#5

493 42 0
                                    

Di hari-hari berikutnya pun pdkt Taesan tetap berjalan dan semakin brutal. Taesan jadi sering nyapa Sungho di koridor even kasih hadiah ke Sungho lewat perantara terbaik, terkece tapi ongkir mahal yaitu Jaehyun.

Sungho juga sering salting brutal dan ngadu (karena ulah Taesan yang buat dia salting brutal) ke Jaehyun. Entah dari kapan tau, Sungho jadi sering curhat dan ngadu apa-apa ke Jaehyun entah itu tentang Taesan atau yang lainnya.

Kalo lainnya itu contohnya perihal perkuliahan. Mereka sudah di ujung dari masa wajib belajar 12 tahun dan akan lanjut ke tahap berikutnya. Tentunya banyak pikiran yang muncul.

Sungho memang dari kecil ingin sekali seperti kakaknya yang kuliah jurusan kesehatan masyarakat di kampus ternama beralmet kuning itu. Ia sangat ingin menjadi seperti kakaknya yang mengabdi sebagai salah satu tenaga medis di lingkup masyarakat.

Begitu juga dengan Jaehyun, walau anaknya rada-rada tapi ia punya dedikasi menjadi seorang pharmacist. Ia begitu tertarik dengan dunia perobatan. Kalo ditanya tujuannya apa? Dia pasti jawab "mau racunin orang". Tapi itu cuman bercanda aja, Jaehyun juga mau mengabdi di bidang kesehatan khususnya perobatan.

Mereka saling tau setelah ditanyai ibunda tersayangnya di sekolah, Bu Masroy. Mereka kaget kalo tujuan kampusnya sama, UI.

Jujur aja, Sungho sebenarnya minder pas tau Jaehyun juga bertujuan melanjutkan pendidikan nya ke UI. Karena Jaehyun tergolong anak yang rajin dan aktif. Kalo soal kepintaran, sepertinya Jaehyun lebih diatas Sungho karena Jaehyun saja anak pindahan dimana setiap anak pindahan pasti di tes secara berkala dari tes akademik, tes psikolog dan wawancara.

(*cung disini yg anak pindahan juga ☝)

Kalo Jaehyun lolos, berarti kan dia bagus dia ketiga tes itu tandanya dia anak yang pinter dong?

Makin pusing deh Sungho ini.

.
.
.

"Ho? Sungho, bangun yuk? Ayo ke ruang guru bantu bawain laptop sama proyektor. Tadi ibunda chat gue" Ajak Jaehyun yang bangunin Sungho yang tertidur habis upacara.

Sungho emang kebiasaan suka tidur telungkup di meja kalo ada waktu senggang. Ya kalo ada waktu ya mending tidur gak sih? Itu prinsip Sungho.

Sungho bangun setelah Jaehyun bangunin dia pelan dan colek-colek Sungho. Tangan Sungho reflek mau kucek matanya tapi ditahan Jaehyun.

"Jangan dikucek, hey. Nanti merah" Oke, boleh dibilang Jaehyun ngomong nya halus banget disini. Sungho mengakuinya.

Mereka langsung beranjak dari tempat dan berjalan menuju ruang guru.

"Jaehyun, lo beneran mau ke UI kah? " Sungho bertanya tiba-tiba saat mereka berjalan di koridor. Jaehyun menoleh dengan satu alis terangkat.

"Iya tapi mungkin. Ga tau juga gue keterima atau ngga, tapi gue usaha semaksimal mungkin sih buat itu. " Lihatlah. Selain rajin dan aktif, Jaehyun juga berambisi dan bertekad besar. Sungho semakin minder menyadarinya.

"Oh, gitu ya.. " Lirih Sungho.

"Kenapa? Kok lo kayak sedih gitu? "

"Nggak, gapapa. Cuman lagi banyak pikiran aja. Saingan gue hebat-hebat juga ya.. "

"Hah?? Maksud lo gue? Hey, Park Sungho. Lo tuh masih bisa lampaui orang lain yang lo bilang hebat itu" Jaehyun berhenti, ia tidak terima kalo Sungho berkata seperti itu. Sungho itu masih bisa berkembang, kenapa harus berpikir jelek seperti itu dulu? Overthinking.

"Ya, tapi kan—"

"Gak, lo masih bisa. Lo ga boleh mikir jelek dulu begini, entar beneran kejadian mau? Gak mau kan? Kita masih berjuang, masih bisa berkembang. Urusan terima ga keterima ya urusan nanti. Intinya lo ga boleh mikir yang ngga-ngga dulu." Jaehyun mencengkram bahu Sungho dan menatap matanya dengan intens.

Sungho membulatkan matanya kaget. Jaehyun benar..

Sungho menganggukkan kepalanya pelan. Menyetujui perkataan Jaehyun bahwa ia harus dan masih bisa berkembang kedepannya.

"Oke? Semangat terus deh buat kita. Gue kebetulan suka nemu soal-soal atau info seputar PTN. Nanti gue sharing ke lo deh, ya. Kita saling sharing aja, kita berjuang bareng oke? " Sungho kembali membulatkan matanya terkagum melihat kebaikan dan motivasi Jaehyun buatnya.

Sungho mengangguk mantap kepada Jaehyun dan dibalas cengiran khas ala Myung Jaehyun.

"Oke deh, sip ya. Ayo deh buruan ke ruang guru takutnya udah ditungguin. "

"Okay! "

.
.
.

"Woi, Han Taesan!" Yang punya nama pun kaget namanya disebut. Si Han pun mengarahkan pandangannya ke pelaku yang menyebut namanya itu.

"Lu bengong mulu, gue lempar bola basket baru tau rasa lu" Leehan, ia sudah ancang-ancang akan melempar bola basketnya ke Taesan karena bengong melihat koridor.

Taesan pun hanya memutarkan matanya lalu pergi meninggalkan Leehan.

"Lha, tiba-tiba badmood" Leehan yang ga salah apapun jadi kebingungan.

———

Flirtationship | daengsung / myungnyangzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang