WANITA PUJAAN

1.5K 97 16
                                    

Restaurant Indah Permai, Restoran milik Fernand yang merupakan Restaurant turun temurun. Fernand anak tunggal yang mau tidak mau langsung mengurusinya sendiri.

"Sal, lo bisa ga bantuin gue anterin makanan ke meja pak bos? Ibu gue tiba-tiba nelpon nih" Tanya salah 1 pelayan di Restaurant Indah Permai, Sella.

"Oh iya Sel, santai santai"

Salsa Arumi, seorang ibu dengan 1 anak perempuan yang usianya masih 7 bulan. Uang dari suami yang tak cukup hingga ikut membantu perekonomian keluarganya, itulah mengapa Salsa bekerja. Terlebih ada ibunya yang ikut serta dengannya karena sang ayah yang sudah tiada sejak duduk di bangku SMP.

"Eh Sal, Sella kemana?" Tanya Fernand setahunya tadi memesan pada gadis itu.

"Itu pak, ibunya telpon takut penting. Saya juga tadi lagi pisahin catatan bookingan besok aja kok pak jadi gak repot" Jawab Salsa sambil menyusun makanan pesanan bosnya.

Fernand hanya mengangguk, matanya tertuju pada Ronan Arlian yang seolah tanpa kedip memperhatikan Salsa.
Fernand terkekeh kecil, "Kedip kali Li"

Ronan atau biasa dipanggil Lian untuk orang terdekatnya, langsung memberikan tatapan tajam pada Fernand.

"Saya permisi pak" Pamit Salsa setelah selesai.

Fernand mengangguk.

"Ehem, karyawan baru?" Tanya Lian. *Aku juga kan udah deket jadi sebut Lian hehe

"Tumben lo kepo"

"Ck, telpon temen-temen pada udah dimana? Keburu dingin nih makanan"

"Bisa ngomong panjang lu Li" Fernand terus meledek.

"Salsa Arumi dia disini 1 tahunan lah. Sebelumnya dia kerja di bagian pemberkasan dan keuangan buat tambahan biaya lahiran katanya. Pas lahiran dia ngundurin diri, terus dia ngelamar lagi tapi bagian pelayan aja biar bisa ikut 4 shift. Karena gue suka kerjanya yang totalitas jadi disini lagi deh" Fernand bercerita sambil fokus pada laptopnya yang berisi tugas mereka. 

Ya, restoran ini selalu ramai karena letaknya yang strategis, memiliki sistem kerja 4 shift dengan 6 jam bekerja. Berbeda dengan bagian pembukuan atau pemberkasan yang bekerja mulai pukul 08.00 - 17.00 WIB kadang pun ada meeting dengan client bersama Fernand. Tentu secara gaji pun berbeda.

"Udah nikah? Punya anak!?" Tanya Lian yang terkejut. Menurutnya Salsa seperti gadis, bentuk tubuhnya proporsional bahkan wajahnya cantik. Apa hubungannya bapak Ronan Arlian cantik dan gadis?

Fernand tergelak, "Haha iya udah. LDR dia sama suaminya, kerjanya di Kalimantan suaminya. Tapi Li transfer uangnya jarang, sekalinya transfer juga ga seberapa lah buat hidup di kota ini"

"Kenapa gak ikut suaminya?"

"Katanya sih ga boleh bawa keluarga di sana. Terus Salsa cuma tinggal sama ibunya, ibunya Salsa minta di tinggal aja kalo Salsa emang mau ikut suaminya, sungkan katanya"

Lian mengangguk, "Strong Woman" Lirihnya.

"Jangan suka sama dia, bini orang bro"

"Ck, gue tau. Tapi kok lo tau semua?"

Fernand hanya tertawa dan mengangkat kedua bahunya. Sepertinya Lian lupa bahwa temannya adalah informan yang tau hal apapun disekitarnya baik itu kampus atau lingkungan kerjanya.

*****
Hari-hari berlalu. Lian sering berkunjung ke Restaurant Fernand sehabis pulang kuliah, meskipun belum tentu bertemu Salsa-nya. Wah parah Lian udah ngeklaim aja.

ONESHOOT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang