Di ruang khusus miliknya, Seungmin tengah memeriksa dokumen-dokumen pasiennya dengan fokus, terkadang ia akan memijat pelipisnya di saat rasa sakit menyerang.
Tok, tok, tok
" masuk... " ujar seungmin mengijinkan.
" kau sibuk? "
" oh haechan... masuklah, aku tidak sibuk... " ujar seungmin hanya melirik haechan sesaat, lalu kembali fokus pada dokumen.
" bagaimana operasi hari ini? " tanya haechan menyamankan dirinya di kursi khusus pasien, tepat di seberang meja seungmin.
" berjalan lancar, tapi pasien mengalami koma... "
" setidaknya, pasien selamat.... " ujar haechan yang dibalas anggukan oleh seungmin.
" kau sudah berkaca? " tanya haechan membuat seungmin mengernyitkan dahinya bingung.
" kenapa? Apa masih ada jejak darah pasien di wajahku? Aku sudah membersihkan diri tadi... " ujar seungmin mengelap pipinya sembarang.
" kau seperti mayat hidup... sangat pucat, apa kau tidak lelah? Kau kurang tidur... istirahatmu kacau, bahkan pola makanmu saja gak bagus... pulanglah hari ini, aku akan menggantikanmu... "
" kau terlalu bekerja keras... sudah cukup, kerjamu bagus... hari ini beristirahatlah... " ujar haechan membuat seungmin menghela napas berat.
" baiklah, aku akan pulang setelah ini... "
" kau boleh saja mengabdikan dirimu menyelamatkan orang-orang bak pahlawan, tapi kau juga harus menyelamatkan dirimu... bagaimana bisa seorang penyelamat bisa menolong orang jika dirinya sendiri saja tidak bisa diurus dengan baik? " ujar haechan melangkah mendekati seungmin.
Menutup dokumen seungmin, lalu memijat bahu sang sahabat yang kaku.
" aku tidak bisa melihat seseorang larut dalam rasa sakit, aku tidak kuat melihat kesedihan keluarga pasien... tangisan mereka serasa menusukku... " ujar seungmin memejamkan mata, merasa rileks dengan pijatan haechan.
Menyamankan punggungnya pada sandaran kursi.
" semua dokter sama sepertimu, tapi kami masih sadar kapasitas diri... kita masih manusia, masih bisa merasakan sakit dan juga masih butuh obat... "
" kau? Seperti robot... bekerja tanpa kenal istirahat... setidaknya hadiri sebuah kencan buta agar tidak jomblo lagi..." ujar haechan membuat seungmin terkekeh.
" tidak kah kau berkaca? "
" hehehehe... kacaku pecah... " jawab haechan membuat seungmin mendengus.
" aku sempat melihat bang lino sekilas, apa dia kesini? " tanya haechan memastikan pengelihatannya.
" iya, dia habis dari klinik hewan, kucing di cafe ada yang sakit... mampir kesini bawain aku makanan... "
" ih! Kok aku gak dibawain... " gerutu haechan.
" kau siapa? " tanya seungmin menggoda.
" sialan! "
" aku tidak menyangka orang seaur-auran kayak lu yang hidupnya penuh ketololan, ngawur abis... bisa jadi dokter chan, kaget banget gue... " canda seungmin membuat haechan menekan bahu seungmin dengan kuat hingga si empunya mengaduh.
" gue emang amburadul, tapi otak gue kagak ya anak setan! Gue bahkan lebih pinter dari lu! "
" terserah... shhtt~ " ujar seungmin mengisyaratkan haechan untuk diam saat ada panggilan telepon.
Paman.
" hallo paman, ada apa? "
Minnie, apa kau masih sibuk di rumah sakit?
" sebentar lagi aku pulang, ada apa paman? Paman sakit? " tanya seungmin khawatir.
Bukan paman, tapi zea... datanglah ke rumah, zea demam dan mengeluh sakit perut... paman masih sibuk di kantor, di rumah ada tantemu... langsung saja masuk...
" baiklah, pulang nanti aku kesana memeriksa zea... "
Terima kasih minnie... sampai jumpa di rumah..
Tut, tut, tut~
" ada apa? " tanya haechan penasaran.
" zea sakit, aku mau ke rumah paman.... jaga rumah sakit dengan baik ya... kau bisa meneleponku jika butuh bantuan... " ujar seungmin melepaskan jas dokternya dan merapikan meja kerjanya sebelum benar-benar pulang.
" tenang saja, rumah sakit aman di tanganku... hati-hati berkendara, jika mengantuk menepilah dulu... "
" hmm... aku pulang! " pamit seungmin ceria, menepuk pundak haechan sebagai penyemangat.
" dari dulu kau tidak berubah ya min... "
.
.
.
.
." kepalaku mau pecah! Kenapa materi hari ini gak mau nyangkut di otak.... " keluh jeongin, mengistirahatkan kepalanya pada meja kantin. Dirinya benar-benar lesu.
" ada yang kau pikirkan? " tanya andy / park jisung. Teman sefakultas jeongin.
Dua anak piyik yang selalu bersama sejak taman kanak-kanak hingga ke bangku universitas.
Percayalah, orang di sekitar mereka sudah muak melihat kedekatan keduanya.
Bahkan melabeli mereka sebagai anak kembar. Dimana ada jeongin, disitulah ada andy.
" tidak ada yang kupikirkan, mungkin efek begadang... aku merathon anime semalaman suntuk... "
" salahmu, ingat sebentar lagi kita sudah mau kelulusan... mau jadi pengacara hebat, kurangi begadangmu... lebih baik kepalamu diisi dengan pasal uu daripada anime mu... " ujar andy menyodorkan segelas es semangka segar yang di terima dengan cepat oleh jeongin.
Anak itu bahkan hampir menghabiskan setengah gelas.
" pelan-pelan.... " ujar andy mengingatkan.
" sepertinya aku benar-benar salju... "
" salju? Ini lagi musim semi... " jawab andy polos.
" maksudnya salju, Salah Jurusan.. harusnya aku memilih jurusan yang lebih mudah... atau langsung saja bekerja... kepalaku mau meledak tiap hari di beri makan buku setebal-tebal ini! "
" kau lupa keinginanmu untuk membela yang benar dan menghukum yang salah? " ujar andy membuat jeongin merengut.
" masalahnya dunia semakin hari semakin jahat.... kebenaran benar-benar di jatuhkan... uang di atas segalanya, kebenaran saja kalah... aku tidak yakin sanggup membela kebenaran, kau tau sendiri aku mudah menyerah... dan itu bukanlah sifat yang bagus dari calon pengacara... "
" lalu apakah kau menyerah? " tanya andy yang tidak dapat di jawab oleh jeongin.
" lihatlah, kau tidak menyerah... hanya mengeluh, dan itu wajar sebagai manusia merasakan lelah... lagian kau tidak berjuang sendiri.. ada aku, kita berjuang sama-sama.. "
" maaf... " cicit jeongin.
" sepertinya kau harus membersihkan pikiranmu, sepulang kuliah ayo jalan... aku akan mengajak mu keliling mencari udara segar... katakan pada hyungmu, aku yang akan mengantarmu pulang... "
" kau bawa motor? " tanya jeongin memastikan yang dibalas deheman oleh andy.
" aku yang bawa... "
" tidak, aku tidak mau mati muda di bonceng oleh orang yang pikirannya sedang kalut... kau duduk manis saja di jok belakang... " ujar andy cepat membuat jeongin misuh-misuh.
.
.
.
.Mimin updatenya bakal lambat gaes soalnya beberapa hari ini kepala mimin berat gitu, enakan kalo mimin bawa tidur... itu pun cuman berapa jam aja, habis itu berat lagi... mimin nulis keganggu sama sakit kepala.. makanya mimin gak bisa up kayak biasanya yang langsung beberapa chapter...
Maaf ya guys...
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT YET, 2 ( STRAYKIDS ) HIATUS
Fanfictionsequel panti asuhan skz... Kisah 8 anak panti ketika mereka dewasa dan sudah memiliki jalan hidup masing-masing...