Ajak mamanya.

"Capek," Singkatnya.

"Lian, " Tegas papanya. Lian memang sudah berubah kembali menjadi Lian yang dingin bahkan lebih dingin, tetapi papanya tetap tidak suka Lian berkata singkat pada istrinya. Dengan gontai Lian menghampiri ruang tamu dan duduk di sofa di ikuti Flora yang setia bergelayut manja.

"Caca sekarang cantik ya berhijab, ya kan pa?" Excited mama Lian. Ekor mata Lian melirik itu dan ya, Salsa berubah menjadi lebih cantik dengan hijabnya dan kacamata yang baru dipakainya, sangat cantik.

"Belum sempurna tante, semoga tetap istiqomah ya tante do'ain," Salsa hanya menyengir canggung.

"Caca udah ga sayang mama ya? Hiks hiks.." Drama mama Lian.

"Hah?" Caca cengo tanpa sadar.

"Manggilnya tante lagi," Mama Lian masih mempertahankan kepura-puraan nangisnya.

ONESHOOT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang